Ah, Tuhan Begitu Romantis: Kisah Nyata Perjuangan Meraih Mimpi

· · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
Penerbit Pustaka Rumah C1nta
4.7
3 reviews
Ebook
330
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Jejak langkah manusia yang tak biasa dalam menapaki tebing asa kerap kali memecut diri yang belum bisa tegak kokoh berdiri sebagai insan berdikari. Kadang tersesat dalam ambisi jika saja tak hadir doa dan dan nasihat dari para orang tua dan kiai. Lalu, sesaat langkah terhenti, sejenak merapikan niat dan tujuan yang jauh dari orientasi ukhrawi. Kami tidak hanya ingin memperkaya diri secara materi, tetapi lebih dari itu berharap menyuburkan jiwa dengan berderma bakti, mengabdi untuk negeri dan Ilahi Rabbi. Kemarin, kami tak lebih hanya seorang anak singkong yang bermimpi di siang bolong. Lalu, kami sadar bahwa singkong tak akan terjual dengan harga melambung tanpa proses panjang. Usaha, doa, dan air mata adalah saksi setiap derap langkah menuju esok yang lebih berdayaguna. Allah, sang penguasa alam raya yang telah membuat manusia sederhana menjelma menjadi pribadi yang lebih bermakna.

Ratings and reviews

4.7
3 reviews
LINDA SOFIA
January 26, 2022
Worthed
Did you find this helpful?

About the author

Ahans Mahabie, dilahirkan di kota santri Jombang pada 3 Januari 1983, tiga puluh sembilan tahun lalu dari pasangan H. Iskiran (alm) dan Umi Kulsum dengan satu adik perempuan Robitoh Firdian, namanya. Penulis mempunyai riwayat pendidikan normal dan formal seperti manusia pada umumnya mulai MIS Kebokicak Dapurkejambon Jombang dilanjutkan ke jenjang Tsanawiyah dan Aliyah di Pondok Pesantren Al-Barokah serta sempat mampir di Pondok Singkal Anyar berada di Kota Nganjuk, Jawa Timur. Melanjutkan pendidikan S-1 Sastra Arab di UIN Malang, S-2 Cross Culture and Religion Prodi Kajian Timur Tengah di UGM Yogyakarta. Ia pernah mengikuti Daurah Lughah al ‘Arabiyah di Saudi Arabia via Darunnajah Jakarta.

Aktif di beberapa organisasi mulai sejak mahasiswa seperti, HMJ BSA, DPMF Humaniora dan Budaya, BEM UIN dan PMII Ibnu Aqil dan Komisariat UIN Malang hingga selepas menyelesaikan studinya pun masih aktif di beberapa organisasi antara lain, pengasuh Pondok Pesantren Hanacaraka hingga sekarang, komunitas Pemuda Lintas Agama Peacemaker, BPD Purwosari Wonogiri, LP Maarif NU, dan MWC NU Wonogiri. Saat ini penulis berdomisili di Pondok Pesantren Hanacaraka Segawe RT 2 RW 7 Purwosari Wonogiri bersama keluarga tercinta, istri dan dua buah hati yang selalu menjadi warna dan nuansa indah dalam perjalanan hidupnya, dibersamai seluruh santri, rekan dan masyarakat yang mendukung setiap aktivitasnya.  Motto dalam perjalanan hidup penulis dapat dirangkum dalam beberapa kalimat bijak antara lain: “Jangan jadi bendungan ilmu dan harta, tapi jadilah sungai yang mengalirkannya”, “I know we can make it together”, “Mitsluka katsir”, “Sing cilik dikeloni, sing enom dikemuli, sing tuwa diopeni” dan manusiakanlah manusia.


H. Dr. Alvian Iqbal Zahasfan, S.S.I., Lc., M.A., Lahir di Jember, 25 Juni 1983. Tinggal di Jl. Anggaran No. 33 Karang Tengah, Tangerang, Banten. 1. Pendidikannya dimulai dari SDN 1 Sumbersari Jember, MTs Nurul Jadid Paiton Probolinggo, MAK Nurul Jadid Paiton, PP. Nurul Jadid Paiton (1995-2001), PP. Al-Ghazali Bolu Karangrejo Tulungagung (2001-2003), PIQ Singosari Malang (2002), S-1 UIN Jakarta (2003-2008), Setara S1 Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus Sunnah, Jakarta (2005-2009), BEC Pare Kediri (2009-2010), S-2 & S-3 Dar El Hadith El Hassania, Universitas Al-Qarawiyyin, Rabat Maroko (2010-2020).

