Fachmi Idris: Demi Indonesia Sehat

· Republika Penerbit
5,0
1 avis
E-book
364
Pages
Les notes et avis ne sont pas vérifiés. En savoir plus

À propos de cet e-book

Jaminan pembiayaan layanan kesehatan adalah produk sosial. Sudah seharusnya seluruh rakyat mendapatkan jalan lapang untuk mengaksesnya. Itulah yang menjadi harapan besar seorang Fachmi Idris sejak lama. BPJS Kesehatan lahir untuk itu. Dunia kesehatan Indonesia membutuhkan bukan saja orang-orang yang pintar, tapi juga orang-orang yang memiliki jiwa pengabdian dan mau berdedikasi.


Lahir di keluarga yang sederhana di Palembang, Fachmi banyak bergaul dengan teman-teman yang seringkali tidak lebih sejahtera dibanding dirinya. Dan sebagai mahasiswa kedokteran, ia juga menyaksikan sendiri bagaimana masyarakat miskin seringkali beratahun-tahun menderita sakit di rumah karena tak punya biaya dan akses kepada pelayanan kesehatan.


Maka, ia ingin mewujudkan cita-citanya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarajat Indonesia, meski untuk itu ia harus berpisah dengan anak dan istri (yang saat itu juga sedang sekolah spesialis), menunggu berjam-jam para direktur BUMN agar mereka mendukung BPJS Kesehatan, bahkan merelakan karir dan beasiswa ke luar negeri demi mengabdi pada dunia kedokteran.


Buku ini dapat menjadi pelajaran akan keteguhan dalam mewujudan mimpi, bukan untuk diri sendiri, melainkan demi kesehatan dan kesejahteraan seluruh negeri.


Buku persembahan Republika Penerbit


[Republika, bukurepublika, Penerbit Republika, biografi, tokoh bangsa, bpjs, asuransi kesehatan]


Notes et avis

5,0
1 avis

À propos de l'auteur

MENULIS BIOGRAFI telah menjadi napas Alberthiene Endah. Penulis kelahiran Bandung, 16 September ini, memulai karier menulis di majalah Hidup pada tahun 1993. Kemudian tahun 1994 hingga 2004 menjadi redaktur di majalah Femina. Sejak tahun 2004 hingga tahun 2009, ia menjadi pemimpin redaksi majalah Prodo. Dunia jurnalistik mempertemukannya pada banyak tokoh dan ia menyadari begitu banyak inspirasi yang bisa disebarkan pada masyarakat melalui sosok yang luar biasa.

Sejak tahun 2003 ia telah menulis puluhan biografi tokoh ternama, di antaranya Krisdayanti, Chrisye, Titiek Puspa, Raam Punjabi, Anne Avantie, Probosutedjo, Merry Riana, Ciputra, Dato Sri Tahir, Kuncoro Wibowo, Djoko Susanto, Boenjamin Setiawan, Ani Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, dan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. 

Karyanya di luar pekerjaan jurnalistik dan biografi meliputi penulisan fiksi dan skenario. Sarjana Sastra Belanda lulusan Universitas Indonesia ini telah menghasilkan sejumlah novel best seller. Salah satu novelnya yang berjudul Jangan Beri Aku Narkoba mendapat penghargaan khusus dari Badan Narkotika Nasional dan meraih gelar juara pertama Adikarya Award 2005 dari IKAPI. Novel ini juga telah difilmkan dengan judul Detik Terakhir dan mendapat award dalam Bali Film Festival 2005. Ia juga menulis naskah drama musikal kolosal Mahadaya Cinta tahun 2005 yang digelar Guruh Soekarnoputra. Beberapa bukunya telah difilmkan, di antaranya “Athirah”.

Ia mendapatkan anugerah wanita inspiratif She Can Award, dan Most Inspiring Woman dari Globe Asia. Alberthiene Endah juga dikenal sebagai pemerhati satwa.

E-mail: [email protected] 


Donner une note à cet e-book

Dites-nous ce que vous en pensez.

Informations sur la lecture

Smartphones et tablettes
Installez l'application Google Play Livres pour Android et iPad ou iPhone. Elle se synchronise automatiquement avec votre compte et vous permet de lire des livres en ligne ou hors connexion, où que vous soyez.
Ordinateurs portables et de bureau
Vous pouvez écouter les livres audio achetés sur Google Play à l'aide du navigateur Web de votre ordinateur.
Liseuses et autres appareils
Pour lire sur des appareils e-Ink, comme les liseuses Kobo, vous devez télécharger un fichier et le transférer sur l'appareil en question. Suivez les instructions détaillées du Centre d'aide pour transférer les fichiers sur les liseuses compatibles.