Badrul Munir Buchori lahir pada 12 Rabiul Awal 1411 H. Anak pertama dari dua bersaudara ini adalah santri lulusan Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Peterongan-Jombang, sebelum kemudian melanjutkan studi sarjananya di jurusan Filsafat Agama, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Semasa kuliah sering ikut mengaji di beberapa pondok pesantren di sekitar Yogyakarta. Baginya, mendengarkan pengajian di pesantren-pesantren merupakan cara terbaik untuk memberi kesejukan pada jiwanya yang kerontang.
Tulisan-tulisannya dipublikasikan di berbagai media massa baik lokal maupun nasional, di antaranya: Suara Merdeka, Jurnal Nasional, Tribun Jogja, Radar Surabaya, Kedaulatan Rakyat, Majalah Afkar, Majalalah Sabili, Koran Merapi, Solopos, Minggu Pagi, Harian Jogja, Radar Madura, dll.
Buku-buku yang sudah ditulisnya antara lain: Menguak Rahasia Peradaban Dunia (2012), Sastra Sufistik di Nusantara: Menuju Tasawuf Pembebasan (2012), dan Keajaiban Otak Manusia (2015), Cermin Diri (2016). Dalam kesehariannya, selain terus berguru pada alam semesta, ia juga mempersiapkan sejumlah buku dan menjalani rutinitasnya sebagai editor lepas di sejumlah penerbit dan content writer di sejumlah situsweb. Baginya, menulis adalah cara terbaik untuk terus belajar dan mendalami beragam tema keilmuan. Badrul Munir Buchori lahir pada 12 Rabiul Awal 1411 H. Anak pertama dari dua bersaudara ini adalah santri lulusan Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Peterongan-Jombang, sebelum kemudian melanjutkan studi sarjananya di jurusan Filsafat Agama, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Semasa kuliah sering ikut mengaji di beberapa pondok pesantren di sekitar Yogyakarta. Baginya, mendengarkan pengajian di pesantren-pesantren merupakan cara terbaik untuk memberi kesejukan pada jiwanya yang kerontang.
Tulisan-tulisannya dipublikasikan di berbagai media massa baik lokal maupun nasional, di antaranya: Suara Merdeka, Jurnal Nasional, Tribun Jogja, Radar Surabaya, Kedaulatan Rakyat, Majalah Afkar, Majalalah Sabili, Koran Merapi, Solopos, Minggu Pagi, Harian Jogja, Radar Madura, dll.
Buku-buku yang sudah ditulisnya antara lain: Menguak Rahasia Peradaban Dunia (2012), Sastra Sufistik di Nusantara: Menuju Tasawuf Pembebasan (2012), dan Keajaiban Otak Manusia (2015), Cermin Diri (2016). Dalam kesehariannya, selain terus berguru pada alam semesta, ia juga mempersiapkan sejumlah buku dan menjalani rutinitasnya sebagai editor lepas di sejumlah penerbit dan content writer di sejumlah situsweb. Baginya, menulis adalah cara terbaik untuk terus belajar dan mendalami beragam tema keilmuan.