👉👉 bit.ly/andini-citras 👈👈
📌 Keunggulan Ebook ini:
✅️ Enak dibaca. Karena diproof read dan diedit oleh editor profesional
✅️ Baca dengan keras. Bisa menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia
✅️ Teks Mengalir. Lebar margin sesuai dengan ukuran layar hp
✅️ Penyesuaian Font. Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera
✅️ Bisa ganti jenis font. Jenis font bisa diganti sesuai selera
✅️ Penyesuaian kecerahan. Bisa menyesuaikan brightness, warna latar belakang dan night light
📌 Daftar Isi
Aryo, Risma, dan Enny di Hotel Bandung—1
Kehangatan Sylvana, Mantan Aryo—37
Diana Gadis yang Merindukan Kehangatan Aryo—71
Melepas Kerinduan Bersama Melinda di Hotel—133
Hottest Sexy Video (Bonus)—161
📌 Pratinjau Halaman:
Aryo, Risma, dan Enny di Hotel Bandung
Jalan Asia-Afrika saat itu lengang. Lampu mercury menerangi jalan yang basah oleh hujan yang berhenti beberapa menit yang lalu. Pukul 23.30 waktu itu. Aryo memacu mobilnya dengan kecepatan sedang.
“If I ever loose my faith in you..”, Sting berteriak dari speaker mobil Mercedes E 320 Masterpice keluaran tahun ‘95. Empuk sekali bunyinya, membuat Aryo ikut bersenandung.
“Masih seperti dulu.. tenang, indah, nyaman, sejuk”, gumam Aryo yang pada saat itu melewati dua hotel bersejarah di Bandung, dan kantor harian umum terkenal di kota itu. Pedagang nasi goreng dan bubur ayam masih saja berjualan sekitar kantor harian umum itu, sejak Aryo meinggalkan Bandung 4 tahun yang lalu, untuk bekerja di Jakarta sebagai konsultan periklanan.
“God, I miss my city so much..”. Seketika itu juga pikiran Aryo menerawang ke masa lalu. Terkenang Melinda, Sylvana, dan Diana, yang pernah mengisi relung hati Aryo yang paling dalam. Segudang cerita yang terkubur muncul kembali membawa kisah suka dan luka hati mendalam yang pernah dialami Aryo kala merajut cinta dengan mereka.
“Hmmh..”, Aryo menarik nafas panjang, ketika lagu Sting fade out dan menyanyi lagu berikutnya.
“I Looked out across.., the river today”, begitu bait pertama dinyanyikan Sting, Aryo tidak hanya bersenandung, dia kini bernyanyi. Beat yang agak cepat membuat Aryo melupakan kenangan masa lalunya sejenak.
Terlihat lampu-lampu menghiasi Mesjid Agung Bandung, temaram, namun indah dipandang, walau pembangunan mesjid itu belum rampung. Aryo tersenyum nakal, manakala mobilnya melaju ke arah jalan Alkateri, tempat menghabiskan biaya kenakalannya masa kuliah dulu di jurusan komunikasi di salah satu perguruan tinggi ternama. Dibelokannya MB berlabur cat diamond black ke Alkateri. Kacanya agak diturunkan sedikit, untuk menikmati keindahan body para penjaja cinta kelas ABG yang pernah dia nikmati dulu. Tentunya sekarang mereka telah berganti generasi. Pemandangannya tidak berubah, walaupun banyak ABG-ABG baru yang berkumpul, cekikikan, dan melambaikan tangan pada mobil Aryo.
📌 Sinopsis
Keluguan Diana seorang abg yang mendambakan kehangatan pria telah tertumpah kepada Aryo, meski pria ini tengah berpacaran dengan Melinda Tantenya. Lama tak bertemu, Diana yang kini menginjak dewasa berharap supaya Aryo bisa balik berpacaran kembali dengan Melinda supaya ia masih bisa merasakan sentuhan dan belaian mesra dari Aryo. Pria 32 tahun itu memang terkenal playboy, Risma, Enny, Sylvana dan semua wanita yang pernah ditidurinya pastilah ketagihan merasakan kehebatan permainan ranjangnya
✍️ “Mas, asyik-asyik juga ya filmnya.”, kata Risma. Keduanya sudah membuka blazernya masing-masing. Terlihat pemandangan indah yang tak mungkin Aryo lewatkan. Tank top putih ketat membungkus tubuh mereka, dengan bayangan daleman hitam melingkar di daerah dada. (Hal 20)
✍️ “Aku kangen sayang!”, kapan kerumahku, gatel nih... rengek Sylvana dari seberang sana. “Lho, Suamimu kemana?” “Kang Ikhsan lagi ke Filipina, ada proyek disana. Sudah tiga hari di sana dan rencana pulang empat hari lagi, kan BT”. (Hal 41)
✍️ Namun di luar dugaan, Aryo pun menyambut kemolekan tubuh Diana dengan senang hati. Diana tidak kecewa dengan keadaan itu. Yang penting berada di pelukan Aryo, kekasih tantenya, membuat dia merasa nyaman dan terlindungi, terlebih kebutuhan biologis ABGnya yang kala itu menggelora terpenuhi, daripada harus dipuaskan dengan teman pria seusia yang hanya mengandalkan nafsu semata. (Hal 98)
✍️ Aryo akhirnya menikah dengan Melinda. Aryo masih bekerja di Jakarta dan Melinda di Bandung Walaupun begitu, Aryo masih saja melayani Diana yang butuh kepuasan biologis darinya. Setiap kali ada kesempatan, Aryo dan Diana melakukannya tanpa sepengetahuan Melinda di hotel. (Hal 159)