Pengalaman Bercinta dengan Susy Anak Magang SMK: Kumpulan Cerita Romantis Dewasa Vol 110

Erotica Publisher
5.0
10 reviews
Ebook
125
Pages
Eligible
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Dapatkan free ebook sinopsis dan pratinjau judul kami lainnya di:

-> -> bit.ly/andini-citras <- <-

*

Keunggulan Ebook ini:

- Halaman Asli, tersedia header dengan judul bab

- Baca dengan keras, Menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia

- Teks Mengalir, menyesuaikan ukuran layar

- Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera

- Bisa ganti jenis font

- Warna kertas/background bisa diubah menjadi Putih, Krem, dan Hitam

----------

Contents

Pengalamanku Bersama Gigolo di Negri Orang—1

Pengalaman Bercinta dengan Susy Anak Magang SMK—61

Pengalaman Bercinta dengan Susy Anak Magang SMK

Kejadian ini adalah benar-benar kisah nyata yang sampai sekarang tidak pernah saya lupakan. Peristiwa ini terjadi sekitar bulan September 2010 dan yang merupakan pengalaman pertama saat keperjakaan saya hilang. Sebelumnya, saya perkenalkan diri, waktu itu umur saya 27 tahun, masih single (bukannya tidak laku tetapi memang saya masih ingin bebas). Kata orang, wajah saya cukup ganteng dengan badan atletis. Bekerja di suatu instansi pemerintah di kota Surabaya. Bekerja pada Bagian Sekretariat yang mengurusi surat-surat masuk dan mencatat segala keperluan dinas atasan (sebagai sektretaris), juga mengetik surat-surat, karena memang saya cukup terampil dalam penggunaan komputer yang terkadang memberi pelajaran mengenai pengoperasian komputer di luar kantor.

Seperti biasanya, suatu instansi pemerintah selalu ada siswa-siswi yang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang memang merupakan bagian dari kurikulum yang harus dijalani oleh setiap murid. Pagi itu sekitar pukul 09:00, saya sedang mengetik suatu nota untuk dikirim ke suatu instansi lain, saya didatangi oleh 3 siswi lengkap dengan seragam sekolahnya.

“Selamat pagi, Pak!” sapa mereka dengan kompak dan ramah.

“Pagi.., ada yang bisa saya bantu?” jawab saya dengan ramahnya.

“Begini Pak.., kami ingin menyakan apakah di sini masih menerima anak sekolah untuk PKL?”

“Oooh.. kalian dari sekolah mana?” tanya saya.

“Saya dari SMK X pak.. dan ini surat permohonan kami dari sekolah.” kata mereka sambil menyerahkan surat.

Lalu saya baca, di sana tertulis nama-nama mereka, setelah selesai saya menatap mereka satu persatu.

“Coba, saya ingin tahu nama-nama kalian dan ketrampilan apa yang kalian miliki?” tanya saya sok pintar.

“Nama saya Devi Pak, yang ini Desy dan yang itu Susy Pak..” mereka juga menjelaskan bahwa mereka bisa menggunakan komputer walaupun belum terampil, karena di sekolahnya diberikan ketrampilan komputer.

Lalu saya pandangi satu persatu, si Devi memiliki postur tubuh yang agak kurus dengan bentuk wajah bulat dan memiliki bentuk payudara yang hampir rata dengan dadanya. Si Desy agak gemuk dan pendek tetapi memiliki payudara yang besar, dan yang satu ini memiliki postur tubuh yang agak tinggi dari teman-temannya, sangat cantik dan sexy seperti bintang mega sinetron dengan bulu-bulu halus di tangannya, warna kulit kuning langsat dengan wajah yang imut-imut dan bibir yang merah serta dada yang montok, ukuran dadanya 34B. Wah.. pikiran saya jadi kotor nih. Umumnya mereka semua memiliki wajah yang cantik, kulit putih dan bersih.

“Begini ya adik-adik, kebetulan di sini memang belum ada yang PKL, tetapi akan saya tanyakan pada atasan saya dulu..” kata saya, “Nanti, seminggu lagi, tolong adik-adik kesini untuk menunggu jawaban.” lanjut saya sambil tidak henti-hentinya memandangi wajah mereka satu persatu.

Setelah berbasa-basi sedikit, akhirnya mereka pulang. Setelah itu saya menghadap atasan yang kebetulan sedang baca koran, maklum pegawai negeri kan terkenal dengan 4D (datang, duduk, diam dan duit). Setelah bicara ala kadarnya, atasan saya menyetujui dan saya lah yang disuruh memberi tugas apa yang harus mereka kerjakan nanti.

“Tolong, nanti kamu yang mengawasi dan memberi arahan pada mereka.” kata atasan saya.

“Tapi jangan diarahin yang ngga-ngga lho..”

Saya agak bingung dibilang seperti itu, “Maksud Bapak?”