Telah meraih beberapa prestasi diantaranya yaitu Mahasantri Terbaik Ketiga, Ma’had Ali Ilmu Hadis Darus Sunnah, Hadiah Umroh dan Uang Tunai 500 USD (2009), Beasiswa PBNU kuliah S-2 di Maroko (2010), Haji Temus, gratis haji dan digaji sekitar 60 juta (2012), Awardee Disertasi LPDP senilai 60 juta (2014), Safari Dakwah di komunitas muslim diaspora Eropa: Belanda (Amsterdam, Den Haag, Ousterhood, Wageningen, Rotterdam, Walwijk), Belgia (Brussel), Prancis (Paris) dan Jerman (Munchen, Stutgard, Frankfrut, Karlsrue) (2015-2019), Membuat MoU pengiriman imam dan dai moderat ala NU ke Belanda dan Belgia setiap bulan Ramadan (2016-2019).

Beberapa organisasi yang telah diikuti antara lain Ketua Departemen Bahasa Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus Sunnah (2006), Ketua SYAHAMAH Cabang Ciputat (2007), Wakil Ketua PPI Maroko (2011), Anggota Persatuan Mahasiswa Asing di Dar El Hadith El Hassania (2014), Deklarator PCINU (Pengurus Cabang Istimewa NU) Maroko (17 September 2011), Rais Syuriah PCINU Maroko tiga periode (2011-2016), Mustasyar PCINU Maroko (2020-2022), Anggota DMI Karang Tengah Tangerang 2021, Angggota MUI Karang Tengah Tangerang 2021

Pernah bekerja sebagai Dosen SPs (Sekolah Pasca Sarjana) UIN Jakarta (2021), Penulis, Entrepreneur @SafranSalik, Dai Moderat, Guide Maroko-Portugal-Spanyol (Andalusia) dan berikut beberapa karya yang pernah ditulis berjudul Opini koran Republika bertajuk “Meluruskan Kisah Nabi Ibrahim” (2009), Kolom Hikmah koran Republika bertajuk “Rindu Rasul” (2012), Kolom Hikmah koran Republika bertajuk “Bilal dan Muazin” (2018), Majalah AULA, bertajuk “Imam Al-Ghazzali” (2018), Mengenang KH. Ahmad Zaki Ghofur (PP.Al-Mujtamak Madura 2018), Ramadan Bersama Rasul (Quanta Jakarta 2019), Shalawat Nariyah (Imtiyaz Surabaya 2020).

Seorang suami dari Kurnia Ningsih M. Ed (Kandidat Doktor Pendidikan Bahasa Arab, Maroko), dan ayah dari Khaula Sakhiya Aliqzafa (Sasa) dan Salik Rabbany Zahasfan (Salik).


H. Umar Faruq, S.Hum., M.Pd., memiliki nama pena Bang Oemar. Lahir di Grujugan Kidul Bondowoso, 05 Agustus 1978. Kini tinggal di Pesantren Darma Nawa, Dusun Jurangwugu, Rt 03 Rw 10, Desa Jedong, Kec. Wagir, Kab. Malang, Jawa Timur. Pendidikannya dimulai ketika bersekolah di SDN Grujugan Kidul Bondowoso, MTs Nurul Huda Koncer Bondowoso, MAK Nurul Huda Koncer Bondowoso, PP. Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Koncer Bondowoso, S-1 Bahasa dan Sastra Arab UIN Maliki Malang, S-2 Pendidikan Bahasa Arab UIN Maliki Malang.

Beberapa organisasi yang pernah diikuti menjadi Ketua Pertama IPNU UIN Malang (2005-2006), Ketua Ar Ruhama; ikatan santri dan alumni, Ketua Pertama IPNU UIN Malang (2005-2006), Ketua Ar Ruhama; ikatan santri dan alumni PP. Al Maliki Koncer Bondowoso (2009-sekarang), Ketua Pusat Hawariy Ash Shofwah Al Malikiyyah (2014-sekarang), Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Timur (2014-2019). Pernah bekerja sebagai Dosen Bahasa Arab PKPBA UIN Maliki Malang, Pemangku Pesantren Darma Nawa Jedong Malang. Suami dari Hj. Lia Setiyawati, SE dan seorang ayah bagi Najwa Cameela Ameera eL Azkeea (Najwa), M. Shariv Abdullah Malikiy (Shabda), Hawra Utieta Hylma (Awra).


