Banyak orang berpendapat batik berasal dari Jawa Tengah, Sekalipun banyak juga yang berpendapat batik sudah ada sejak zaman Majapahit. Meskipun demikian, kita jarang memikirkan asal usul "istilah" batik.Apakah hubungan batik dengan wastra yang telah menjadi penanda tingkat sosial pemakainya yang telah berlaku sejak awal abad Masehi di kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha?
Apakah kita pernah mendengar istilah Wdihan dan Ken yang sering disebut pada banyak prasasti sejak abad ke-6 hingga ke-10 Masehi? Mungkinkah ini adalah bentuk wastra batikyang kita kenal sekarang?
Bahkan, banyak penulis yang dengan berani menyebut bahwa batik berasal dari India. Bukannya terbalik? Rabindranath Tagore-lah yang membawa batik Jawa ke Santiniketan. la memiliki Sekolah Tinggi Seni Bhavana dan dengan bersemangat mengajarkanilmu membatik. Dapat kita bayangkan, bangsa Jepang yang dulunya sangat tertutup ternyata menggemari batik Jawa yang mereka kenal sebagai Jawa Sarasah sejak abad ke-16 Masehi
Buku ini memuat banyak informasi yang akan menambah wawasan kita tentang hal-hal yang berkaitan dengan batik
Adi Kusrianto, lahir di Kediri, tahun 1952. Seorang praktisi sekaligus akademisi di bidang tekstil. Telah menulis banyak buku di bidang pertekstilan termasuk batik dan wastra Nusantara lainnya.
Pernah bekerja di bidang industri embroidery selama 21 tahun dan bidang marketing internasional selama 7 tahun. Menjadi trainer penulisan buku ajar di perguruan tinggi sejak 2007, menjadi pembicara publik di bidang Sustainable Fashion & Sustainable Fabric tentang Wastra Nusantara dari Batik hingga Sarung Tenun.
Pernah mengajar di Universitas Ciputra selama 7 tahun dan di Sekolah Tinggi Design LaSalle selama 5 tahun. Saat menulis buku ini tengah berkecimpung dalam Sarasehan Online melalui media Zoom yang diselenggarakan setiap tanggal 1 tiap bulan. Dapat di hubungi melalui WA 0816 545 7187. Tulisannya dapat di baca di https://adikusrianto.