“Iya, tadi saya sempat lihat, mereka cantik-cantik dan saya perhatikan mata kamu ngga lepas-lepas tuh.”

“Ah, Bapak bisa aja, saya ngga ada maksud apa-apa, kecuali dia mau diapa-apain.” kata saya sambil bercanda dan tertawa.

“Dasar kamu..” jawab atasan saya sambil ketawa.

Memang, walaupun dia atasan saya tetapi di antara kami tidak ada batas, maklum atasan saya juga mata keranjang dan rahasia bahwa dia sering main perempuan sudah merupakan rahasia kami berdua.

Seminggu kemudian, mereka bertiga kembali ke kantor. Setelah itu saya jelaskan bahwa mereka bisa PKL di sini dan langsung mulai bekerja. Setelah itu Devi dan Desy saya tugaskan di bidang lain, sedangkan Susy, saya suruh membantu pekerjaan di ruangan saya. Kebetulan ruangan saya tersendiri. Memang sudah saya rancang sedemikian rupa agar selalu dapat menikmati keindahan tubuh Susy yang saat itu kelihatan cantik dan sexy dengan rok yang agak ketat di atas lutut. Lalu saya mengantar Devi dan Desy ke ruangan lain untuk membantu karyawan yang lain, sedangkan Susy saya suruh menunggu di ruangan saya. Setelah itu saya kembali ke ruangan.

“Apa yang harus saya kerjakan, Pak?” tanya Susy ketika saya sudah kembali.

“Kamu duduk di depan komputer.. dan ini tolong bantu saya mengetik beberapa nota.” saya memberi beberapa lembar kertas kerja, “Dan tolong jangan panggil saya Bapak, saya belum Bapak-bapak lho, panggil saja Mas Bimo.” kata saya sambil bercanda.

“Baik Mas Bimo, tetapi tolong ajarkan saya mengetik, karena saya belum mahir menggunakan komputer.”

Lalu saya mulai memberi arahan sedikit tentang cara mengetik sambil tidak henti-hentinya memandangi wajah Susy tanpa sepengetahuannya. Saya berdiri di sampingnya sambil menikmati. Sebentar-sebentar mencuri pandang ke arah dadanya yang kelihatan dari atas karena kerahnya agak terbuka sedikit. Nampak sekali kelihatan belahan dadanya yang putih mulus tertutup bra warna coklat muda. Apalagi ditambah dengan paha yang sangat sexy, mulus dan kuning langsat yang roknya naik ke atas ketika duduk. Tanpa disadari pikiran kotor saya keluar, bagaimana caranya untuk bisa menikmati keindahan tubuh anak SMK ini.

Di hari pertama ini, saya hanya bisa bertanya-tanya tentang sekolah dan keluarganya dan terkadang bercanda sambil menikmati keindahan tubuhnya. Ternyata Susy adalah anak yang enak diajak bicara dan cepat menyesuaikan dengan lingkungan. Terkadang saya suka mengarahkan ke cerita yang dewasa-dewasa dan dia cuma tersipu malu. Selama itu, saya juga berpikir bagaimana caranya untuk merasakan kenikmatan tubuh Susy. Saya merencanakan untuk membuat strategi, karena besok atasan saya akan dinas ke luar kota beberapa hari sehingga saya bebas berdua dengannya.

Pada hari ketiga, pagi-pagi Susy sudah datang dan kebetulan atasan saya sedang dinas ke Bandung selama 5 hari. Seperti biasa, dia selalu menanyakan apa yang bisa dia kerjakan. Inilah kesempatan saya untuk melaksanakan rencana yang sudah disiapkan dengan pikiran kotor saya, apalagi ketika dia sedang duduk di kursi, tanpa disadari atau disengaja, duduknya agakmengangkang, sehingga dapat terlihat jelas celana dalamnya yang berwarna putih di antara pahanya yang putih mulus.

“Gini aja Sus, kebetulan hari ini kayaknya kita lagi ngga ada kerjaan.. gimana kalau kita lihat berita-berita di internet?” kata saya mulai memancing.

“Kebetulan tuh Mas Bimo, tolong dong sekalian ajarin tentang internet!” pintanya.

Nah kebetulan nih, “Beres.. yuk kita masuk ke ruangan atasan saya, karena internetnya ada di ruangan bos saya.”

“Ngga enak mas, nanti ketahuan Bapak.”

“Kan Bapak lagi dinas ke luar kota, lagian ngga ada yang berani masuk kok selain saya.” jawabku sambil sebentar-sebentar melihat celana dalamnya yang terselip di antara pahanya.

"adek"ku sudah tegang sekali, dan sepertinya Susy sempat melihat ke arah celana saya yang sudah berubah bentuk, tetapi cepat-cepat dialihkannya.

Lalu kami berdua masuk ke ruangan atasan saya sambil menutup, lalu menguncinya.

“Mas.. kenapa dikunci?” tanya Susy merasa tidak enak.