Erryk Kosbandhono. Ia lahir pada 04 Agustus 1981, di Desa Mojolegi, Kecamatan Mojoagung, Kab. Jombang. Anak pertama dari tiga bersaudara, dari Ayah Mas'ud dan Ibu Sholichah. Masa kecilnya dihabiskan di desa kelahirannya, dari SDN sampai SMUN di Mojoagung-Jombang. Pernah menjadi santri kalong di Ponpes Walisongo di Desa Bothok Palung, Trowulan selama 5 tahun belajar Al-Qur’an dan Kitab Kuning.

Setelah lulus SMUN pada 2000, ia melanjutkan ke Universitas Islam Negeri (UIN) Malang tanpa ada dasar bahasa Arab sama sekali. Pada awal ia masuk semester I dan II, mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Akan tetapi, setelah menginjak semester III, ia pindah jurusan ke Bahasa dan Sastra Arab (BSA) karena mempunyai azzam yang kuat ingin bisa menguasai bahasa Arab.

Pengalaman organisasinya baik intra maupun ekstra serta LSM antara lain di JQH (Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh) sebagai Sekretaris Umum periode 2000-2001 dan pada periode 2002-2003 menjabat sebagai Koordinator Humas dan Dakwah hingga 2006, Mahasiswa Teladan penerima beasiswa BI periode 2003-2005, di LDK At-Tarbiyah sebagai Pembimbing sampai sekarang, di FMP2 (Forum Mahasiswa Pemerhati Pemulung) sebagai Koordinator FMP2 UIN Malang periode 2001-2005. FLP (Forum Lingkar Pena) Ranting UIN Malang sebagai pembimbing sampai sekarang. Di Grup Facebook PNBB (Proyek Nulis Buku Bareng) sebagai Sekjen sampai sekarang. Setelah pindah domisili ke Singosari, mempunyai majelis taklim dan shalawat bernama majelis Al-Kayyis yang jamaahnya pada 2021 mencapai 400-an orang.

Hikmah yang dapat dipetik dari biodata ini bahwasanya kita tidak perlu minder dan merasa rendah diri meskipun bukan dari pesantren atau madrasah. Erryk Kosbandhono mampu membuktikan (bi-idznillah), walaupun ia hanya lulusan SDN sampai SMUN juga bisa menamatkan studinya dari S-1 & S-2nya Bahasa dan Sastra Arab (BSA) UIN Malang dan juga aktif menulis.

Karya-karyanya: Dengan Cinta Aku Berdakwah. Pustaka Al-Kayyis, 2002. Serpihan Mutiara 1. Pustaka Al-Kayyis Malang, 2004. Ilmu Nahwu Dasar. Pustaka Al-Kayyis Malang, 2005. Serpihan Mutiara 2. Pustaka Al-Kayyis Malang, 2009. Kumcer “Mejikuhibiniu”. Leutika Publisher Jogja, 2011. Masa Kecil Tak Terlupa. IMG Publisher Malang, 2011. Indonesia Menulis, Wahana Abadi Bandung, 2011. Curhat Untuk SBY, As-Shof Media Jogja, 2011. Deru Awang-Awang, Wahana Abadi Bandung, 2011. Percaya Gak Percaya, Nulis Itu Mudah, W. Abadi 2012. Penghapus Mendung, Leutika Jogja, 2012. Cinta Pertama, Wahana Abadi Bandung, 2012. Spiritual Journey, Wahana Abadi Bandung, 2012. Mendadak Lucu, Aura Pustaka Jogjakarta, 2012. Antologi Kumcer GPM, Wahana Abadi, Bandung, 2012. Sepenggal Kisahku di PKPBA, Al-Kayyis, Malang, 2012. Mahar Cintaku, Pustaka Hanan, Medan, 2012. Serpihan Kenanganku di PPBA, Al-Kayyis, Malang, 2013. Goresan Kenanganku di PPBA, Al-Kayyis, Malang, 2014. Hayya PPBA Ja Ma ‘Aa Tan, Al-Kayyis, 2015. Secercah Kenanganku di PKPBA, Al-Kayyis, 2017. Indahnya Warna-Warni PKPBA-ku, Al-Kayyis, 2018. Kenanganku di PKPBA, Al-Kayyis, 2019. Kumpulan Khutbah Jum’at Tematik, 2020. Akhirnya dengan mengucap Laa Haula Walaa Quwwataa Illa Billaahi semua ini bisa tercapai. Karena hanya Allah-lah yang mempunyai daya dan kekuatan atas segala ciptaan-Nya.


