manusia memang menurun beberapa tahun terakhir. Perang,
terorisme dan sejenis kuantitas dan kualitasnya memang
menurun. Bersamaan dengan itu kekerasan yang dilakukan
oleh alam terus menaik kuantitas dan kualitasnya. Tsunami,
gempa, gunung meletus, longsor terus menerus memakan
korban dalam bentuk nyawa manusia. Ada memang yang
menyebut ini sebagai buah dosa-dosa manusia. Ada juga yang
menyimpulkan ini sebagai kecongkakan manusia karena
mencoba menjadi “Tuhan” di muka bumi. Namun tidak sedikit
peneliti energi menyimpulkan, energi alam hanya pantulan
dari dinamika energi yang ada dalam diri manusia. Di tempat
di mana manusia di dalam dirinya penuh kekerasan, di sana
alam juga akan muncul dengan wajah kekerasan.
Editor: Ibu Ni Nyoman Sri Manis
Gede Prama memulai perjalanan spiritual dengan berdialog bersama Guru simbolik di sebuah desa di Bali Utara. Ini kemudian diperkaya dengan sekolah ke luar negeri, perjumpaan dengan Guru spiritual dunia seperti YM Dalai Lama, YA Thich Nhat Hanh serta Profesor Karen Armstrong, serta olah meditasi yang panjang.
Kendati pernah memimpin perusahaan dengan ribuan karyawan, terbang ke beberapa negara untuk tujuan mengajar, tapi semua itu ditinggalkan karena dipanggil oleh bom Bali di tahun 2002. Sejak beberapa tahun lalu beliau bahkan tidak pernah meninggalkan Bali, sekali-sekali saja keluar dari keheningan hutan untuk mengajar di tempat-tempat suci di Bali.
Untuk tulisan Guruji Gede Prama dalam bahasa Indonesia bisa mengunjungi
Web: https://www.belkedamaian.
FB: https://www.facebook.com/
IG: https://instagram.com/
Lagu: https://soundcloud.com/