Dongeng Dari Dullah

· Kepustakaan Populer Gramedia
Ebook
304
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Dullah (1919?1996) dikenang sebagai seniman legendaris dan Pelukis Istana Presiden Sukarno. Namun, lebih dari itu, dia adalah pejuang kemerdekaan yang penuh deru dan debu, dengan jalan perang yang nekat. Sejak remaja, dia menulis artikel dan puisi heroik, serta membuat poster dan angkat senjata melawan penjajah, sehingga penjara Belanda (Hoofdbureau van Politie) selalu menantinya. Sebagai provokator anti-Jepang, dia masuk bui Kempeitai dan disiksa sampai setengah mati. Dialah yang menginstruksi para bocah untuk secara on the spot melukis Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta, 1948, sampai akhirnya tercipta puluhan lukisan Òrevolusi di mata bocahÓ yang tak ada duanya di dunia. Pada 1950 Dullah diminta Presiden Sukarno menjadi Pelukis Istana. Jabatan yang sangat prestisius! ÒDi Istana, saya jadi dekorator, penasihat, pendamping, dan pengkritik Presiden. Tapi, banyak yang tak tahu, di Istana saya juga jadi pesuruh, tukang ngecat tembok, penghibur anak-anak Sukarno, tukang tambal talang bocor....Ó Agus Dermawan T, pengamat seni yang bergaul erat dengan Dullah, menyusun dongeng kehidupan yang heboh itu dengan menarik, dari masa kecil sampai meninggalkan kita semua. Buku ini ditulis dalam rangka Ò100 Tahun DullahÓ yang luput dari perayaan.

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.