Clara sering dianggap aneh oleh orang-orang di sekitarnya. Beberapa kejadian tidak wajar mengisi hari-harinya. Suatu ketika Clara dibangunkan oleh sosok yang sangat mirip dirinya. Sosok itu mengajak Clara bermain petak umpet. Seolah seperti deja vu, dengan sendirinya Clara mengikuti ajakannya. Saat bersembunyi di kolong tempat tidur, Clara menemukan catatan seseorang yang membuatnya bergidik.
“Hari ini, aku datang ke pemakaman mama… Di sana aku melihat pembunuhnya tertawa-tawa. Aku takut dia akan menyakitiku,” catat Sonnya.
Clara menemukan dirinya sebagai Sonnya. Anak sepuluh tahun
yang melihat kematian Ayah dan Ibunya di depan mata sendiri.
Bagaimana Clara menjalani kehidupannya sebagai dua orang sekaligus?
[Mizan Publishing, DAR, Novel Fantasi, Fantasteen, Horror, Remaja, Indonesia]
Hai! Namaku, Evangelina Tessia Pricilla. Biasa dipanggil, Tessia. Sekarang, baru resmi jadi mahasiswa Jurusan Teknobiomedik di Universitas Airlangga. Kalau kalian lagi jalan-jalan di Surabaya terus melihat ada cewek cantik rambut hitam panjang sebahu lebih dikit, berkacamata Nike, naik motor Supra X dengan tinggi 155 cm langsung disapa aja, ya! XD
Aku paling suka nde