suatu hal yang mutlak bagi bangsa Indonesia. Mempertahankan kedaulatan NKRI
menjadi suatu kewajiban bagi segenap komponen bangsa Indonesia.
Saat ini spektrum potensi ancaman nasional tidak lagi bersifat tradisional
seperti zaman dahulu, namun lebih banyak diwarnai ancaman non tradisional.
Sumber ancaman telah mengalami pergeseran makna, bukan hanya meliputi
ancaman dari dalam negeri ataupun dari luar negeri, tetapi juga ancaman proxy
yang bersifat global tanpa bisa dikategorikan sebagai ancaman dari luar atau dari
dalam.
Cara-cara untuk menghancurkan Negara Indonesia tidak lagi hanya dengan
kekuatan perang fisik dan kekuatan militer, tetapi juga dengan kekuatan
nirmiliter, dengan melemahkan kekuatan ideologi, politik, ekonomi dan sosial
budaya. Melalui proxy war tidak dapat dikenali dengan jelas siapa kawan dan
siapa lawan karena musuh mengendalikan non-state actors dari jauh.
Proxy War adalah bentuk peperangan dengan menggunakan pihak ketiga
sebagai kepanjangan tangan dari pihak-pihak tertentu, untuk menghindari
perselisihan secara langsung, sekaligus terhindar dari beban moral politik
internasional. Pihak pengganti yang dimaksudkan, vyaitu; pemerintahan,
violent non-state actors berupa LSM, Ormas, kelompok.
Cara, karakter dan modus operandi dari ancaman juga berubah menjadi
multidimensional. Oleh karenanya untuk mengantisipasi terhadap ancaman saat
ini, harus dilakukan secara lebih komprehensif baik dari aspek sumber, sifat dan
bentuk, kecenderungannya, maupun isu yang sesuai dengan dinamika kondisi
lingkungan strategis.
Buku ini memberikan pengetahuan bagi bangsa Indonesia mengenai ancaman
bagi negara. Untuk itu, buku ini wajib dibaca oleh semua lapisan masyarakat.
pernah bercita-cita
menjadi penulis, makanya ketika duduk
di bangku Sekolah Menengah Atas
dia rajin menjadi redaksi di Buletin
dan Mading Sekolah. Namun Tuhan
berkehendak lain, kini dia menjadi
seorang Perwira Polisi dengan beberapa
pengalaman tugas dan karier di beberapa
Polda di Indonesia, seperti di Polda
Kalimantan Tengah; Polda Kalimantan
Selatan; Polda Sumatera Utara; Polda Sulawesi Utara; Polda
Metrojaya DKI Jakarta; Mabes Polri dan saat ini bertugas di
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.
Sementara itu, pengalaman pendidikan yang pernah
diikutinya, Akademi Kepolisian; S-1 Doktorandus Perguruan
Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK); S-2 Magister Ilmu Komputer UBL;
Sespimpol; Lemhannas RI. Pernah mengikuti Kursus di beberapa
negara sahabat seperti di International Law Enforcement Academy
Bangkok, Thailand; International Law Enforcement Academy
Roswell, New Mexico USA; United Nations Asia and Far East
Institute (UNAFEI) Fuchu Tokyo Jepang. Pernah melakukan studi
banding ke Northern Arizona University (NAU) di Flagstaff,
Arizona, USA; The Independent Commission Against Corruption
(ICAC) Hongkong KPK-nya Hongkong; Hongkong Police College
dan beberapa negara ASEAN.
Di tengah kesibukannya saat ini sebagai Tenaga Ahli Pengkaji
Muda Bidang Kepemimpinan Tingkat Nasional Lemhannas RI,
dia menyempatkan diri untuk menulis bukunya yang ketiga ini,
dengan harapan buku ini dapat menambah koleksi pengetahuan
bagi pembacanya.