Pengawet sintetis di industri pangan khususnya produk hasil ternak untuk memperpanjang umur produk sudah menjadi kebutuhan. Penggunaan bahan pengawet sintetis dalam jumlah berlebih berbahaya bagi kesehatan konsumen. Usaha untuk meningkatkan keamanan produk hasil ternak akibat penggunaan pengawet sintetis adalah penggunaan lisozim sebagai pengawet alami yang dapat melisis sel bakteri Gram positif melalui hidrolisis ikatan β-1,4 dari homopolimer N-asetilglukosamin (Glc Nac) dan heteropolimer asam muramik Glc Nac-N-Asetil. Lisozim termodifikasi secara themal atau kimia bisa meningkatkan spektrum antibakteri terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif.
Pengembangan pengemas aktif mengandung lisozim termodifikasi perlu dilakukan pengendalian difusinya serta peningkatan penempelan lisozim dalam matrik edible film protein whey sehingga dapat melindungi keju dari kontaminasi mikroorganisme selama beberapa bulan pemeraman, secara bertahap lisozim masuk ke dalam keju untuk mematikan atau menghambat pertumbuhan bakteri non-starter seperti Coliform, Enterococcus, E. coli, S.aureus, Salmonella, Yeast dan Kapang keju yang berpengaruh negatif bagi pemeraman dan keamanan pangan keju.
Abdul Manab lahir di Bojonegoro, 28 Agustus 1970. Setamat SMA di Bojonegoro pada tahun 1989, penulis melanjutkan studi di Diploma I Komputer Universitas Brawijaya, pada tahun 1990 melanjutkan Studi di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, tahun 2000 melanjutkan studi di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada. Pada saat menulis buku ini, penulis sedang menempuh studi di S3 Ilmu Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Pada tahun 1997 penulis bekerja di Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.