Bagaimana tidak, baru satu hari Papa pulang dari rumah sakit dan terkena stroke, ibu tiriku itu lebih memilih pergi jalan-jalan bersama para ibu komplek di rumahnya.
"Ya, mau bagaimana lagi, Mutiara. Uang untuk jalan-jalan sudah Mama setor penuh, sayang jika Mama tidak ikut ke Bali, planing itu sudah sejak lama, loh, justru Mama tidak enak hati sama ibu-ibu yang lainnya jika tidak ikut serta." Kilah Tante Sita agar tetap ikut jalan-jalan.
Gayanya saja perkumpulan ibu-ibu peduli sesama. tetapi kegiatannya hanya jalan-jalan.
Walaupun aku selalu menyebutnya dengan panggilan Tante, tapi ia selalu saja menyebut dirinya dengan kata Mama jika berbicara padaku. Sungguh menjengahkan.
"Seharusnya uang sedikit itu tidak perlu disayangkan, uang Papa kan banyak, kenapa Tante harus merasa rugi? Lebih baik Tante batalkan saja rencana Tante, tunggulah sampai Papa pulih, paling tidak sudah tampak perubahan sedikit dari Papa."
Devi Andriani adalah seorang ibu rumah tangga kelahiran Bengkulu, lahir pada tanggal 28 Juni 1985.
Hobby membaca dan menulis dari semenjak duduk di bangku SMP membuatnya berkeinginan menjadi seorang penulis yang tulisannya dibaca oleh banyak orang. Ia juga menyukai anak anak kecil sehingga mengabdikan dirinya sebgai guru paud di desa kec. Pandeglang tempat ia tinggal sekarang.