Badrul Munier Buchori lahir pada 12 Rabiul Awal 1411 H, adalah santri lulusan Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Peterongan- Jombang, sebelum kemudian melanjutkan studi sarjananya di jurusan Filsafat Agama, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Semasa kuliah sering ikut mengaji di beberapa pondok pesantren di sekitar Yogyakarta. Baginya, mendengarkan pengajian di pesantrenpesantren merupakan cara terbaik untuk memberi kesejukan pada jiwanya yang kerontang.
Tulisan-tulisannya dipublikasikan di berbagai media massa baik lokal maupun nasional, di antaranya: Suara Merdeka, Jurnal Nasional, Tribun Jogja, Radar Surabaya, Kedaulatan Rakyat, Majalah Afkar, Majalalah Sabili, Koran Merapi, Solopos, Minggu Pagi, Harian Jogja, Radar Madura, dll. Tulisannya juga terhimpun dalam sejumlah antologi bersama, di antaranya: Musibah Gempa Padang (2009), Menyirat Cinta Haqiqi (2012). Buku-buku yang sudah ditulisnya antara lain: Wisata Tradisi dan Budaya di Yogyakarta (2011), Menguak Rahasia Peradaban Dunia (2012), Sastra Sufistik di Nusantara: Menuju TaSAWuf Pembebasan (2012), Sihir Pasar dan Pesona Dunia Belanja (2014), dan Keajaiban Otak Manusia (2015).
Hanief Nur Ramdan lahir di Surakarta pada tanggal 23 Mei 1988. Menempuh pendidikan di sekolah berbasis agama Islam sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas membuat kecintaan penulis terhadap Allah dan rasul-Nya serta ajaran Islam tidak perlu diragukan lagi. Setelah menamatkan pendidikan di sekolah menengah atas, penulis kemudian hijrah ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan sarjananya untuk program studi Pendidikan Agama Islam.
Setelah merampungkan kuliahnya, penulis memutuskan untuk menetap di Yogyakarta dan mengabdikan diri sebagai pengajar tidak tetap di salah satu sekolah menengah atas swasta di hingga sekarang.