Bagi masyarakat Nusantara, jasa Syeikh Ahmad Khatib sangat luar biasa dan mengharumkan bumi Nusantara. Meskipun bukan berasal dari keturunan Arab, namun ilmunya sangat luas dan mendalam hingga dipercaya untuk mengajar sekaligus menjadi Khatib di Masjidil Haram, Mekkah.
Walaupun tidak pernah kembali ke bumi Nusantara, tapi ide-ide pembaharuan dan nilai-nilai keilmuwan beliau menyebar dan mengakar di bumi Nusantara melalui murid-muridnya. Hasyim Asyari pendiri NU, KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, Sulaiman Arrasuli, pendiri MTI (Madrasah Tarbiyah Islamiyah) atau PERTI (Persatuan Tarbiyah Islamiyah) adalah sedikit nama dari ratusan murid beliau yang membawa perubahan di negerinya.
Tokoh-tokoh nasional yang berasal dari Sumatera Barat tidak lepas dari peran Syeikh Ahmad Khatib dan murid-muridnya. Sebelum Indonesia merdeka, para murid Syeikh Ahmad Khatib telah mendirikan berbagai lembaga pendidikan dan sekolah dengan sistem yang lebih modern di Minangkabau, seperti Adabiyah di Padang - yang didirikan oleh DR. Abdullah Ahmad - yang dianggap sebagai sekolah modern pertama di Indonesia. Pendiri Adabiah ini menimba ilmu kepada Syeikh Ahmad Khatib selama lima tahun di Masjidil Haram, Mekkah. Kemudian Syeikh Djamil Jambek - yang merupakan guru Bung Hatta - juga menimba ilmu kepada Syeikh Ahmad Khatib.
Muhammad Husni, Lc., MA. Lahir 17 September 1981 di nagari Balimbing, Tanah Datar, Sumatera Barat. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di kampung halamannya, ia melanjutkan pendidikan menengah ke MTsN Batusangkar dan MAPK Kotobaru Padang Panjang Sumatera Barat. Pada tahun 2001 beliau memilih dan ditakdirkan untuk melanjutkan pendidikan S-1 nya ke Universitas al-Azhar Kairo, Mesir, jurusan Akidah Filsafat. Selanjutnya jenjang pendidikan S-2 yang ditempuhnya adalah program pengkajian Islam konsentrasi Pemikiran Islam pada Pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang. Sekarang penulis diamanahkan sebagai dosen pada Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. Di samping mengajar, penulis juga aktif memberikan kajian-kajian keislaman bagi masyarakat. Penulis bisa dihubungi melalui e-mail: [email protected]
Zulhamdi Malin Mudo, Lc., MA lahir pada tahun 1977 di Ampek Angkek, Agam Sumatera Barat yang juga merupakan kampung Syeikh Ahmad Khatib. Setelah tamat dari MAPK Kotobaru Padang Panjang, beliau melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi pada Fakultas Hadits. Kemudian S2-nya diselesaikan di IAIN Imam Bonjol Padang dengan konsentrasi Tafsir (2009). Sekarang selain sebagai guru di almamaternya dan di pesantren Syech Ahmad Khatib, beliau juga anggota Komisi Fatwa MUI Sumbar. Beliau juga aktif berdakwah dan sering menulis di media sosial terkait Islam dan adat minangkabau. Beliau juga sering menjadi nara sumber dalam berbagai seminar dan muzakarah terkait Islam dan Minangkabau, serta telah banyak membantu mahasiswa dan peneliti yang mengkaji tentang sejarah Islam dan adat Minangkabau.
Afdhil Fadli, Lc., MA lahir di Kamang 18 Juni 1977. Riwayat pendidikannya, setelah tamat dari MAPK Kotobaru Padang Panjang (1993-1996), beliau melanjutkan di LIPIA Jakarta program I'dad Lughawi (1996-1998), kemudian dilanjutkan pada Ponpes Tahfizh al-Qur’an asy-Syifa Ciledug, Tangerang (1998-2000). Kemudian beliau melanjutkan pendidikan S1-nya di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi (2001-2005) dan S2-nya pada PTIQ Jakarta (2007-2009). Di samping sibuk dengan kegiatan keagamaan, beliau sekarang juga merupakan pimpinan Ponpes Tahfizhul Qur'an Syech Ahmad Chatib al-Minangkabawi. Beliau tidak hanya mendidik calon huffaz (para penghafal al-Qur’an) tapi beliau sendiri juga seorang hafiz al-Qur’an 30 juz dengan 14 macam qira’at yang telah dikuasainya.