Ada lima pribadi? Ya. Pertama: Denny JA sebagai akademisi, dan penulis esai, non-fiksi. Kedua, Denny JA sebagai sastrawan, penulis fiksi. Ketiga, Denny JA sebagai aktivis, dan konsultan politik. Keempat, Denny JA sebagai entrepreneur, pengusaha. Kelima, Denny JA sebagai spiritualis dan dermawan.
Dalam lima bidang itu, masing masing Denny JA mendaki hingga ke puncak.
Buku ini rekaman 40 tahun Denny JA berkarya. la menulis total 102 judul buku. la menjadi founding father konsultan politik Indonesia. la menjadi pelopor puisi esai. la juga menjadi suara hak asasi, dan membiayai sendiri aktivitas sosialnya dalam Gerakan lndonesia Tanpa Diskriminasi.
Aneka penghargaan internasional dan nasional, la dapatkan selama 40 tahun berkarya.
Dari Time Magazine, la dipilih sebagai satu dari 30 tokoh paling berpengaruh dalam dunia internet 2015, bersama Presiden AS: Barack Obama, Perdana Menteri lndia: Narendra Modi, hingga Justin Bieber.
la memecahkan rekor dunia Guiness Book of World Record untuk pendidikan politik tahun 2018, ketika la menginisiasi pelatihan bagi 1000 Juru Bicara Pancasila di 34 Provinsi, di seluruh Indonesia.
la mendapatkan penghargaan sastra level ASEAN dari Malaysia, karena genre sastra baru, puisi esai, yang la lahirkan.
la konsultan politik yang memenangkan seluruh pemilu presiden RI yang dipilih secara langsung, empat kali berturut- turut (SBY 2004, SBY 2009, Jokowi 2014, Jokowi 2019), 38 gubernur dan 105 bupati dan walikota.
Denny Januar Ali, yang dikenal sebagai Denny JA (lahir di Palembang, Sumatra Selatan pada 4 Januari 1963) adalah seorang pengusaha intelektual. Dia membuat terobosan dalam dunia akademik, politik, media sosial, sastra, dan budaya di Indonesia.
Denny JA dianugerahi oleh majalah TIME pada 2015 sebagai salah satu dari 30 orang paling berpengaruh di internet. Termasuk dalam daftar adalah Presiden AS Barack Obama, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan beberapa selebriti dunia seperti Shakira, Justin Bieber dan Kim Kardashian. Voting yang dilakukan oleh majalah TIME menunjukkan Denny JA memegang posisi pertama.
Pada 2014, ia dianugerahi oleh Twitter inc. sebagai runner- up pertama untuk The World Golden Tweet 2014 setelah selfie Ellen DeGeneres dengan aktris Hollywood dan perdana menteri Oscar.
Ia juga menerima penghargaan sebagai konsultan politik pertama dan satu-satunya di dunia yang membantu dan memenangkan pemilihan Presiden tiga kali berturut-turut. Dalam kasusnya, pemilihan Presiden yang dia ikuti adalah pada tahun 2004, 2009, dan 2014.
Pada tahun yang sama, ia terpilih sebagai salah satu dari 33 tokoh sastra paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia oleh tim beranggotakan delapan (tim penyair, kritikus, dan akademisi terkemuka). Dia dipilih bersama dengan Chairil Anwar, Pramoedya Ananta Toer, Takdir Alisjahbana, dan Rendra. Seleksi ini didokumentasikan dalam buku 777 halaman yang diterbitkan oleh Gramedia untuk PDS HB Jassin.
Dia terpilih karena dia memperkenalkan genre baru bernama puisi esai pada 2012. Sejak itu hingga 2015 ada sekitar 30 buku puisi esai yang diterbitkan, ditulis oleh lebih dari 100 intelektual dan penyair dari seluruh Indonesia.
Denny JA juga dikenal sebagai aktivis sosial yang mempromosikan dan mengkampanyekan Indonesia Tanpa Diskriminasi melalui berbagai media budaya; puisi, foto, lukisan, lagu, dan film. Ia mendanai gerakan ini dengan uangnya sendiri setelah menjadi pengusaha yang sukses.