Saya bersama rekan saya Prof. Dr. Abdurrachman Faridi, M.Pd dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) akan mengajar di negeri tempat dilahirkannya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Di Jeddah saya mendapat tugas mengajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sedangkan Pak Abdurrachman akan mengajar Bahasa Inggris.
Bagi kami, tugas ini sangat luar biasa dan mulia. Tentunya menerima tugas untuk mengajar di Jeddah adalah suatu keniscayaan. Di sana kami tidak hanya bisa mengajar dan menjalankan tugas sebagai abdi negara. Namun kami juga memperoleh banyak kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat suci dan belajar banyak tentang kehidupan masyarakat Jeddah. Kami pun tidak akan melepaskan kesempatan untuk menjalankan ibadah umroh sebagai salah satu bentuk ibadah kami sebagai seorang muslim.
Kegiatan Visiting Professor Program merupakan bentuk kerjasama UNNES Pascasarjana UNNES dengan Arab Open University yang hanya memiliki program Master dan Doktor. Pesan dari Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum yang selalu saya ingat dalam proses pelepasan adalah “Saat berada di KSA ambillah ilmu dan pengalaman sebanyak mungkin sehingga dapat diterapkan di UNNES”.
Arab Open University merupakan perguruan tinggi yang diinisiasi oleh Pangeran Talal bin Abdulaziz Al Saud dan menerima mahasiswa dari semua ras, suku, dan agama. Perguruan Tinggi ini didirikan pada tahun 2002. Adapun bahasa pengantar pembelajarannya menggunakan Bahasa Inggris. Bayangan mengajar di kampus KSA seperti sudah di depan mata. Sebenarnya sangat berat meninggalkan UNNES. Apalagi meninggalkan mereka yang sudah dalam penyelesaian tugas akhir, skripsi, maupun tesis.
Namun sebagai abdi negara saya harus siap ditempatkan di mana saja. Termasuk jika harus mengajar di Jeddah. Selain mengajar di KSA, rencana saya juga akan mengunjungi Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ). SIJ merupakan sebuah sekolah Indonesia yang terletak di kota Jeddah, Arab Saudi. Sekolah ini menyelenggarakan pendidikan tingkat dasar dan menengah sesuai dengan kurikulum pendidikan nasional di bawah pengelolaan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Riyadh.
Selain itu, SIJ juga digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan Kejar Paket A, B, dan C serta Universitas Terbuka. Perlu diketahui bahwa SIJ berdiri pada tanggal 1 Januari 1964 yang semula dikelola oleh ibu-ibu Dharma Wanita KBRI di Jeddah. Sebelumnya, sekolah yang didirikan adalah Taman Kanak-Kanak Trikora. Seiring berjalannya waktu TK Trikora berubah nama menjadi Sekolah Indonesia Pancasila yang akhirnya sekarang menjadi Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ).