NOVUM PK 37 BUKTI ILMIAH TERJADINYA REKAYASA TERHADAP VIDEO CCTV CAFÉ OLIVIER: Mengungkap Kebenaran di Balik Manipulasi Video CCTV Café Olivier: Penanggung Jawab Tito Karnavian (KAPOLDA METRO JAYA 2016) dan Krishna Murti (Direktur Reskrimum POLDA METRO JAYA 2016) dan Pemanipulasi Video Ahli Forensik Digital Muhammad Nuh Al-Azhar dan Christopher Hariman Rianto

Rismon Hasiholan Sianipar
5.0
3 reviews
Ebook
266
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Sebagai seseorang yang mempelajari bidang sinyal/citra/video digital selama 30 tahun ini dan sebagai saksi ahli forensik digital yang dihadirkan di persidangan Jessica Kumala Wongso pada tahun 2016 lalu yang telah mempelajari dengan seksama Berita Acara Pemeriksaan Forensik Digital, sangat penting bagi saya, Dr.Eng Rismon Hasiholan Sianipar, S.T, M.T, M.Eng, untuk mengungkap salah satu contoh manipulasi barang bukti digital paling kejam yang pernah terjadi dan disaksikan dalam sejarah baru-baru ini. Hal ini berkaitan dengan rekaman CCTV dari Café Olivier, yang telah menjadi objek serangkaian rekayasa terencana oleh dua individu yang berperan sebagai ahli forensik digital di dalam kepolisian: Muhammad Nuh Al-Azhar dan Christopher Hariman Rianto. Tindakan mereka merupakan penghinaan yang nyata terhadap kebenaran dan keadilan di Republik Indonesia, yang memerlukan pemeriksaan komprehensif oleh Kapolri untuk mengungkap sejauh mana dampak penipuan dan kedustaan mereka.

 

Rekayasa digital terhadap rekaman CCTV dari Café Olivier tersebut merupakan upaya yang jelas untuk memanipulasi apa yang sebenarnya terjadi dan untuk mengaburkan kebenaran. Melalui klaim keahlian mereka dalam bidang forensik digital, Muhammad Nuh Al-Azhar dan Christopher Hariman Rianto menyusun konspirasi rekayasa yang sangat terperinci, di mana detail-detail penting dan peristiwa-peristiwa dalam rekaman CCTV tersebut secara sistematis dimanipulasi dan bahkan dihilangkan sama sekali.

 

Manipulasi semacam ini berdampak luas melebihi batas ruang sidang. Dengan memanipulasi bukti digital, para ahli ini telah mengorbankan integritas sistem peradilan dan merusak kepercayaan publik terhadap penegakan hukum. Tindakan mereka tidak hanya menghambat pencarian kebenaran dan keadilan dalam kasus spesifik Café Olivier, tetapi juga menimbulkan keraguan atas validitas bukti forensik dalam penyelidikan pidana secara lebih luas.

 

Sebagai penjaga keadilan dan integritas dalam komunitas penegak hukum, Muhammad Nuh Al-Azhar dan Christopher Hariman Rianto telah mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepada mereka oleh publik. Tindakan mereka mewakili pelanggaran mendasar terhadap etika profesional dan tanggung jawab moral, yang semakin menunjukkan budaya penipuan dan impunitas dalam sistem peradilan pidana Indonesia.

 

Dalam upaya membongkar rekayasa ini, timbul kebutuhan mendesak akan akuntabilitas dan transparansi dalam jajaran penegak hukum. Tindakan Muhammad Nuh Al-Azhar dan Christopher Hariman Rianto menegaskan pentingnya mekanisme pengawasan yang ketat dan perlindungan yang sungguh-sungguh untuk mencegah penyalahgunaan teknologi forensik untuk tujuan yang jahat.

 

Sebagai warga yang peduli dan pembela kebenaran dan keadilan, kita harus menuntut pertanggungjawaban dari mereka yang dipercayakan untuk menjaga keadilan. Menjadi kewajiban bagi lembaga penegak hukum Indonesia dan otoritas yudisial untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap tuduhan manipulasi ini, memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab diadili atas tindakan mereka.

