The White Horse Prince
-Thea & Sander
Siapa yang tidak mengenal Sander Barend?
Hampir seluruh Amsterdam dan Eropa sekitarnya mengenal pria tampan, single, dan kaya raya ini. Dari kalangan biasa, media, artis, bisnis sampai kalangan kerajaan Belanda sangat mengenal Sander, terutama para kaum wanita.
Namun bagi Sander, tujuan hidupnya adalah untuk membalas budi kebaikan keluarga Opa Tomas Van Leander. Setelah Opa Tomas meninggal, Sander mulai menaruh pengabdiannya pada Om Darian Siregar dan keluarganya, termasuk menjaga kedua anak gadis Leander Siregar itu.
Sebagai CEO dari Leander Royal Televisie, Sander sudah banyak berkencan dengan para artis, model dan peragawati. Hanya sebatas kencan bebas beberapa bulan dan bila dia bosan, dia bisa bebas melepaskan mereka tanpa beban.
Sander tidak pernah memikirkan pernikahan karena semua perempuan yang dia kencani hanya mengincar hartanya. Tidak ada perempuan yang tulus, kata hatinya. Tidak ada yang pantas mendampinginya sampai tua, tidak ada yang pantas menjadi ibu anak-anaknya bahkan tidak ada yang layak menerima cintanya.
Hanya ada satu gadis yang diinginkan hatinya sejak lama. Gadis itu bisa membuatnya tertawa, cemburu dan marah di saat bersamaan. Gadis itu juga bisa membuatnya menderita demam karena rindu.
Sayangnya Sander tidak bisa menjangkau gadis itu karena banyak hal, salah satunya perbedaan usia mereka.
Sander hanya bisa mencintai dalam hati dan menjaga gadis itu dari jauh.
Dorothea Elysse Siregar sudah menjadi model sejak dia duduk di bangku SMP mengikuti jejak mamanya dulu.
Dorothea tidak seperti model lainnya yang memiliki gaya hidup hedonis. Hidupnya adalah sekolah, rumah dan membaca historical romance favoritnya. Dia selalu bermimpi ada seorang pria yang memujanya dengan menaiki kuda putih seperti di dalam novel-novel yang dibacanya. Seorang pria tampan, romantis, sangat memuja dirinya dan mencintainya sampai mati.
Namun yang ada di hadapannya adalah Sander Barend, seorang pria dingin dan kaku yang selalu mengawasi Dorothea dengan mata kelabunya yang seperti serigala itu.
Sander tidak pernah bersikap ramah padanya. Bagi Sander, Dorothea hanya anak kecil yang harus dijaga dan diawasi dengan ketat. Sander hanya bersikap ramah pada wanita-wanita cantik dan seksi yang berkencan dengannya.
Dorothea tidak pernah masuk hitungan dalam penglihatan Sander.
Selama masa remajanya, Dorothea sudah bosan melihat wanita berbeda yang naik turun mobil Ferrari biru metalik milik Sander. Saat dia beranjak dewasa dan melihat satu- persatu sepupunya menikah, hati Dorothea mulai terusik. Tiba-tiba saja dia menginginkan Sander melihat padanya sebagai seorang wanita dewasa.
Dorothea menginginkan Sander untuk menjadi miliknya.
Hanya miliknya seorang.
=====
Eternity is your Indie and “SELF PUBLISHING SOLUTION”
Kami menerima naskah bergenre apapun dari penulis manapun tanpa terkecuali. Terbitkan karyamu dengan proses yang lebih mudah, aman, menguntungkan, dan terpercaya bersama Eternity Publishing. Kirim naskahmu melalui surel [email protected].