Frida Dwi Wulansari. Umur Emak 36 tahun. Emak itu ibu rumah tangga beranak satu yang sekarang udah mau jadi gadis, Anela Maheswari Saecarisca dan bersuami dr. Edo Andriyanto Sp.B. Emak tinggal di Pamekasan. Kesehariannya Emak itu yang punya WE Cake Pamekasan sekaligus relawan KADO (Kampoeng Dongeng) juga relawan FRPB (Forum Relawan Penanggulangan Bencana).


Izza Annafisatud Daniah, lahir di Lumajang, 13 Oktober 1986. Ia sedang menempuh program pascasarjana pada konsentrasi Islamic Studies dengan beasiswa penuh di Universitas Islam Internasional Indonesia. Pernah mendapatkan Beasiswa program Magister, UIII 2021Short Term Awards on Interfaith Women Leaders, Australia Award 2020, Interfaith Dialogue on HIV and AIDS, Myanmar 2019. China’s Government Scholarship, 2019. Moslem Youth Camp, Taiwan 2017. Moslem Exchange Program, Australia 2013. Pernah bekerja sebagai Program Manager pada proyek ‘Community Engagement on Sexual Reproductive Health and Gender-Based Violence’ UNFPA-Fatayat NU, 2021-2022. Program Officer pada Program Pesantren Development on TBC Awareness, Kemenkes RI, 2021. Owner di Nilakandi Group. LTCS (Licensed Trainer of Covert Selling).


Linda Sofia, lahir di Sumenep Kabupaten paling ujung di Pulau Madura. Tepatnya pada 05 Januari 1986. Saat ini, ia tinggal di Situbondo bersama suami Hariyanto (36 th) dan seorang putra Moh. Daniel Lutfan Fahrezi (10 th). Ia sempat mengabdikan diri menjadi tenaga pendidik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sumenep selama 10 tahun mulai dari tahun 2008-2018. Namun, sekarang ia memilih menjadi ibu rumah tangga sambil berkarir dari rumah. Ia mengusung tiga brand yaitu Oliends Kitchen yang bergerak di bidang makanan Frozen Food. Kedua, Oliends Learning memfasilitasi anak-anak belajar bahasa Inggris secara online dan offline. Yang terakhir adalah Oliends Book yaitu sebuah wadah untuk memfasilitasi para calon penulis menerbitkan karya-karyanya serta menyebarluaskannya agar lebih bermanfaat baik dalam ilmu pengetahuan maupun finansial.

Atas izin Allah penulis telah menerbitkan 3 buku solo berjudul Serial English Word Play dan 11 buku antologi cerpen. Ia sedang jatuh cinta dalam dunia aksara dan ia selalu berharap tiap rangkaian kata dalam ceritanya menjadi pembuka pintu-pintu kebaikan untuk banyak orang.


Muhammad Ali Zubair, SPdI T, lahir di Sampang, 3 Mei 1979. Kini tinggal di Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa Al Ikhlas, Dsn. Biru, Ds. Gunungrejo, Kec. Singosari, Malang, Jawa Timur. Bekerja sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa Al Ikhlas. Pernah mengeyam pendidikan di Pondok Pesantren Lawang Agung Bangkalan Tahun 1993-1995, PP. Mambaul Ulum Pamekasan Tahun 1995-1998, PP Al Ishlah Bondwoso Tahun 1998-2008. Pengalaman berorganisasinya sebagai Ketua PD PII Bondowoso Tahun 1999-2001. Kabid Kaderisasi KAMMI Bondowoso Tahun 2002-2006. Ketua Umum DPP IKAPI PP. Al-Ishlah Bondowoso, Tahun 2018 s/d sekarang. Pengurus Biro Dakwah dan Da'i DDII Jawa Timur, Tahun 2018 s/d sekarang. Pengurus Bidang Dakwah, KB PII Jawa Timur, Tahun 2019 s/d sekarang. Pengalaman kelembagaannya antara lain Pengurus & pengajar di PP. Al-Ishlah Bondowoso, Tahun 2001 – 2008, Pembina Yys. Al-Qoshidin Pasuruan, Tahun 2005 s/d sekarang, Pembina Yys Baiturrahman “Muthmainnah” Bangkalan, Tahun 2017 s/d sekarang, Pembina Yys. Pemberdayaan Ummat Al-Ikhlas Malang Tahun 2012 s/d sekarang, Pembina Yys. Ishlahul Ummah Sidoarjo, Tahun 2017 s/d sekarang, Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Yatim Dhuafa Al-Ikhlas, Singosari Malang, 2009 s/d sekarang, Pembina Yayasan Al Firdaus Peduli Ummat, Lamongan 2018 s/d sekarang.


