“Sial! Lepas lagi.”
Sementara itu di belakang pria tadi ada lelaki lain yang mendekat dengan napas terengah-engah. Dia menoleh sesaat lalu menepuk bahu pria itu. “Nyerah, Yah?”
“Stop, Luca! Kita berhenti sebentar. Ayah mau pingsan rasanya.”
Pria tadi terkekeh lalu duduk di akar pohon yang mencuat. Dia mengambil botol air minum yang diikatkan di pinggang lalu meneguknya perlahan. Luca pun mengangsurkan botol itu kepada sang ayah. Pria tua itu menerima lalu meneguk isinya.