-> -> bit.ly/andini-citras <- <-
*
Keunggulan Ebook ini:
- Halaman Asli, tersedia header dengan judul bab
- Baca dengan keras, Menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia
- Teks Mengalir, menyesuaikan ukuran layar
- Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera
- Bisa ganti jenis font
- Warna kertas/background bisa diubah menjadi Putih, Krem, dan Hitam
----------
Daftar Isi
Rakha Anak Mami Kostku—1
Ngerjain Rakha didalam Kamarku—49
Menjadi Pacar Bohongan Rakha—73
Slow Dance with Rakha Pada Hari Valentine—101
Entah Siapa yang Memulai—119
“Now, time for being the real man—155
Menggoda Teman Rakha—177
Malam Minggu dikamar Bersama Rakha—191
Berpisah selamanya dengan Rakha—233
*
Sinopsis
Sinopsis Maafin Sarah yaa Rakha
Awal pertemuan mereka berdua memang tidak indah untuk dikenang, bahkan dalam kesehariannya mereka kerap saling ledek dan saling mengusili yang membuat hati jengkel 100%. Sarah memanggil Rakha dengan sebutan KETAN yang artinya “Keturunan Setan” sebaliknya Sarah dipanggil olehnya dengan sebutan YANG yang artinya Peyang.
Namun kemudian, Rakha meminta Sarah untuk berpura-pura menjadi pacarnya dengan skenario ia tidak bahagia bersama wanita Solo itu karena mudah marah dan emosi tinggi, hal ini bertujuan supaya bisa punya bahan curhat ke Nesta, wanita pujaan hati Rakha, dengan harapan bisa menumbuhkan rasa empatinya, endingnya nanti tepat hari Valentine Pria yang masih berstatus Mahasiswa itu akan “nembak” Nesta. Namun kemudian diketahui kalau Nesta lebih memilih yang lain
Dalam perjalanan waktu, ternyata Sarah benar-benar tumbuh rasa cinta dan sayang kepada Rakha. Sehingga rasa cemburu yang terungkap, yang seharusnya berpura-pura, entah mengapa ia merasakan benar-benar kesal dan cemburu.
Disisi lain, Rakha juga terlihat sangat terobsesi dengan kecantikan dan kemontokan bodi wanita asal solo itu, hal ini diketahui Sarah ketika ia mendengar lelaki itu menyebut-nyebut namanya di dalam kamar ketika ia sedang self service..... yang kemudian Sarah mencoba memastikan kalau ia terobsesi dengan cuek bertelanjang dan meminta tolong kepadanya untuk mengaitkan Bra. Ternyata dugaan wanita cantik itu benar 100%.
Akankah cinta Rakha dan Sarah akan bersatu?
Apa yang menyebabkan Sarah sulit menerima Rakha?
*
Pratinjau
“Beli rokok dulu aah..” batinku sembari meminggirkan Volks Wagen warna merah candytone, dan memarkirnya di depan sebuah mini market.
Setelah kelar membeli rokok yang dibutuhkan, aku melangkahkan kaki jenjang yang terbalut rok kerja sejengkal diatas lutut, yang kata temen-temen kantor lebih cocok untuk berlenggak lenggok diatas catwalk, menuju VW yang selalu setia mengantar Nona cantik ini kemanapun.. hihihihii..
Tiba tiba.. Aku memicingkan mata melihat sebuah lembar kertas warna merah rada lecek di depan mobil. Ternyata duit..Dengan perlahan aku dekati lembar duit yang bergerak tertiup hembusan angin.
Ketika kaki kiriku yang bersepatu dengan hak setinggi 3cm telah berhasil menginjak lembar kertas duit, tiba tiba.. Waddauww!! Terlihat sepatu yang tampak bulukan menginjak sepatu kerjaku yang sedang menginjak duit.
Dia menatap, aku pun menatap. Dia memicingkan mata dengan sinis, aku pun melotot galak kearah si empunya sepatu bulukan yang menginjak sepatu kerja ku..
“Heh! Ngapain lu nginjak sepatu gue??! Sakit taukk!!” semburku gahar.
“Loh gua khan mo ngambil duit gua yang jatoh, tapi malah di injak kakak. Itu duit gua kak!!” jawab seorang cowok dengan penampilan anak kuliahan tak kalah sengit. Orang-orang disekitar mini market pada ngeliat aksiku melawan cowok ingusan itu.
Duuch malu juga sih sebenernya, tapi demi selembar uuang bergambar bung karno dan bung hatta, aku jabanin daah.. hihihihiiii...
“Yaa ngga mungkinlah lah, orang elu aja berjalan di belakang gue kok. Lagian kalo itu duit elu kenapa ga langsung lu ambil tadi hah!??”
“Emang ga boleh apa kalo gua berjalan di belakang kakak? Terserah gua dong, mau dari arah belakang kek, dari depan kek, dari atas kek, emang gua pikirin.. Weekzz.. Mana duit gua!!” sahutnya dengan nada seperti debt collector nagih utang.
“Lu boong gue juga ga tau!, orang tadi tiba-tiba itu ada di depan mobil gue kok, pake acara ngaku-ngaku segala.. Huuu.. Udah sana-sana!!” ujarku sengak dengan nada seperti orang yang di tagih debt collector tapi ga mau bayar utang.
“Kakak kok ga mau ngalah siih ma anak muda?? Harusnya yang tua itu ngalah, tau ga sih?!!” ucapnya ketus.
Kamprett!! Emang lu kira gue dah nenek nenek apa...
“Hehh!! sembarangan.. Kurang ajar ngatain gue tua! Harusnya elu dong yang ngalah ma orang yang lebih gede, pake acara ngaku ngaku duit lu segala.. Norak tau ga! monyong luu!!”
“Yee yang norak tuuh kakak.. Mana duitnya siniin!” sahut cowok anak kuliahan itu tetap ngeyel..
Seettt dah ne bocah gigih banget demi selembar kertas merah, mana melotot kearah belahan dada gue lagi.. Brengsekk!!!
Saat itu memang kancing dari blazer kerja udah aku lepas, sehingga tanktop yang buat daleman terlihat jelas. Mana belahan berbentuk huruf V-nya terlihat terlalu lebar sehingga dadaku yang memang berkulit putih mulus, yang seringkali di jadiin bahan imajinasi temen-temen kantor, terlihat bener-bener jelas dan menggairahkan. Beruntunglah cowok tengil yang sedang beradu mulut denganku itu.
“Heh!! Sopan dikit napa?! Kalo ngomong tuuh liat ke wajah gue, nhah ni mata lu malah piknik ga jelas!!” semprotku galak, sambil mengangkat kaki yang menginjak lembaran kertas merah itu.
Cowok kuliahan di depanku sedikit memerah wajahnya ke gap sedang memelototi keindahan dari sembulan payudara mulus yang sedikit terbuka, yang benar-benar bisa membikin gairah itu.. hihihihi..