Dari ujaran-ujaran Toni Blank tersebut ditemukan bentuk karakteristik kebahasaan Toni Blank yang meliputi: inkoherensi, neologisme, bloking (kesenyapan) baik kesenyapan diam maupun terisi, repetisi, campur kode, deiksis, serta defisit pragmatik. Selain itu, ditemukan pula pola komunikasi Toni Blank yang cenderung melanggar semua prinsip kerja sama, mulai dari pelanggaran maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim pelaksanaan. Kemudian, dalam buku ini juga disampaikan bahwa Toni Blank ternyata masih mempunyai kemampuan dan menguasai pemakaian alat kohesi. Temuan ini menunjukkan bahwa sebagai penderita skizofrenia, Toni Blank masih memiliki kemampuan untuk menggunakan alat kohesinya secara baik, sedangkan kaitannya dengan penguasaan koherensi, Toni Blank memiliki kecenderungan untuk tidak mampu membuat pernyataan yang sinambung atau tidak koheren dengan lawan tutur. Diharapkan buku sederhana ini mampu memberikan informasi baru bagi ilmu bahasa khususnya bidang psikolinguistik.
[UGM Press, UGM, Gadjah Mada University Press]
Wahyu Wiji Nugroho, S.S., M.A. lahir pada 30 Januari 1986 di Karanganyar, Jawa Tengah. Ia tamat Sekolah Dasar Negeri 1 Tohudan tahun 1998 dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Colomadu tahun 2001, serta menamatkan pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Colomadu tahun 2004. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan strata 1 di Universitas Sebelas Maret dengan Jurusan Sastra Indonesia dan lulus tahun 2009. Setelah itu ia sempat bekerja selama 2 tahun di International Hotel Management School hingga tahun 2011. Pada tahun 2012 ia memutuskan untuk mengambil kesempatan menempuh program S-2 di Universitas Gadjah Mada dan dapat menyelesaikannya dengan memperoleh gelar Master of Arts (M.A.) tahun 2014.