—Rizki Ridyasmara, penulis novel The Jacatra Secret :Misteri Satanic Symbols di Jakarta
“Jika ada yang mengatakan tak ada kebenaran yang absolut, maka sejatinya mereka mengulang pemikiran para sophis pada masa Lalu, yang menjajakan pemikirannya berdasarkan pesanan dan mempunyai integritas yang cacat.Pemikiran para sophis yang menyatakan tak ada kebenaran yang absolut sudah dibantah oleh aristoteles. Paham pluralisme agama dan retativisme, sangat lemah dari segi metodologi, sejarah, bahkan filsafat. Pemikiran mereka benar-benar rapuh dan mudah terbantahkan.”
—Kusen, alumnus Magister Religion and Philosophy Universitas Paramadina, mahasiswa program doktor Belgorad State University, Russia.
“Yahudi Biologis (keturunan) dan Yahudi Ideologis, keduanya ada di republik ini. Jika kita bicara Yahudi Biologis, banyak sejarah yang mengupasnya. Kita tidak bisa menafikan saat pertama 20 orang Yahudi membentuk komunitas kecil di negeri ini. Jacob Saphir, pengelana Yahudi, pada 1850‑an telah menulis mengenai komunitas ini. Dalam catatannya, pada abad ke-19 kebanyakan Yahudi Belanda bekerja sebagai pedagang dan menjalin hubungan dengan kolonial Belanda. Sejak Freemansonry didirikan di Inggris pada 1717, orang Yahudi lebih suka berlindung dalam selimut perkumpulan Teosofi dengan baju “kemanusiaan”. Artawijaya secara khusus mengungkap jenis aliran kebatinan Yahudi ini di Indonesia. Dan yang tak kalah dahsyatnya dan sangat berbahaya adalah Yahudi Ideologis. Yahudi Biologis sekaligus Ideologis punya cita dan tekad untuk memusnahkan umat Islam dan komunitas lainnya, kemudian mereka membentuk Israel Raya. Itu jelas, ada di Israel, Amerika, Eropa, dan lainnya. Tapi, apakah Anda pernah berpikir, Yahudi Ideologis juga ada di republik ini? Jika ada orang yang tak yakin ada Yahudi di Indonesia, itu ibarat pepatah “kura-kura dalam perahu” alias ‘pura-pura tidak tahu”. Semoga buku yang mengungkap sisi lain tentang Yahudi ini, menambah wawasan baru bagi kita semua.”
—MU Salman, Wartawan Senior dan Direktur PT Lensa Media Prima
“Memahami masalah Theosofi dan Freemasonry, kita diajak menelusuri asal usul pemikiran liberal yang belakangan semakin intensif merasuki pemikiran umat Islam di negeri ini. Buku ini akan membawa kita pada penelusuran akar pemikiran Liberal Itu. Artawijaya menyajikannya dengan balk”
—Tiar Anwar Bachtiar, Ketua PP Pemuda Persis
Buku ini mengupas seluk beluk gerakan Theosofi dalam kaitannya sebagai gerakan kebatinan dan hubungannya dengan elit modern Indonesia. Bagi yang menggemari sejarah, buku ini menjadi bacaan penting untuk dikaji dan ditelaah. Sayang jika Anda lewatkan!
- Pustaka Al-Kautsar Publisher -
Dilarang keras mem-PDF-kan, mendownload, dan memfotokopi buku-buku Pustaka Al-Kautsar. Pustaka Al-Kautsar tidak pernah memberikan file buku kami secara gratis selain dari yang sudah tersedia di Google Play Book. Segala macam tindakan pembajakan dan mendownload PDF tersebut ada ilegal dan haram.