Letjen TNI (Purn) M. Herindra
Ketua Ikatan Alumni SMAN 8 Jakarta, Wakil Menteri Pertahanan RI
Meskipun buku ini secara khusus menceritakan kisah 51 guru yang mendedikasikan hidupnya untuk SMAN 8 Jakarta, tetapi sebenarnya kandungan isinya lebih dari itu. Bagi saya, buku ini merupakan salah satu keping dari memori kultural bangsa ini; memori tentang guru-guru yang tak hanya sekadar mengajar di kelas, tetapi juga melakukan aksi nyata lainnya untuk membangun manusia Indonesia yang maju dan beradab; memori tentang upaya membangun mental anak bangsa yang disiplin dan pantang menyerah.
Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemdikbudristek
------------------
Buku yang disiapkan penulis–Suradi, alumni SMAN 8 tahun 1982– selama tiga tahun ini mengangkat cerita dan kisah 51 guru SMAN 8 Jakarta atau Smandel dari masa awal sekolah ini berdiri, 1958 hingga guru-guru yang mengajar pada era tahun 2020-an ini. Di bagian Epilog, ditampilkan tiga tulisan kepala sekolah yakni yang melahirkan motto ‘Rajawali Emas’, Agusman Anwar, lalu yang memimpin di masa Covid-19, Rita Hastuti, serta kepala sekolah di era zonasi-afirmasi, Mukhlis Moehammad Lizar. Cerita tentang guru dan kepala sekolah kharismatis yang legend yakni Ibu Hilma Dahnir, menempati bagian awal buku ini. Beragam kisah unik, menarik, lucu, menegangkan, menyenangkan dan tentunya membanggakan, diungkapkan oleh para guru yang telah merintis dan membangun SMAN 8 sebagai sekolah negeri yang mampu mempertahankan prestasi selama 50 tahun terakhir hingga saat ini, walaupun berbagai kebijakan, regulasi, dan kurikulum silih berganti dan jadi tantangan tersendiri, seperti sistem zonasi dan afirmasi saat ini. Buku ini bukan saja menjadi kenangan bagi keluarga besar Smandel, terutama guru dan alumni, tetapi juga sebagai cermin bagi sekolah lain di ibu kota dan Tanah Air. Semoga buku ini menambah khazanah dan rujukan dunia pendidikan menengah di Indonesia.
Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup
#KakiLangitKencana