Najmatuzzahiroh, nama pemberian dari orang tua. Ema nama panggilannya sejak kecil. Ia lahir di Malang pada 27 April 1984. Saat ini ia bermukim di Makkah bersama suami dan ketiga anaknya. Dan mengabdikan diri sebagai pengajar di Sekolah Indonesia Makkah (SIM). Ia pernah menuntaskan masa belajar di MI Darul-Ulum, MTs An-Nur Bululawang, Madrasah Aliyah Raudlatul–Ulum dan S-1 di Fakultas Tarbiyah UIN Malang.


Nikita Sarasita Permata. Seorang ibu rumah tangga berumur 29 tahun, dengan amanah tiga balita Qonita Ziyadah Farhanah (4 tahun), Syakira ‘Ilmi Nayla (2,5 tahun), Zayd Dzikru Ibrahim (9 bulan) sebagai project besar dalam hidupnya. Istri dari Mukhammad Nadzir Baskoro (31 tahun) ini melepaskan ijazah fisioterapinya dan memilih untuk mengaplikasikan ilmunya kepada anak-anaknya di rumah.

Penulis berdomisili di Denpasar-Bali. Samudera Asa di Pulau Dewata ini adalah karya pertama dari penulis melalui KMO-OB yang digawangi oleh Mbak Linda Sofia. Melalui tulisan ini, penulis berharap dapat menebarkan banyak manfaat dan sanggup menginspirasi para pembaca. 


Siti Nur Khasanah. Namun, dikenal dan akrab dipanggil Noer Saras. Salah satu judul tulisan di dalam karya bersama ini adalah karya perdananya di dunia kepenulisan. Ibu dari 2 anak ini selain menyibukkan diri di bisnis online Noura Grosir serta Menur Sambal, ia kini memulai terjun di dunia YouTube yang sesuai passion-nya yaitu kuliner.


Nurul Maghfiroh. Penulis cerita kisah nyata Farhan di atas, anak bungsu dari empat bersaudara yang saat ini menetap di Kota Semarang. Baginya, bergabung di KMO-OB sungguh memberinya pengalaman berharga. Karena dalam mengasah keterampilan dibutuhkan support system yang mumpuni untuk membimbing dan mendorong seseorang agar tetap produktif dan terarah.


Rina Puji Rahayu Arinta, lahir di Bojonegoro 22 Juni 1990. Penulis kemudian pindah ke Kalimantan Barat mengikuti orang tuanya bertransmigrasi. Saat Aliyah, penulis kembali lagi ke Jawa untuk melanjutkan jenjang Pendidikan selanjutnya di Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Tambak Beras Jombang.

Penulis kemudian melanjutkan jenjang Pendidikan Sarjana di kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang jurusan Biologi. Lalu melanjutkan Pendidikan S-2 nya di kampus Universitas Brawijaya Malang dengan mengambil jurusan yang sama. Penulis tinggal di Kota Malang hingga sekarang bersama keluarga kecilnya.

Saat ini penulis merupakan seorang ibu rumah tangga yang full berdomestik di rumah. Sambil mengasuh dua pelita hidupnya Muhammad Haidar Brihaspati dan Muhammad Al Barra Bahreisy. Penulis selalu berusaha untuk menjadi ibu yang bahagia agar selalu bisa berkarya.

Bersama suami tercinta, Muhammad Syukri, penulis menggagas sebuah produk multitalent agar bisa dinikmati oleh orang banyak. Lemon Diet adalah satu di antara beberapa produk yang lahir dari penulis.

Besar harapannya, yaitu dengan sekelumit cerita ini, jatuh bangunnya sebuah bisnis, pasang surut pasar, dll, semoga bisa menginspirasi banyak pembaca.

Percayalah, masa depan kita tidak terletak pada latar belakang besar atau tidaknya keluarga kita, tapi masa depan kita terletak pada kedua tangan kita.


