-> -> bit.ly/andini-citras <- <-
*
Keunggulan Ebook ini:
- Halaman Asli, tersedia header dengan judul bab
- Baca dengan keras, Menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia
- Teks Mengalir, menyesuaikan ukuran layar
- Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera
- Bisa ganti jenis font
- Warna kertas/background bisa diubah menjadi Putih, Krem, dan Hitam
----------
Contents
Sensasi Tukar Pacar dengan Priscilla di Jacuzzi—1
*
Sinopsis
Arthur dan Vita meski kerap berhubungan intim namun mereka komitmen untuk tidak terikat dengan yang namanya cinta... just sex partner tidak lebih. Kali ini kepergian mereka ke Negara Bagian US, Colorado dalam rangka Ski Trip membawa pengalaman erotis tersendiri, pasalnya berdekatan dengan kamarnya terdapat pasangan bule bernama Antonio dan Priscilla wanita cantik yang berasal dari negara Latin. Keinginan untuk swing timbul secara spontan ketika mereka tengah berendam bersama di Jacuzzi.
*
Pratinjau
Hobby favorite saya adalah main ski. Pertama kali saya tiba di Amerika, saya tidak sabar untuk belajar ski karena pada dasarnya saya suka sekali dengan tantangan. Nama saya Arthur, ini kisahku.
Pada bulan September 2018, teman baik saya bernama Antonio (dari Italia) mengirim saya email.
Inti email adalah International Student Organization (ISO) kampus saya tahun ini akan mengadakan ski trip ke Aspen di negara bagian Colorado. Pada tahun-tahun sebelumnya, ski trip biasanya diadakan ke Bear Mountain di California, Mount Hood di Oregon atau ke Utah. Saya langsung menjawab dengan antusias kesediaan ikut. Saya minta si Vita untuk didaftarkan juga karena ia suka main ski.
Vita adalah teman tidur saya. Kita adalah teman baik tapi kita tidak mau terikat hubungan ikatan. Cukup hubungan intim. Ski trip diadakan pada hari Thanksgiving di bulan November. Thanksgiving merupakan hari perayaan nasional orang Amerika dimana beratus tahun yang lalu nenek moyang orang Amerika beremigrasi dari Inggris. Setiba di benua Amerika, mereka tidak punya makanan sama sekali. Beruntung orang Indian berbaik hati dan memberi mereka makanan. Kebaikan hati dan sikap bersahabat orang Indian ini dijadikan sebagai perayaan Thanksgiving di Amerika.
OK, kita lanjutkan ceritanya.
Thanksgiving Day 2018 Jum’at Saya dan Vita sudah menunggu di airport untuk berangkat ke Aspen. Kami telah membawa sendiri peralatan ski. Ada sekitar 30 orang yang ikut serta. Si Antonio dan pacarnya, Priscilla (orang Venezuela) tampak sibuk mengatur dan mendaftar orang-orang yang telah hadir. Sebagian besar yang ikut adalah anak-anak freshman. Ada 2 orang Indonesia yang ikut. Jam 6 pagi tepat, pesawat United Airline yang kami tumpangi berangkat menuju ke Aspen. Jam 9:30, pesawat mendarat di Denver. Lalu dengan mengendarai bis yang telah disewa, kami melanjutkan perjalanan ke Aspen yang memakan waktu 2 jam.
Setiba di Aspen, para panitia langsung check-in ke hotel dan menunjukkan kamar-kamar para peserta ski trip. Saya dan Vita mendapatkan tempat di lodge bersama dengan Antonio dan Priscilla, tetapi kamarnya dibuat terpisah yaitu Vita dan Priscilla sedangkan saya dengan Antonio. Setelah makan siang, rombongan dibawa ke tempat bermain ski. Bagi yang tidak punya peralatan ski, bisa sewa. Tempat bermain ski dikelilingi pegunungan yang sangat indah dan tertutup salju. Sejauh mata memandang, semuanya putih. Di lereng gunung, terlihat rumah-rumah dari kayu serta hotel-hotel ditengah-tengah pepohonan cemara.
Pemandangan yang sangat cantik. Saya sibuk memotret pemandangan ini dengan peralatan kameraku. Peserta yang belum bisa main ski disediakan guru, sedangkan yang sudah bisa main ski diperbolehkan untuk naik ski lift jalur kuning untuk dibawa ke atas gunung. Perjalanan naik ski lift keatas gunung memakan waktu 3 menit, tapi perjalanan turun kebawah bisa butuh waktu lebih lama karena track skinya dibuat mengitari gunung.
Saya, Vita, Antonio dan Priscilla langsung naik ski lift ke jalur merah. Jalur merah merupakan jalur yang paling curam dan tinggi. Hanya direkomendasikan bagi yang sudah ahli main ski. Ada beberapa teman dari Rusia, Jepang dan Inggris yang ikut dengan kita ke jalur merah. Setiba di puncak gunung, kita semua langsung balapan turun kebawah. Benar-benar menegangkan dan menyenangkan. Sambil meluncur turun, tidak henti-hentinya kita saling memotong depan teman sambil tertawa-tawa. Begitu sampai di ski station di lereng gunung, kembali kita naik ski lift dan berlomba adu cepat menuruni gunung dengan ski.
Pemandangan dari atas gunung benar-benar indah. Cuaca 20 derajat celcius tidak terasa begitu dingin karena badan kami sudah hangat dibungkus jaket ski yang tebal. Tidak terasa, kami sudah main ski selama 5 jam. Kami istirahat ke ski station untuk makan dan minum. Puas istirahat, Saya, Vita, Priscilla dan Antonio kembali melanjutkan main ski. Teman-teman yang lain memutuskan untuk kembali ke hotel untuk istirahat. Ternyata bermain ski di malam hari tidak kalah indah karena lampu-lampu disepanjang ski track membuat suasana lebih romantis dan indah. Jam 7 malam, kami berempat sudah lelah dan diputuskan untuk kembali ke cottage.
Karena Antonio adalah ketua panitia, maka ia bebas memilih sendiri cottage yang diinginkan.
Didalam cottage kami ada Jacuzzi. Jacuzzinya terletak di teras lantai dua. Antonio menawarkan untuk berendam di air hangat Jacuzzi setelah makan malam, saya langsung setuju. Acara makan malam untuk peserta diadakan di restoran dekat hotel. Acara makan malam disusul dengan games dan penyalaan api unggun.
Selesai acara itu, kita berempat kembali ke cottage. Jacuzzi telah disiapkan Antonio. Saya dan Antonio langsung membuka membuka semua baju hangat dan nyemplung ke Jacuzzi dengan menggunakan celana pendek. Sedangkan Vita dan Priscilla menggunakan BH dan celana dalam. Priscilla sangat cantik dan seksi.