 

Pengungkapan rekayasa rekaman CCTV di Café Olivier menegaskan kebutuhan mendesak akan reformasi dalam bidang forensik digital. Upaya harus diperkuat untuk memperkuat standar praktik, meningkatkan metodologi forensik, dan melindungi integritas bukti digital untuk mencegah kasus manipulasi serupa di masa depan.

Manipulasi rekaman CCTV dari Café Olivier merupakan kekeliruan hukum yang serius dan pengkhianatan kepercayaan publik. Ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk menuntut pertanggungjawaban, transparansi, dan reformasi dalam sistem peradilan pidana Indonesia untuk memastikan bahwa tindakan manipulasi yang sangat buruk seperti itu tidak pernah terulang. Melalui tindakan kolektif dan komitmen yang teguh terhadap kebenaran dan keadilan, kita dapat berusaha untuk memperbaiki ketidakadilan yang dilakukan dan mempertahankan prinsip-prinsip yang menjadi dasar masyarakat kita.


Ratings and reviews

5.0
3 reviews
Isyyatul Aufa
August 21, 2024
A big respect to the author, Pak Rismon Hasiholan. The world needs someone like him who has an integrity and always speaks out the truth according to his intellectual capacity and science. I hope your good deeds can be a lesson for everyone to not repeat the same mistake. May God bless you and your loved ones.
Did you find this helpful?

About the author

Rismon Hasiholan Sianipar, born in Pematang Siantar in 1994, is a distinguished researcher and expert in the field of electrical engineering. After completing his education at SMAN 3 Pematang Siantar, Rismon ventured to the city of Jogjakarta to pursue his academic journey. He obtained his Bachelor of Engineering (S.T) and Master of Engineering (M.T) degrees in Electrical Engineering from Gadjah Mada University in 1998 and 2001, respectively, under the guidance of esteemed professors, Dr. Adhi Soesanto and Dr. Thomas Sri Widodo. During his studies, Rismon focused on researching non-stationary signals and their energy analysis using time-frequency maps. He explored the dynamic nature of signal energy distribution on time-frequency maps and developed innovative techniques using discrete wavelet transformations to design non-linear filters for data pattern analysis. His research showcased the application of these techniques in various fields. In recognition of his academic prowess, Rismon was awarded the prestigious Monbukagakusho scholarship by the Japanese Government in 2003. He went on to pursue his Master of Engineering (M.Eng) and Doctor of Engineering (Dr.Eng) degrees at Yamaguchi University, supervised by Prof. Dr. Hidetoshi Miike. Rismon's master's and doctoral theses revolved around combining the SR-FHN (Stochastic Resonance Fitzhugh-Nagumo) filter strength with the cryptosystem ECC (elliptic curve cryptography) 4096-bit. This innovative approach effectively suppressed noise in digital images and videos while ensuring their authenticity. Rismon's research findings have been published in renowned international scientific journals, and his patents have been officially registered in Japan. Notably, one of his patents, with registration number 2008-009549, gained recognition. He actively collaborates with several universities and research institutions in Japan, specializing in cryptography, cryptanalysis, and digital forensics, particularly in the areas of audio, image, and video analysis. With a passion for knowledge sharing, Rismon has authored numerous national and international scientific articles and authored several national books. He has also actively participated in workshops related to cryptography, cryptanalysis, digital watermarking, and digital forensics. During these workshops, Rismon has assisted Prof. Hidetoshi Miike in developing applications related to digital image and video processing, steganography, cryptography, watermarking, and more, which serve as valuable training materials. Rismon's field of interest encompasses multimedia security, signal processing, digital image and video analysis, cryptography, digital communication, digital forensics, and data compression. He continues to advance his research by developing applications using programming languages such as Python, MATLAB, C++, C, VB.NET, C#.NET, R, and Java. These applications serve both research and commercial purposes, further contributing to the advancement of signal and image analysis. Rismon Hasiholan Sianipar is a dedicated researcher and expert in the field of electrical engineering, particularly in the areas of signal processing, cryptography, and digital forensics. His academic achievements, patented inventions, and extensive publications demonstrate his commitment to advancing knowledge in these fields. Rismon's contributions to academia and his collaborations with prestigious institutions in Japan have solidified his position as a respected figure in the scientific community. Through his ongoing research and development of innovative applications, Rismon continues to make significant contributions to the field of electrical engineering.


Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.