***
Melihat latar belakangnya dari perspektif Geerztian, Sujibto berlatar belakang santri, tetapi dia mampu memotret ragam peristiwa keseharian masyarakat Turki yang secara formal sekuler itu, ke dalam cerpen-cerpennya. Ada kekayaan khazanah di dalamnya, ada nilai-nilai universal yang tampaknya hendak dia tinggalkan dari seluruh cerpennya, tanpa terasa menggurui. Dia menulis cerpen dengan baik. Kalaupun harus menyebut kelemahannya, para pembaca memang harus dipaksa membaca secara sabar untuk pada akhirnya bisa memahami cerpen-cerpen Sujibto. Akhirnya, selamat menikmati labirin Turki dari İstanbul, kisah-kisah unik dalam cerpen-cerpen Sujibto.
Dr. M Alfan Alfian Mahyudin
(Ketua Jurusan Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional Jakarta)