ROAD MAP KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA (2015-2020): Mewujudkan Diplomasi Ekonomi Inklusif, Berbasis Lingkungan Berkelanjutan

Yayasan Pustaka Obor Indonesia
4.5
2 reviews
Ebook
50
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Ratings and reviews

4.5
2 reviews

About the author

Adriana Elisabeth, saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian Politik – LIPI sejak September 2014. Beliau memperoleh gelar Ph.D dari Department of History and Politics, University of Wollongong, NSW, Australia pada tahun 2008. Dr. Adriana lulus dari Department of Social Sciences, University of Tasmania, Hobart, Australia pada 1995 dan memperoleh gelar S1 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jayabaya, Jakarta (1987). Beliau telah menghasilkan sejumlah publikasi di antaranya timbangan akademik dan kertas kebijakan mengenai ASEAN. Sejak 2004, Dr. Adriana telah terlibat dalam aktivitas penelitian, konsultasi publik dan advokasi terkait proses perdamaian di Papua. Beliau merupakan koordinator dari studi bersama antara Pusat Penelitian Politik dan the Chung Hua Institute for Economic Research (CIER), Taipei, Taiwan pada 2011 dan 2012.

Agus    Syarip Hidayat  adalah  peneliti  di  Pusat  Penelitian Ekonomi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2E LIPI). Dia telah bergabung dengan LIPI sejak 2003. Selama bekerja di LIPI, ia memiliki pengalaman dalam melakukan penelitian tentang isu-isu Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembanguan dan Ekonomi Industri. Selain sebagai peneliti, Agus aktif sebagai narasumber di berbagai lembaga nasional dan konsultan di lembaga internasional, perusahaan swasta dan pemerintah daerah. Agus menyelesaikan S1 di Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi UNDIP. Pada tahun 2007, ia memperoleh gelar Master of Arts (MA) in Economics dari Hiroshima University, Jepang. Saat ini (2016-2020) sedang menempuh pendidikan S3 di Graduate School of Business, Flinders University, Adelaide, Australia. Email: [email protected]; [email protected]

Athiqah Nur Alami, peneliti pada Bidang Perkembangan Politik Internasional, Pusat Penelitian Politik LIPI. Dia menamatkan pendidikan S1 dari jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan S2 dari Graduate Studies of International Affairs, Australian National University, Canberra, Australia. Fokus kajian penelitiannya adalah Politik Luar Negeri Indonesia, Hubungan Indonesia-Australia dan Gender dalam Hubungan Internasional.

Ganewati Wuryandari, saat ini tercatat sebagai Peneliti Utama di Pusat Penelitian Politik (P2 Politik) LIPI. Mendapatkan gelar MA dalam bidang International Relations, di Department of Politics, Monash University, tahun 1994, dan Ph.D Discipline of Asian Studies, the University of Western Australia, tahun 2006. Ia juga aktif sebagai Mitra Bestari di Jurnal Politica, Jurnal Global Strategi dan Jurnal Kajian, serta Anggota Pengurus Pusat Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) 2015-2019. Fokus kajiannya adalah: Asia-Pasifik, Australia-Indonesia, Timor Leste, perbatasan, dan politik luar negeri Indonesia. Beberapa karya/buku terakhir yang tercatat telah dihasilkan antara lain: Keamanan di Perbatasan Indonesia-Timor Leste: Sumber Ancaman dan Kebijakan Pengelolaannya (2009, Pustaka Pelajar, editor), Politik Luar Negeri Indonesia di Tengah Arus Tekanan Politik Domestik (2010, Pustaka Pelajar,editor), “East Timor’s Membership in ASEAN: Prospects and Challenges” (2011, ASEAN Outlook, Taiwan), Politik Luar Negeri Indonesia di Tengah Arus Perubahan Politik Internasional (2011, Pustaka Pelajar, editor), Politik Luar Negeri Indonesia dan Isu Terorisme Internasional (2014, LIPI Press, editor), “Prospek Hubungan Indonesia-Cina” (2013, bab buku Hubungan Indonesia-Cina dalam Dinamika Politik, Pertahanan-Keamanan, dan Ekonomi di Asia Tenggara), “Indonesia-Timor Leste’s Border Disputes: The Untackle Questions” (2013, Proceeding International Conference), A Case of Forgive and Forget? Human Rights in Australian Foreign Policy in East Timor and Papua (2014, Graha Ilmu), “Menerobos Batas” Nelayan Indonesia di Perairan Australia: Permasalahan dan Prospek” (Jurnal Penelitian Politik, Vol.11, No.1, Juni 2014), Politik Luar Negeri Indonesia dan Isu Lingkungan Hidup (2015, Penerbit Andi,editor), “Regional Security Issues Challenges From Indonesian Perspectives” (Australia-Indonesia Dialogue, Asia Institute, Griffith University, Brisbane, 8-10 September 2015), Pengembangan Wilayah Nusa Tenggara Timur dari Perspektif Sosial: Analisis Pelaksanaan Kebijakan (2015, Graha Ilmu,editor).

Riefqi Muna. Profesi sebagai peneliti geo-politik dan keamanan internasional ditekuninya di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan berbagai institusi riset lainnya selama lebih 20 tahun dengan fokus kawasan ASEAN/Asia-Pasifik, Samudra Hindia dan isu-isu kemanusiaan global. Memperoleh PhD dari Faculty of Defence and Security, Royal Military College of Science (RMCS), Cranfield University, UK Defence Academy, Shrivenham (2009), dan Master in Defence Studies (MDefS) dariUniversity of New South Wales (UNSW @ADFA)Australian Defence Force Academy, Canberra (1995). Graduate course International Relations di University of Tasmania, Hobart. S1 dari Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pernah bekerja sebagai Asian Security specialist pada GFN-SSR, Cranfield University @RMCS dari 2003-2006. Awal 2016 memperoleh National Security Visiting Fellowship pada National Security College, The Australian National University, Canberra. Dr. Riefqi Muna bisa dihubungi melalui email:<[email protected]> serta Twitter di @RiefqiMuna.

Cornelis P. F. Luhulima adalah peneliti senior di Pusat Penelitian Politik – LIPI sekaligus dosen senior di Sekolah Pascasarjana jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia dan dosen senior di Sekolah Pascasarjana untuk Studi Eropa di Universitas Indonesia. Beliau dikenal dalam berbagai karyanya mengenai ASEAN dan Uni Eropa. Sebagai bagian dari anggota Eminent Persons Group dari ASEAN Vision 2010, pada 1999-2000, beliu telah menghasilkan sejumlah publikasi mengenai persoalan perbatasan di negara-negara Asia Tenggara, antara Indonesia-Malaysia dan Malaysia-Thailand; isu demokrasi dan HAM di ASEAN; dan studi perbandingan antara ASEAN dan Uni Eropa antara tahun 2000-2014.

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.