-> -> bit.ly/andini-citras <- <-
*
Keunggulan Ebook ini:
- Halaman Asli, tersedia header dengan judul bab
- Baca dengan keras, Menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia
- Teks Mengalir, menyesuaikan ukuran layar
- Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera
- Bisa ganti jenis font
- Warna kertas/background bisa diubah menjadi Putih, Krem, dan Hitam
----------
Contents
Gairah Liar Linda.—1
*
Sinopsis
Roy tak menyangka perempuan yang baru dikenalnya semalam begitu liar dan binal hingga ia terlelap karena kehabisan tenaga. Keesokan harinya saat Roy masih dalam kondisi tidur pun, Linda tetap tak dapat menahan hasrat biologisnya, hingga kejadian ini terbawa ke alam mimpinya
*
Linda Gadis Belia yang Labil
Hari masih pagi. Matahari belum bersinar lama. Saat itu jam dinding kamar baru menunjukkan pukul enam lebih sedikit. Aku bangkit dari tempat tidur. Kurasakan pinggangku sedikit linu. Mungkin akibat pertarungan cinta yang berlangsung dahsyat tadi malam. Perlahan-lahan aku berjalan menuju kamar mandi. Kutengok Linda masih tertidur pulas menghadap ke dinding. Tubuhnya yang putih montok hanya ditutupi oleh selembar kain katun berwarna biru langit yang tipis.
Aku segera masuk ke kamar mandi yang masih terletak di dalam ruangan. Aku berdiri di depan kloset, melepaskan urine yang sudah tak dapat kutahan. Kurasakan air itu mengucur deras dari organ tubuhku yang mengeras dan panjang. Aku menggelinjang sesaat setelah air berwarna kekuningan itu terkuras habis, membuat organ tubuhku itu berangsur-angsur mengendur dan layu.
Aku lalu memutar sebuah tungkai penyiram air pada kloset. Kulihat air itu menjadi bergulung-gulung membentuk pusaran lalu menghilang ke dasarnya mengeluarkan bunyi yang berdesis. Aku membasuh sedikit kepala kemaluanku dengan air kemudian mencuci tanganku di sebuah wastafel. Sejenak kuperhatikan bayanganku yang terpantul jelas pada cermin lebar yang terletak persis di hadapanku. Wanita itu memang betul-betul liar, pikirku. Sekujur badanku tampak habis matang-matang digigitnya meninggalkan bekas yang membiru.
Tak lama kemudian aku kembali ke tempat tidur. Aku mengambil sebuah celana pendek hitam yang terserak di bawah tempat tidur. Aku mengenakannya, menutupi auratku yang besar kecokelatan. Kulihat Linda masih tak bergerak. Posisi tidurnya belum berubah. Aku merebahkan tubuhku di sampingnya. Sekilas kudengar nafasnya hampir-hampir mendengkur, begitu teratur dan berirama. Aku pun lalu membalikkan badanku, membelakangi tubuhnya dan terbang ke alam mimpi.
Aku terbangun karena hawa udara yang terasa panas. Jam dinding kamar itu sudah menunjukkan pukul dua belas kurang sedikit. Kulihat sebelahku telah kosong. Kiranya Linda telah pergi ke kantornya. Kepalaku terasa sedikit pening.
“Akh..! Mimpi yang konyol”, pikirku. Aku menyalakan sebuah AC dari sebuah remote. Kurasakan udara menjadi lebih sejuk. Pikiranku menjadi teringat kembali pada mimpi yang sempat kualami.
Saat itu aku berada di sebuah bar lalu memesan segelas bir dan mulai larut menikmati suasana santai yang temaram saat itu. Tak lama muncul seorang gadis berpenampilan seksi yang tampak lucu dan ganjil karena usianya yang nampak belia. Seorang gadis muda cantik yang lincah, menurutku. Ia lalu duduk di dekatku dan menyapaku. Saat itu dapat kulihat dengan jelas betapa giginya putih bersih, membuatku menjadi terkesima menahan gairah, apalagi ketika ia tersenyum-senyum memperhatikan bagian tubuh di bawah perutku. Aku berusaha tetap bersikap sopan meskipun kutahu gadis belia itu menaruh minat khusus pada organ yang tersembunyi di balik celana jinku. Dasar ABG labil, batinku.