Apa pengalaman terbaik dan terburuk saat berada di jenjang pendidikan? Pernahkah tebersit untuk berhenti di tengah jalan kala ujian demi ujian di bangku sekolah terus menggerus otak? Pernahkah kita bayangkan apa yang terjadi jika saat itu kita berhenti mengejar impian?Apa yang membuat kita terus maju dan berjuang walau ternyata sekolah tak semudah yang dibayangkan?
Anak-Anak Kolong Langit, sebuah antologi yang memuat kisah nyata perjuangan saat mengenyam bangku pendidikan. Beragam momen dan memori tentang pahitnya perjuangan yang seringkali berakhir jauh lebih manis terjilid menjadi satu dalam buku ini.
“Menarik sekali ketika mengetahui bagian rahasia dari perjalanan hidup seseorang. Bagian yang tidak kita tahu dan membentuknya menjadi seperti hari ini. Adalah sebuah hadiah luar biasa ketika membaca cerita ini, seolah diizinkan untuk mengenal lebih jauh hidup seseorang.”
- Kurniawan Gunadi, Penulis Hujan Matahari & Lautan Langit
Dini Nuzulia Rahmah lahir dan dibesarkan di Malang. Alumni S1 Teknik Informatika ITS Surabaya dan S2 Dept. Computer Science & Information Engineering National Taiwan Univ. of Science & Tech (NTUST) ini mulai menekuni bidang kepenulisan sejak akhir tahun 2012 saat berada di Taiwan. Berdomisili di Bandung, penulis saat ini telah merampungkan 29 buku antologi antara lain: “Beginilah Cara Tuhan Mengubah Nasibku” (Quanta, 2013); “Menjemput Pelangi” (Quanta, 2013); “Walau Jomblo Tetap Produktif” (Quanta, 2016); “Surat untuk Ayah & Ibu” (Quanta, 2016) dan “Saat Tuhan Berkata Tunggu” (Quanta, 2017). Dan pada bulan Maret 2017, penulis berhasil meraih Juara 1 dalam lomba antologi “Merantaulah Nak” yang diadakan oleh Forum Indonesia Muda (FIM) Sumatera Barat.
Selain hobi menulis dan desain grafis, penulis juga menikmati travelling dan telah menjejakkan kaki di 10 negara di Asia, Amerika dan Australia. Penulis saat ini bekerja di PT Telkom Indonesia Jakarta dan dapat dihubungi melalui instagram @dininuzulia dan email [email protected].