Seperti kehidupan berkeluarga pada umumnya, rumah tangga Levin dan Sandara pun tak luput dari pertengkaran antar pasangan. Awalnya Sandara mengerti sekaligus memaklumi sikap Levin, mengingat masa lalu dan luka batin yang dimiliki oleh suaminya tersebut. Namun, menurutnya kini sikap Levin tersebut malah berbalik menjadi posesif dan protektif terhadapnya. Bahkan, terkesan berlebihan. Lama-kelamaan Sandara menjadi kesal juga terhadap sikap Levin tersebut. Selain itu, perlahan-lahan Sandara juga mulai merasa lelah karena setiap kali terlibat pertengkaran dengan Levin pemicunya selalu sama.
Apakah Sandara dan Levin mampu mencari titik tengah dari permasalahan mereka tanpa harus membuat salah satu pihak merasa tersakiti? Apakah Levin dan Sandara bisa mempertahankan rumah tangga mereka yang masih tergolong seumur jagung?