Sri Hidayati, putri kedua dari empat bersaudara dan ibu dari tiga orang anak. Dilahirkan dan dibesarkan di Medan, ia pun melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Islam Negeri Malang, dan meneruskan cita-cita menuntut ilmunya hingga S-2 di Universitas Negeri Medan. 

Tiga belas tahun melanglang buana menajamkan pengalaman di dunia pendidikan dari mulai tingkat sekolah dasar sampai universitas, kini dengan amanah sebagai abdi negara ia mengabdikan dirinya di salah satu Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, sembari berwakaf ilmu dan harta di lembaga yang dirintis bersama suami dan beberapa asatidz, yakni Ma’had Al Hijrah.

Cita-cita untuk mewujudkan impian orang tua memiliki lembaga pendidikan menjadi sumbu menyalanya api Al Hijrah hingga saat ini. Bukan untuk memperkaya diri, apalagi mencari keuntungan pribadi. Ma’had Al Hijrah semata-mata dibangun untuk semua orang yang ingin hijrah, memperbaiki diri dari keterpurukan menuju kebenaran dengan cahaya Al Qur’an. Al Hijrah terbangun dari amanah umat menitipkan anaknya untuk menjadi santri, besar oleh sokongan dan kepercayaan umat dan kelak Al Hijrah akan senantiasa menebar manfaat untuk umat, selaras dengan pesan sang Kiai, “Berdiri di Atas dan Untuk Semua Golongan”.

Bagi penulis, Al Hijrah akan menjadi tempat terakhir dari perjalanan mengabdikan ilmu hingga menutup mata berjumpa dengan Sang Pencipta.


Taufiqurrohman, dilahirkan 36 tahun yang lalu di Lamongan pada 07 November 1984. Saat ini penulis bermukim di Griya Kampung NKRI, Jl. Tirto Mulyo II Klandungan, Landungsari, Malang bersama istrinya Laili Fitriati dan ketiga anaknya Nuraisha Talita Azkadina, Kayla Al Karimah, dan Raniya Lavina Al Mardhiyah.

Penulis menuntaskan perjalanan studinya di beberapa lembaga pendidikan mulai dari SD Tumenggungan II merangkap di MI Al Ihsan Lamongan kemudian melanjutkan ke MTsM 2 Karangasem, MAM 1 Karangasem Paciran. Terakhir, ia menempuh Pendidikan formal S-1 di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Setiap harinya, penulis berjibaku dengan bidang usaha yang ia rintis yaitu Fastcorp dan meluangkan waktunya untuk belajar bersama dan mengasuh di Yayasan Sehati Indonesia Jaya. 


Umi Kultsum S,Si. lahir di Bojonegoro pada 1987. Menyelesaikan sekolah SD/MI sampai dengan SMP/MTs di YTPI DARUL ULUM Baureno, kemudian melanjutkan di MAN 1 Bojonegoro dan menyelesaikan S1 KMIA di UIN MALANG dengan menyandang predikat lulusan tercepat dan cum laude.

Selama menempuh pendidikan di UIN Malang, penulis aktif di beberapa organisasi, seperti PMII, HMJ, BEMF, musyrifah dan lain lain. Penulis juga berpengalaman mengajar siswa mulai TK, SD, SMP, SMA, dan S-1.

Penulis adalah seorang tahfidzpreuneur, yaitu selain sebagai penghafal Al-Qur’an penulis juga sebagai owner Bimbingan Belajar Abimantra. Penulis juga menjadi pengajar di MA dan SMK Darul Ulum Baureno. Selain bidang pendidikan, penulis juga mengelola Abimantra olshop yang bergerak di bidang bisnis online.


Ana Warisatul Firdaus. Wanita berusia 34 tahun. Dia adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki tiga pusaka sebagai sumber kekuatannya, yaitu ketiga anaknya; Fisqiatus Shofiya, Mikail Haazim Alwi, dan Khalisah Humaira.

Penulis berdomisili di kota Pamekasan, Madura, bersama suaminya, Nur Faisal Yahya. Penulis adalah owner dari Guloabanghomecatering dan penggagas berdirinya Gs-collection. Selain menjalankan bisnis katering rumahan, penulis juga sedang belajar dan terus belajar di dunia tulis menulis. Beberapa karyanya bisa ditemukan di beberapa antologi cerpen, di antaranya Orkestra Jiwa, Rayuan Bulan, Deritaku Luka Abah, dan Bingkai Kisah Sang pendidik. Sementara cerita true story ini adalah karyanya yang kelima.

