sewaktu-waktu berada pada titik tertinggi dalam berbuat baik?
Melakukan sesuatu dengan bersahaja dan pada titik demikian,
seperti ada kekuatan tertentu yang menyebabkan seseorang
merealisasikan perbuatan baik apapun yang sudah diniatkan. Lalu
pada saat yang lain, kita menyaksikan ada orang yang tadinya
sedang giat, tiba-tiba seperti hilang ditelan zaman.
Mungkin Anda pernah merasakan ada orang yang sering
dijumpai di tempat yang baik, sedang memberi semangat orang
lain untuk berbuat baik juga, lalu beberapa waktu tidak terlihat
lagi. Sesekali kita berjumpa orang demikian di tempat berbeda,
misalnya pada waktu kebiasaan ia berbuat baik, tiba-tiba kita
jumpai ia sedang duduk santai di warung kopi.
Keinginan dan implementasi untuk berbuat baik itu bisa
saja naik turun. Orang yang hari ini sangat bersemangat, besok
bisa jadi berkurang. Ada ungkapan dalam masyarakat Aceh, watee
mangat teumen bu. Waktu makan enak saja. Saat makanan tidak
enak, maka semangat juga hilang.
Sulaiman Tripa, lahir di Panteraja, 2 April 1976. Sedang terus belajar menulis, dan selama ini menulis sejumlah artikel baik untuk suratkabar, jurnal, dan laman. Sudah menulis sejumlah buku. Sejak tahun 2006, mengajar mata kuliah Hukum dan Masyarakat pada Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Sejak 2010 mengelola Sikula Merangkai Kata –komunitas yang membantu mereka yang sama-sama ingin belajar menulis bersama. Menulis setiap hari untuk blog kupiluho.wordpress.com. Sehari-hari aktif di ruang Kanun Jurnal Ilmu Hukum dan Satuan Jaminan Mutu Fakultas.