“Sengaja.. biar orang-orang menyangka kita tidak ada di dalam. Lagian kan nanti ganggu kita aja.”

“Ih, Mas pikirannya kotor, awas ya kalau macam-macam sama Susy!” katanya mengancam tetapi dengan nada bercanda.

Lalu kami berdua tertawa, sepertinya dia tidak curiga kalau saya ingin macam-macam dengannya.Susy saya suruh duduk di kursi dan saya duduk di sebelahnya, di atas sandaran kursi yang diduduki oleh Suzy. Seperti hari-hari sebelumnya, saya dapat melihat dengan bebas paha dan payudara Susy tanpa sepengetahuannya. Agar Susy tidak curiga, saya mengajari cara membuka internet dan memulai langkah awal dengan melihat-lihat berita.

“Sus.. kamu tahu ngga kalau di internet kita bisa melihat cerita dan gambar-gambar dewasa?” tanya saya mulai memasang strategi.

“Tahu sih dari teman-teman, tetapi saya ngga pernah lihat karena memang tidak tahu cara menggunakan internet.. tetapi kalau lihat gambar gituan dari majalah sih pernah.” katanya malu-malu.

“Nah ya.. anak kecil sudah ngeliat yang macam-macam.” kata saya bercanda sambil memegang pundaknya dan dia diam saja sambil tertawa malu-malu.

“Kalau saya lihatin cerita-cerita dan gambar dewasa di internet mau ngga?” pinta saya.

“Mau sih, tetapi jangan dibilangin ke teman-teman Susy ya mas..! Kan malu.”

“Percaya deh, saya ngga bakalan nyeritain ke teman-teman kamu.”

Lalu saya mulai membuka situs cerita dewasa. Lalu Susy mulai membacanya dengan penuh perhatian. Lama-kelamaan, saya lihat wajahnya agak menegang, sepertinya dia mulia bergairah membacanya. Terlihat wajah Susy agak berubah dan sedikit gemetar saat membacanya dan saya dengan perlahan-lahan mulai meraba pundaknya. Sengaja saya lakukan perlahan-lahan agar jangan terkesan saya ingin mengambil kesempatan. Nampaknya mulai berhasil karena dia diam saja. Sedangkan kemaluan saya yang sudah tegang menjadi semakin tegang. Setelah Susy membaca beberapa cerita lalu saya bukakan gambar-gambar dewasa.

“Iiih.. gambarnya vulgar banget Mas..” katanya.

“Itu sih belum seberapa, karena hanya gambar doang..” kata saya mulai memancing.

“Kalau kamu mau, saya punya film-nya.” lanjut saya.

“Ngga ah, saya takut ketahuan orang.” sepertinya dia masih takut kalau ada orang lain masuk.

“Percaya deh sama saya, lagian cuma film, kecuali kalau kita yang begituan.”

“Nah kan Mas Bimo mulai nakal..” katanya dengan nada menggoda dan membuat pikiran saya semakin jorok saja.

Lalu kami berdua tertawa. Kemudian saya membuka VCD dewasa yang memang sengaja sudah saya siapkan di dalam CD Room komputer.

“Kamu pernah lihat film ginian ngga Sus..”

“Belum pernah Mas, cuma gambar-gambar di majalah saja.” jawabnya dengan suara agak gemetar.

Sepertinya dia mulai bergairah dengan adegan-adengan film tersebut.

“Kalau gitu saya matiin saja, ya Sus? Nanti kamu marah lagi..” kata saya pura-pura sok suci namun tetap mengelus-ngelus pundaknya.

“Aah ngga apa-apa kok Mas, sekalian buat pelajaran, tetapi Susy jangan dimacem-macemin, ya Mas?”

“Iya.. iya..” kataku untuk menyakinkan, padahal dalam hati, si dedek sudah tidak tahan.

Secara perlahan-lahan tangan saya mulai memegang dan mengelus tangannya, dia diam saja dan tidak ada tanda-tanda penolakan. Yang anehnya, dia diam saja ketika saya merapatkan duduknya dan saya pegang tangannya yang berbulu halus dan saya taruh di atas paha saya. Matanya tetap tertuju pada adegan film dan suaranya memang sengaja saya buat agak keras terdengar agar lebih nafsu menontonnya. ...

Kini Susy semakin tidak tenang duduknya dan terdengar nafasnya agak berat bertanda nafsunya sedang naik. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan. Tangan Susy tetap berada di atas paha saya, lalu tangan kiri saya mulai beraksi membelai rambutnya, terus ke arah lehernya yang jenjang. Susy kelihatan menggelinjang ketika lehernya saya raba.

“Acchh.. Mas bimo, jangan, Susy merinding nih..” katanya dengan nada mendesah membuat saya semakin bergairah

Ratings and reviews

5.0
10 reviews
Osti Afriani
June 29, 2020
kasih gratis dong
1 person found this review helpful
Did you find this helpful?
Salim Doda
November 25, 2020
bokep jepang
Did you find this helpful?

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.