Tahu nggak sih, tanpa kamu sadari banyak orang yang peduli pada dirimu. Mulai dari orang tua, guru, kakak, adik, saudara, teman dan masih banyak lagi.
Namun, ada juga dari mereka yang hanya cari muka dan ada maunya. Ibarat pepatah bilang “Ada udang dibalik batu”. Kamu tak perlu focus pada yang mencari muka ini. Fokuslah hanya pada mereka yang peduli padamu.
Nah, karena nggak banyak yang peduli pada dirimu, maka kamu yang harus peduli pada dirimu sendiri.
Peduli pada diri sendiri itu bukan bentuk egois tetapi peduli pada diri sendiri itu bentuk cinta dan sayang pada diri sendiri. Kalau kamu tak sayang dan cinta pada dirimu, bagaimana orang lain bisa sayang dan cinta padamu. Maka, membangun kepedulian pada diri sendiri itu penting banget.
Banyak orang yang salah memahami konsep cinta dan sayang pada diri sendiri. Kebanyakan mereka mengira bahwa cinta dan sayang pada diri sendiri itu selalu mementingkan kepentingan diri sendiri dan mengalahkan kepentingan orang lain. Ya, nggak selalu begitu, ferguso!
Peduli pada diri sendiri itu lebih pada memenuhi apa yang urgent (mendesak) dan sangat penting untuk diri sendiri. Baik untuk masa sekarang, lebih-lebih masa depan kita di akhirat.
Banyak orang yang sangat respons pada kebutuhan fisik dan penampilan. Misalnya saja:
Saat rambut kumal, segera mereka mencukurnya dan keramas
Ketika badan bau tak sedap, maka segera mereka mencari sabun mahal dan parfum terbaik
Ada undangan pernikahan, merasa galau karena gak pakai baju baru
Ada reuni sekolah, merasa galau karena ponsel jadul dan gak bermutu
Merasa malu punya motor butut yang sudah kuno
Perasaan insecure seperti ini sebenarnya hanya menuruti gengsi dan keinginan saja. Memenuhi semuanya bukan Sesuatu yang urgent (mendesak) karena hanya bersifat penampilan saja. Namun, kebanyakan orang itu galau tentang Sesuatu yang beginian ini. Apakah kamu juga gitu?
Sebaliknya, banyak orang yang merasa santai saat:
1. Terlambat datang ke sekolah atau kampus
2. Nilai rapor banyak angka di bawah 7
3. Ada PR dan belum sempat menyelesaikannya
4. Belum menguasai materi sekolah atau kampus untuk besok
Untuk sesuatu yang sangat penting untuk bekal masa depan, mereka merasa santai dan tak mendesak. Padahal, ini sangat penting dan harusnya dapat perhatian lebih dan prioritas dari mereka.
Ada pepatah Arab menarik tentang remaja dan masa mudanya, yaitu:
شُبَّانُ الْيَومِ رِجَالُ الْغَدَ
“ Pemuda hari kini pemimpin masa depan “
Pepatah apik ini terdapat dalam kitab Idhotun Nasyiin. Kitab yang berisi tentang nasionalisme, cinta tanah air yang membakar semangat generasi muda untuk bangkit, bertumbuh jiwanya mengisi kemerdekaan dengan ilmu, pengetahuan dan prestasi.
Ada sesuatu yang jauh lebih penting dari sekedar penampilan, fisik yang bersifat casing semata. Ia adalah jiwa, ruhani dan sesuatu yang sifatnya tidak tampak tapi sangat penting untuk memperoleh prioritas dari kamu.
Di tangan pemuda dan generasi muda, nasib bangsa dan agama ini. Bila kamu menguasai ilmu, skill dan pengalaman, maka kesuksesan akan mudah diraih. Kesuksesan itu Allah Swt. siapkan bagi mereka yang mau dan mempersiapkan diri untuk menjemputnya.
Buku ini akan mendobrak mindset dan pikiranmu lebih cerdas, lebih dewasa dan lebih mudah meraih kesuksesan.
Gimana, kamu siap menjemput kesuksesan tanpa perlu kehilangan masa mudamu? Yuk baca buku menarik ini sampai selesai ya. Semoga masa depanmu cerah dan kesuksesan lebih dekat padamu.
Mengenal Penulis
Penulis bernama lengkap Abidaril Hasan. Tumbuh dalam keluarga yang memiliki kultur religius membuat Abi kecil suka dengan dunia spiritual. Guru ngaji pertama tentu ibu dan bapaknya sendiri. Mulai mengaji di musholla saat sudah bisa membaca Alquran. Berturut-turut mengaji pada gus Da’im, KH. Mahfud dan melalang buana ke pondok Setail, yaitu pondok pesantren Raudlatut Thalabah.
Di pondok Setail, mula-mula duduk di bangku Ula 1, pada semester akhir. Mengikuti ujian dan lulus naik ke kelas ula 2. Tamat Alfiah Ibnu Malik tahun 2004.
Mengaji kitab kuning pada KH. Masrukhin Aba Hidayat, Kyai Kholili, Kyai Abdul Aziz Ikhwan, Kyai Mis’ad dan banyak guru-guru mulia lainnya.
Di pondok ini juga keterampilan menulis bersemi dan terlatih. Puluhan tulisan artikel terbit di Mading pondok Setail. Mulai terbit buku pertama tahun 2013 bersamaan dengan kelahiran anak pertama. Buku pertama berjudul 7 Keajaiban Remaja Menjadi Remaja Dahsyat.
Buku ke 2 berjudul “Menjadi remaja Emas” terbit tahun 2016 dan buku 3 ini berjudul “Sukses Belajar Tanpa Batas” terbit tahun 2021 di Quanta Gramedia.
Penulis berkomitmen untuk terus menulis buku topik motivasi, inspirasi dan pencerahan yang semoga bermanfaat untuk sesama.