Besar harapan penulis bahwa kejujuran dalam membagikan pengalaman hidupnya ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca. 


Abd Wahed atau yang sering dipanggil Wahid Ali adalah anak ke tiga dari lima bersaudara dari pasangan Ali dan Zubaidah (almrh). Ia dilahirkan dan dibesarkan di kampung Tebul Timur namanya. Sebuah desa yang terletak sekitar 17 Km dari kota Pamekasan ke utara.

Sebagai keluarga yang cinta agama, setamat SD ia mondok di PP Ahamidy Banyuanyar Pamekasan. Selama delapan tahun mondok, dia menghabiskan waktunya untuk sekolah formal, MTS dan MA, dan sekolah non formal, Diniah namanya.

Setelah lulus dari MA Darul Ulum Banyuanya, ia kemudian melanjutkan Pendidikan S-1 di Fakultas Bahasa dan Sastra di STAIN Malang yang saat ini sudah berganti nama menjadi UIN Maliki Malang. Dua tahun kemudian, saat ia duduk di semester 4, ia mendapatkan kesempatan untuk kuliah di King Saud University Riyadh Arab Saudi. Sembari kuliah di Saudi dia juga tetap melanjutkan studinya di UIN Maliki Malang. Sehingga pada tahun 2009 dia lulus dari UIN Maliki Malang dan setahun kemudian dia menyelasaikan kuliahnya yang di Saudi.

Sekembalinya dari Saudi pada tahun 2010 ia melanjutkan pendidikan S-2 di kampus tercintanya UIN Maliki Malang. Sambil kuliah dia mengabdikan diri sebagai dosen tetap non PNS di kampusnya. Hingga pada tahun 2016 dia berangkat ke Irak sebagai sekretaris pribadi Duta Besar RI. 

Saat di Saudi, pada tahun 2009, dia diperkenalkan dengan perempuan solehah bernama Zulfatul Khoiroh, Putri KH. Abdul Wasik Bakri. Di pelataran Masjidil Haram lantai satu se arah dengan pancuran emas dan Babul Umroh, akad nikah berlangsung dengan penuh khidmah. Dari pernikahan ini sekarang ia dikarunia dua orang anak. Satu putri, bernama Fathiya Asma Amalina (Alin), satu putra, bernama Muhammad Abdurrahman Fachir (Fachir). Kini, ia tinggal bersama istri dan putra-putrinya di jalan Ketela, Bumiayu, Malang.


Nur Diana Khalidah, SQ. S.AG, lahir di Probolinggo, 13 Juni 1975. Ia anak kedua dari tiga bersaudara. Ia lahir dan dibesarkan di lingkungan pesantren yang dinamis dan open minded. Ibu dari 5 orang Anak dikenal mudah beradaptasi dengan banyak keahlian yang ia peroleh selama masa studinya. Ia penghafal Al-Qur’an, networker, staf pengajar, hypnotherapist dan mahir berbahasa Arab dan Inggris.

Ia memiliki banyak pengalaman organisasi, di antaranya Penasehat LKP34 PC Fatayat NU Bondowoso, Anggota PUG bersama jejaring di Bondowoso, Anggota tim KLA Kab Bondowoso, dan Pemerhati Tumbuh Kembang Anak.

Selain itu, ia juga aktif sebagai Ketua BEM IIQ Jakarta, bidang penulisan dan penerbitan PPP Al Fathimiyyah Tambak Beras Jombang, Direktur PPIQ PP Putri Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Kepala MQ Nurussalam Tamanan Bondowoso, Ketua MT An-Nahdliyah Bondowoso Simpul Rahima Jakarta, Kontributor Mubadalah.id, dan Pengurus Fordaf PW Fatayat NU Jatim.

Riwayat pendidikannya dimulai MI Nurul Jadid Paiton Probolinggo, MTs Nurul Jadid Paiton Probolinggo MI Nurul Jadid Paiton Probolinggo, MMA Bahrul Ulum Tambakbeeas Jombang. Kemudian melanjutkan studi di Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta, Akta IV IAINJ Paiton Probolinggo, dan Pasca Sarjana UNUJA Paiton Probolinggo


Website: pustakarumahc1nta.com;

Instagram: @pustakarumahc1nta

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.