Sebenarnya, Maydina tidak masalah dengan itu semua. Ia cukup mampu membagi waktu untuk urusan pekerjaan dan anak-anak. Ia juga tidak keberatan membagi uangnya untuk keperluan pribadi dan kesenangan anak-anak. Hanya saja satu yang tidak mampu ia lakukan. Membagi hatinya.
Ketika kekasihnya mengajak untuk melangkah ke pelaminan sedangkan keluarganya ingin dia 'naik ranjang' demi anak-anak, Maydina merasa dilema untuk mengambil keputusan yang harus ia pilih.
"Should I be wife or housewife?" - Maydina Shavana.