Hatiku selalu bahagia jika bersama Naura--selingkuhanku. Dia lebih muda tujuh tahun. Bersamanya selalu membuat gairahku bergejolak. Hidup bagai dipenuhi pelangi, warna-warni dan menyenangkan.
"Iya, Sayang. Apapun yang kamu mau, pasti aku belikan."
Senyuman terulas di wajah mulus Naura. Kebahagianku sangat lengkap. Di luar aku bisa dengan bebas berkencan dengannya. Sedangkan, di dalam rumah, aku dilayani penuh kasih sayang oleh Evania--istriku. Bagai di surga rasanya. Inilah nikmatnya mempunyai istri penurut. Dia bukan lulusan sekolah tinggi seperti aku dan Naura. Jadi, mudah untuk membohonginya.
"Cantik nggak?" tanya Naura ketika memilih baju.
"Cantik dong. Apapun yang kamu pakai, pasti cantik," godaku sambil mengedipkan mata dengan genit.