-> -> bit.ly/andini-citras <- <-
*
Keunggulan Ebook ini:
- Halaman Asli, tersedia header dengan judul bab
- Baca dengan keras, Menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia
- Teks Mengalir, menyesuaikan ukuran layar
- Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera
- Bisa ganti jenis font
- Warna kertas/background bisa diubah menjadi Putih, Krem, dan Hitam
----------
Lisa baru saja selesai mandi pagi, tubuhnya kini terasa segar. Senin pagi ini ia harus menemui pak benny ketua jurusan fakultas hukum di kampusnya. Dia berusaha memakai pakaian serapih mungkin, diluar kebiasaanya setiap ke kampus yg selalu memakai pakaian casual. Lisa sudah menduga cepat atau lambat ia akan dipanggil oleh fihak kampus berkaitan dengan gambar gambarnya yg dimuat di subuah majalah khusus pria. biaya kuliah saat ini sangat mahal, apalagi usaha orang tuanya agak tersendat sehingga otomatis aliran uang pun tersendat. Beruntung seorang kawan menawarinya pekerjaan menjadi model di sebuah majalah khusus pria dewasa, syaratnya tentu saja harus berani tampil hot. Lisa menerima tawaran itu dan gambarnya pun kerap menghiasi majalah pria dewasa, uang yg diterima nya pun cukup lumayan. Namun meski begitu, tetap saja penghasilannya belum cukup memenuhi seluruh kebutuhan hidup dan kuliahnya, oleh karena itu di waktu luang ia juga menjadi “escort”. Lisa bercermin untuk terakhir kalinya, mengagumi tubuhnya sendiri, rambut panjang, body ideal dan buah dada yg membanggakan. Lisa tak pernah memakai make up berlebih, ia mempunyai kecantikan alami, kecantikan yg banyak membuat mata para lelaki terbelalak. hari ini lisa sengaja memakairok hitam diatas lutut dan blouse putih yg ketat mencetak buah dadanya. Dia tiba di ruang ketua jurusan sedikit terlambat akibat macet. Lisa mengetuk pintu dan masuk, ia sedikit terkejut karena selain pak benny, disana ada pak lukas pembantu rektor, dan pak aris dosen di fak hukum. di meja kerja pak benny tergeletak majalah dewasa yg memuat gambar gambar panas lisa yg semi nude. Lisa sedikit panik, karena ia tak menyangka harus bertemu tiga orang itu, tadinya ia akan sedikit “merayu” ketua jurusan seandainya ia akan kena sanksi ..tapi sekarang..? “silakan duduk ” kata pak benny “pagi pak…” jawab lisa dan duduk “lisa…kamu dipanggil kemari sehubungan dengan gambar kamu yg dimuat di majalah ini, kamu tahu ini bisa mencoreng nama baik kampus ini..” kata pak benny. “tapi pak…gambar ini punya estetika seninya, bukan gambar tabloid murahan..apalagi majalah ini punya reputasi yang bagus…” lisa membela diri “meski begitu bukan berarti kamu bisa bebas seperti ini, ingat reputasi terhormat kampus kita, apalagi dimana kamu kuliah tertulis jelas disitu.” kata pak lukas lisa menyadari bahwa percuma ia berdebat, ia pasti kalah. namun ia tetap mencari cara bagaimana ia bisa keluar dari masalah ini. Lisa berusaha menarik simpati mereka. “maaf pak…sekarang ekonomi keluarga saya sedang bermasalah, sementara kebutuhan saya banyak terutama untuk membayar uang kuliah pak…” kata lisa sedikit memelas. “tapi kan kamu bisa bilang…atau setidaknya mengajukan permohonan beasiswa…” kata pak aris “maaf lisa, namun demi nama baik kampus kita ..kamu bisa saja kami keluarkan ” kata pak benny kemudian. Lisa sedikit panik, ia sudah setngah jalan di fakultas hukum, ia tak mau jika harus berhenti di tengah jalan, dan menyia nyiakan tahun tahunnya. “aduh…pak…tolong..saya mohon kebijaksanaannya……saya siap melakukan apa saja pak…” kata lisa ruangan itu mendadak sunyi. Lisa kemudian menyesali ucapannya, ia bisa merasakan ketiga mata lelaki itu memandanginya dengan penuh minat, keringat dingin keluar dari dahi lisa. “kita bisa mempertimbangkannya kembali kok lisa..tapi tentu saja sesuai kata kata kamu…kamu harus melakukan sesuatu” “maksud bapak…?” lisa mulai meduga apa yg ada di balik otak dosennya itu “kamu terlihat sangat berbakat di majalah ini..sekarang….seberapa jauh kamu bisa memanfaatkan “bakat” kamu itu untuk menolong kuliah kamu….” kata pak benny sambil tersenyum nakal Lisa mengerti maksud perkataan itu, ia memang tak punya banyak pilihan, namun ia juga sedikit enggan harus melayani ketiga dosen bejadnya ini. “saya mengerti pak..tapi saya juga punya syarat..semuanya hanya dilakukan hari ini, di tempat ini dan tidak berlanjut ke hari atau waktu lain..” kata lisa ketiga orang itu terlihat ragu, mereka saling memandang. Lisa tahu ia harus memanfaatkan keraguan mereka. Lisa pun berpindah tempat duduk ke sofa, disana ia sengaja memamerkan pahanya yg mulus, membuat ketiga pria ia itu menelan ludah. “bagaimana pak setuju…..?” kata lisa sambil membuka dua kancing blousenya dan menyibakan rambutnya ke belakang....
Contents
Ibu Guruku yang Cantik—1
Lisa Si Model Cantik—23
Kenikmatan Susu Lidya—39
Novi Gadis SMA—57
Pijit Plus - Plus Dengan Tante – Tante—87