Ketika Menatap Wajahmu
Tak pernah aku seriang ini
ketika menatap wajahmu
Sadar bahwa kau dan aku menjadi tua bersama
dan tahun perkawinan selalu terasa lebih sederhana
dari musim panen mangga
Tahukah kau isteriku,
tiap malam kuterjemahkan cintaku kepadamu
dengan hati-hati menyelimutimu
Sebab kau selalu lupa memakai selimut
Sengaja aku jarang nonton TV supaya kau merdeka
memegang kendali jauh sesukamu
Dan aku selalu memuji rambutmu
yang rajin kau lumuri minyak zaitun
Harusnya aku kembali ke Madinah
dan membeli minyak zaitun lebih banyak lagi
Kenapa waktu itu aku takut kelebihan bagasi?
Bukankah tidak setiap tahun aku ziarah ke makam Nabi
dan rencanamu naik haji lagi selalu tertunda
Tahukah kau isteriku,
Aku jarang ke luar rumah jika tak benar perlu
sebagai pernyataan cintaku kepadamu
Sebab kedua anak kita mulai besar
dan mereka mengidolakan kita benar
Mereka masa depan
sedangkan kita masa silam
Sebenarnya, aku tak ingin kita cepat menjadi tua
Aku tak ingin kita kehilangan kekuatan
pada saat anak-anak itu memerlukan perlindungan
Tapi sudahlah,
yang penting kau dan aku jangan jadi pikun
dan kelak menyusahkan mereka
Isteriku, tak pernah aku seriang ini
ketika menatap wajahmu
2005