Jika menunggu adalah kebaikan, kita tak akan ke mana. Tetap di sini. Menunggu adalah sebuah pilihan yang mengharuskan untuk dipilih. Memilih untuk berpaling dari apa yang ditunggu dan diyakini, atau bersabar dengan apa yang sedang ditunggu dalam keyakinan. Tak semua ingin menjadi nyata, tak semua doa selalu terjawab. Sebab hidup mengajarkan tentang perjuangan, bukan pemenangan semata. Jika semua ingin selalu terwujud, dari mana kita belajar bersabar? Dan jika setiap doa selalu terkabul, dari mana kita belajar ikhtiar? Hampir setiap orang memiliki mimpi. Tak peduli besar atau kecil mimpi tersebut. Bagi mereka yang berkeyakinan, mimpi yang besar terasa wajar untuk digapai. Tapi tidak bagi mereka yang tak berkeyakinan. Barangkali kita pernah menangisi mimpi yang tak kunjung tercapai. Bukan karena tak layak menjadi nyata. Hanya ekspektasi yang tak sebanding dengan usaha. Menunggu bukan perkara mudah bagi mereka yang tak sadar juga sabar. Bukan berarti doa kita tak didengar saat mimpi tak jadi nyata. Sebab setiap mimpi pasti terwujud. Kalau pun belum, hanya soal perihal waktu. Allah ingin kita menunggu. Percayalah, Allah Mahabaik dan tidak tuli. Teruslah meminta dan berupaya dengan cara baik di jalan yang benar. Selama mengingat dan menyebut nama-Nya, setiap tetes keringat dan air mata akan dihitung menjadi saksi kesuksesan kita kelak. So, Bermimpilah setinggi langit, sekalipun sulit dicapai setidaknya tidak mustahil untuk dicapai.