Dua puluh empat tahun setelah perselingkuhan berakhir, Oki Toshiro, seorang novelis sukses yang bersembunyi di balik sastra dan kemapanan sosialnya, masih merindukan kekasih gelapnya di masa lalu itu, Otoko, yang masih cantik dan kini menjadi seorang pelukis.Ketika hubungan asmara mereka terjalin, Oki telah mempunyai seorang putra, dan usia Otoko pada saat itu adalah setengah usianya. Cinta memang terjalin di antara mereka, tetapi Oki tak dapat meninggalkan istrinya, karena keberadaan putranya tersebut.
Persoalan menjadi semakin rumit ketika Otoko hamil. Usia yang baru enam belas tahun, Otoko melahirkan bayi perempuan yang terlahir mati. Kekecewaan yang teramat besar membuatnya berupaya bunuh diri dan harus melewati masa-masa sulit di sebuah rumah sakit jiwa. Otoko pindah ke kota lain bersama ibunya membawa sekeping hati yang sedih dan sepi, meninggalkan Oki.
Setelah puluhan tahun berpisah, tak membuat cinta Otoko pun musnah. Meskipun sempat menjalin hubungan lesbian dengan muridnya, Keiko, yang mencintainya dengan cara yang ganjil, hati Otoko tetaplah untuk Oki.
Hubungan aneh yang terjalin dengan Otoko, menjadikan Keiko tahu perasaan Otoko yang sebenanya. Kegeraman dan kebencian Keiko mengantarkannya untuk membalas dendam kehidupan sedih Otoko pada keluarga Oki. Lalu, bagaimanakah cara Keiko balas dendam terhadap keluarga Oki, disaat putra Oki pun jatuh hati pada Keiko?
“Bukankah akhir dari sesuatu hal merupakan awal dari hal yang lainnya?”
Yasunari Kawabata, pemenang Nobel Sastra 1968,
adalah salah satu novelis termasyhur Jepang. Lahir di Osaka
pada tahun 1899, di masa kecilnya dia bercita-cita menjadi
pelukis – seperti yang dapat dibaca dalam novel-novelnya
– namun akhirnya dia memilih menjadi pengarang ketika
cerita pertamanya terbit pada saat dia tengah menempuh
pendidikan Sekolah Menengah Atas.
Dia lulus dari Tokyo Imperial University pada 1924.
Cerita pendeknya “The Izu Dancer” dipublikasikan pertama
kali pada 1925, dan dimuat dalam The Atlantic Monthly
pada 1955. Tiga novelnya diterbitkan di Amerika Serikat:
Snow Country (1956), Thousand Cranes (1959), dan The Sound
of the Mountain (1970).
Kawabata ditemukan tewas bunuh diri pada 16 April
1972. Dia tidak meninggalkan catatan yang berisi penjelasan
atas tindakan bunuh dirinya itu.