Tentu saja Lutfi begitu kecewa. Dan syok saat harus tinggal seatap dengan lelaki asing. Namun, apalah daya, ia akhirnya hanya bisa pasrah karena semua harta bendanya dibawa Aswin.
Sikap Ian yang penyabar dan begitu baik, lama-lama membuat Lutfi mulai menyukai Ian. Namun, ia terus mengacuhkan perasaannya karena sudah memiliki kekasih. Hingga kejadian tak terduga mengharuskan keduanya menikah.
Tetapi siapa sangka, saat Lutfi mulai menerima Ian dan mencoba melupakan Aswin, tiba-tiba Aswin datang. Mengatakan dengan detail bahwa semua telah direncanakan. Ian ternyata berkomplot dengan Al, lelaki dari masa lalu yang Lutfi benci setengah mati. Lelaki yang sampai detik ini masih mengharapkannya. Lelaki yang ikut andil memisahkannya dengan Aswin.
Hubungan yang dirajut dengan kebohongan, akankah bertahan sampai akhir?
Mungkinkah Lutfi akan memaafkan Ian yang telah berkomplot dengan Al, atau memilih kembali pada Aswin yang menerimanya dengan tulus?
====
Novel Romantis
Novel Baper
Novel Laris
Buku Laris 2020
Novel best seller 2020
Buku best seller 2020
Novel Rumah tangga
Novel Cinta
Novel Paling romantis
Hai, salam kenal? Namaku Fitri Nurul Kholisoh. Kenalannya lanjut di Instagram aja, yuk. Klik di pencarian Instagram @fitri_soh atau bisa ke wattpad @FitriSoh
Oh, ya, adakah yang bertanya-tanya apa ada orang yang seperti Cantik?
Hmm... sebenarnya, itu kisahku saat baru pertama kali datang ke Jakarta, 7 tahun lalu. Aku katrok banget saat pertama kali naik lift, bahkan sampai sekarang nggak berani kalau gunain sendirian. He he, yang tertawa tegaaa.
Tangga jalan pun, mana berani aku dulu. Secara aku dari desa yang baru ada listrik dua tahun belakangan ini. Udah gitu, aku gak pernah keluyuran karena tinggal di pesantren. Mondok, tau, kan? Jadi, aku katrok banget.
Toilet di mall? Waah, aku beneran jongkok di toilet duduk, udah gitu, kepleset lagi—jangan dibayangin, yaa. Udah gitu nyiramnya lama banget. Padahalkan tinggal pencet, kan? Gunain selangnya? Jangan ditanya. Aku kaget, kok airnya nyembur deras. Eh ternyata harus pelan tekannya. Wajar sih aku gak bisa, karena di desa emang nggak ada.
Nama makanan? Aku seperti Cantik juga dulu. Mana tau istilah sop buah, kupikir ya direbus dulu. Bakso setan? Bakso mercon, itu hal yang aneh buatku. Bakso ya bakso aja, aneh ya, orang Jakarta? Eh.
Kambing guling?
Hmm ... aku juga nggak tau istilah gituan. Gulai kambing baru tau.
Sudah tuntas membaca cerita ini? Yuk direview di media sosial bisa FB atau Instagram atau blog lalu sertakan tag #Kumpul_Kebo biar aku mudah mencarinya. Siapa tahu nanti kamu yang terpilih dapetin novel koleksiku, lho. Yuk kita temenan. Instagramku @fitri_soh
Makasih udah baca cerita ini. Oh, ya, nantikan ceritaku selanjutnya, yaaa. Love you.