Racun atau toksin merupakan parameter lingkungan hidup yang tidak dikehendaki dan selalu dihindari demi menjaga kondisi kesehatan tubuh manusia agar dapat hidup sehat, produktif, berdaya guna, dan berhasil guna. Pada kenyataannya, sebagai akibat munculnya berbagai macam industri, ikut muncul berbagai macam racun, dan manusia tidak selalu dapat membebaskan dirinya dari dampak negatif berbagai macam racun yang ada di sekeliling lingkungan hidupnya. Semua jenis makanan dan kontaminan bukanlah racun, tetapi dapat juga berfungsi sebagai racun. Berubahnya menjadi racun tergantung pada kuantitasnya dalam media hidup dan kemampuan tubuh manusia untuk menoleransinya. Racun dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan/minuman, pernapasan, ataupun kontak langsung dengan bagian tubuh manusia.
Buku dengan judul Geotoksikologi ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan baku mutu, pestisida, pengaruh bencana geologi, dan beberapa logam berat, antara lain logam timbal (Pb), merkuri (Hg), tembaga (Cu), cadmium (Cd), arsen (As), dan chromium (Cr). Sebagai bahan pembelajaran masyarakat, pada buku ini disertakan pula berbagai macam keracunan yang pernah terjadi dalam bentuk studi kasus sebagai bahan peringatan agar siap dan cermat dalam menghadapi “tamu yang tidak pernah diundang, tetapi dapat datang tanpa permisi setiap saat”.
[UGM Press, UGM, Gadjah Mada University Press]
Prof. Ir. Sukandarrumidi, M.Sc., Ph.D., menempuh pendidikan mulai dari sekolah rakyat hingga universitas di Yogyakarta. Alumni SMA 3B Yogyakarta ini, memperoleh gelar sarjana teknik dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1970 dan M.Sc. Serta Ph.D. dari University of Wales Inggris (1986 dan 1989). Pada tahun 2000 melaksanakan research fellowship di University of Melbourne Australia. Selain aktif mengajar di berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta (Universitas Gadjah Mada, Universitas Pembangunan Nasional “veteran”, Institut Sains dan teknologi Akprind, Sekolah tinggi teknologi Nasional), juga pernah mengajar di Akademi Minyak dan Gas Bumi Cepu, dan pada tahun 2006 ditugaskan oleh DIKtI sebagai detaser di Universitas Negeri Papua di Manokwari dan pada tahun 2009 di Universitas Musamus Merauke, Irian. Ia juga menjadi anggota IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia), hAGI (himpunan Ahli Geofisika Indonesia), API (Asosiasi Prehistorisi Indonesia) dan BMS (British Micropaleontological Society). Pengalaman lapangannya diawali ketika bergabung dengan Pt Kennecot Indonesia dan Direktorat Geologi Bandung. Ia juga aktif membantu lembaga Pengabdian Masyarakat, lembaga Penelitian, Pusat Studi energi, dan Sentra hAKI Universitas Gadjah Mada. Penelitian dalam bidang geologi yang berkaitan dengan pengembangan wilayah, AMDAl pertambangan, dan bahan galian industri telah banyak dilakukan dan merupakan perhatiannya hingga saat ini. Buku-bukunya yang telah diterbitkan oleh Gadjah Mada University Press adalah Batubara dan Gambut; Geologi Mineral Logam; Paleontologi Aplikasi; Bahan Galian Industri; Batubara dan Pemanfaatannya; Rekayasa Gambut; Briket Batubara; dan Sampah Organik; Pemetaan Geologi; Metodologi Penelitian; Petunjuk Praktis Menulis Buku; Geologi Minyak dan Gas Bumi untuk Geologist Pemula; Mengenal Mineral secara Megaskopis; Geologi Sejarah; Energi Terbarukan; dan Geologi Medis.
Fivry Wellda Maulana, lahir di lampung pada 18 Januari 1982. Menekuni studi mulai dari pendidikan dasar di SD Batumarta II Sumsel (1988–1994), SMPN 1 Sedayu, Bantul, Yogyakarta (1994–1997), SMAN 1 Godean, Sleman, Yogyakarta (1997–2000), hingga perguruan tinggi. lulus SMAN 1 Godean, Sleman, Yogyakarta, melanjutkan pendidikan S-1 ke Universitas Pembangunan Nasional “veteran” Yogyakarta di bidang teknik geologi hingga lulus sebagai Sarjana teknik pada 2006. lulus pendidikan Program Pascasarjana, teknik Geologi (S-2) di Universitas Pembangunan Nasional “veteran” Yogyakarta (2009–2011) dengan gelar Magister teknik. Konsentrasi bidang mineralisasi dan batubara. Asistant researcher di Magister Geologi, teknik Geologi, UPN “veteran” Yogyakarta (2009–2012). Sejak 2012 menjadi dosen teknik Geologi, fakultas teknologi Mineral, Institut Sains dan teknologi AKPrIND, Yogyakarta. Memberi kuliah Geologi teknik, Menggambar teknik, dan Geologi Mineral logam. Pengalaman: pernah melakukan pemetaan hingga eksplorasi di daerah Seruyung, Kalimantan, dengan tipe deposit epithermal low sulfidasi, pemetaan endapan sekunder bauksit dan timah. Penelitian potensi akuifer, geologi keteknikan, dan mangan daerah Kulon Progo.
Arie Noor Rakhman, lahir di Yogyakarta pada 29 Mei 1976. Menekuni studi di Yogyakarta mulai dari pendidikan dasar di SD Keputran I (1982–1988), SMPN 5 (1988–1991), SMAN 8 (1991–1999), hingga perguruan tinggi. lulus SMA Negeri 8 Yogyakarta melanjutkan pendidikan S-1 ke Universitas Pembangunan Nasional “veteran” Yogyakarta di bidang teknik geologi hingga lulus sebagai sarjana teknik pada 1999. Pendidikan Program Pascasarjana (S-2) di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Program Pascasarjana teknik Geologi, fakultas teknik (2000–2002) dengan gelar magister teknik. Pada 2003 hingga 2007 sebagai asistant researcher di Magister Geologi Pertambangan, teknik Geologi, UGM. Sejak 2008 menjadi dosen teknik Geologi, fakultas teknologi Mineral, Institut Sains dan teknologi AKPrIND, Yogyakarta. Memberi kuliah Geologi Struktur, Geokomputasi, Menggambar teknik, dan Geologi teknik. Pengalaman penelitian berupa rekayasa dan pemanfaatan bahan galian industri, alat pemindai gempa, geomedis pasir pantai, dan geologi teknik pernah dilakukan dengan dukungan hibah penelitian. Saat ini aktif berperan mengembangkan ilmu pada pengabdian masyarakat mengenai pemanfaatan potensi geologi berbasis kearifan lokal dan geologi lingkungan, terutama di bidang mitigasi bencana alam.