Lasmini Wanita Misterius: Kumpulan Cerita Romantis Dewasa Vol 57

Lovely Story Publisher
5.0
1 review
Ebook
120
Pages
Eligible
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Dapatkan free ebook sinopsis dan pratinjau judul kami lainnya di:

-> -> bit.ly/andini-citras <- <-

*

Keunggulan Ebook ini:

- Halaman Asli, tersedia header dengan judul bab

- Baca dengan keras, Menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia

- Teks Mengalir, menyesuaikan ukuran layar

- Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera

- Bisa ganti jenis font

- Warna kertas/background bisa diubah menjadi Putih, Krem, dan Hitam

----------

Saat aku hampir selesai menikmati soto ayam kesukaanku, tiba-tiba seorang wanita cantik masuk dan duduk di seberangku. Busananya sangat sederhana, blus biru dengan bawahan rok semi mini juga berwarna biru. Baik di leher maupun pergelangan tangannya tak ada asesoris. Ia hanya membawa sebuah tas tangan kecil warna biru.

Ia memesan segelas teh manis dan soto. Sementara menunggu pesanan ia cuma menunduk saja. Namun ketika menerima teh manis dari pemilik warung dengan tak sengaja matanya memandang ke arahku. Aku kaget sebab sejak tadi aku mencuri pandang ke arahnya dan tiba-tiba ia memandangku. Tentu saja aku jadi malu. Pandangan itu begitu tajam dan langsung memasuki relung jantungku. Mata itu sungguh indah.

Satu persatu orang meninggalkan warung dan tinggal kami berdua. Meski mangkok sotoku sudah kering dan kopiku yang sudah habis, aku masih menyempatkan diri duduk manis disitu sambil sesekali mataku melirik ke arah cewek cantik itu. Sesekali mata kami bertatapan dan ia menunduk.

Karena tak betah, sifat usilku muncul. Aku pun pindah duduk di dekatnya dan langsung kusapa.

“Koq pagi-pagi begini sudah bangun, mau belanja ya?” sapaku nakal.

Wanita itu memandangku tersenyum dan mengangguk tanpa menjawab. Aku semakin penasaran.

“Nama saya Sony,” kataku memperkenalkan diri. “Mbak siapa?”

“Lasmini, Mas..” jawabnya perlahan. Suaranya merdu sekali di telingaku.

“Asalnya dari mana Mbak?” tanyaku lagi.

“Dari sini saja Mas..” jawabnya perlahan.

“Mbak mau kemana pagi-pagi begini?”

“Mau pulang Mas..”

“Lho, pagi-pagi darimana?” tanyaku.

Dia diam dan cuma tersenyum lalu menunduk. Dibukanya tas tangannya dan berniat mengambil uang untuk membayar soto dan teh manis yang dipesannya. Cepat-cepat aku merogoh saku dan mengeluarkan selembar 20 ribuan dan kuberikan kepada pemilik warung.

“Semua Pak.. sama punya Mbak ini!” kataku.

“Ah jangan Mas.. banyak lho!” katanya malu-malu, tetapi tangannya berhenti dan tidak jadi mengeluarkan uang dari dalam tas miliknya.

“Tidak apa Mbak, kita kan udah kenal berarti Mbak sudah menjadi teman Sony,” kataku menggoda.

“Mbak rumahnya dimana?”

“Di desa sebelah sana, Mas..” katanya sambil menunjuk arah seberang rel.

“Dekat Pemandian Watugede, pemandiannya Kanjeng Ratu Pradnyaparamita.”

“Siapa dia Mbak?” tanyaku pura-pura nggak tahu.

“Dia adalah Ken Dedes dan nama tadi itu nama kebesarannya,” katanya menjelaskan.

“Mbak koq tahu banyak tentang dia, bagaimana bisa?” tanyaku penasaran.

Dia diam dan cuma tersenyum lalu menunduk.

“Mari Sony antar Mbak pulang,” kataku.

“Boleh saja.. kalau Mas Sony mau,” jawabnya sambil tersenyum.

Dan kami pun meninggalkan warung kembali ke arah darimana tadi aku datang. Namun dalam perjalanan timbul keinginan nakalku untuk membawa gadis cantik itu pulang ke hotel. Waktu masih menunjukkan pukul 03:00 WIB. Masih banyak waktu untuk bersuka ria. Siapa tahu dia mau! Ya nggak pembaca.

“Mbak mau kalau Sony ajak jalan-jalan dulu?” aku mulai memancing.

“Kemana Mas, pagi-pagi begini?” jawabnya malu-malu.

“Ke Malang..”

“Ke Malang, mau apa?”

“Sony kan nginap dan tidur di hotel. Bagaimana kalau Mbak menemani Sony di sana?”

Dia diam dan cuma tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

Tak disangka dan tak dinyana, ternyata Lasmini mau kuajak dia ke hotel. Wah, ini jelas dia bukan cewek baik-baik. Tetapi tak apalah, cewek baik mana mungkin bisa kudapatkan di warung soto di pagi buta begini?

Maka, dengan mencarter angkota kubawa cewek cantik itu ke hotel. Melewati meja resepsionis aku cuma mengangguk dan kedua penjaga itu tersenyum. Mereka pasti maklum sebab mereka juga masih muda dan terbiasa melihat hal semacam itu.

Mungkin mendengar aku datang dan membuka pintu, Andrey dan Erik yang kamarnya berseberangan dengan kamarku membuka pintu dan melongok keluar. Tapi aku tidak peduli. Aku cepat-cepat mengangkat tubuhnya dan kugendong masuk ke kamar. Mbak Lasmini yang terkejut namun dengan sigap merangkul leherku. Lalu, kujatuhkan ia ke ranjang dan aku berlutut mengangkangi tubuhnya, melepaskan semua kancing kemejanya. 

Ratings and reviews

5.0
1 review

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.