Jika Metallica pernah mengusung tema “dalang”, begitu juga dengan strategi dakwah Walisongo yang juga menggunakan wayang dan dalang, maka guru sebagai dalang di kelas harus bisa menerapkan media wayang. Sebelum menerapkan, tentu guru harus membaca konsepnya, apa saja karakter, manfaat, cara merancang dan sekaligus bagaimana hubungannya dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dicanangkan pemerintah. Tentu, hal itu selaras dengan kondisi sekaranga yang hampir semua bidang terkena sindrom “disruption”.
Apa itu? Disrupsi, menjadi kajian serius saat ini, sebab, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah lewat. Sekarang, fokus akademisi dan pakar kita ada pada era ketercerabutan, era disrupsi, karena hampir perilaku dan juga gaya hidup manusia abad modern ini sudah tercerabut dari akarnya.
Maka wayang sebagai salah satu khazanah Nusantara, harus dilestarikan. Apa cukup lewat seminar dan workshop yang hanya sekadar menggugurkan proyek? Tentu tidak. Dalam buku ini jelas, bahwa wayang sudah didesain rapi menjadi sebuah media pembelajaran.
Anda tentu pernah mendengar, bahwa media lebih penting dari materi. Tentu, media di sini adalah media pembelajaran. Media dalam kajian dan juga telaah metodologi pembelajaran menjadi penting untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Maka dalam hal ini guru dituntut untuk berinovasi, berijtihad dan juga mengembangkan metode sesuai dengan karakter siswa, terutama dalam pembelajaran di sekolah di semua jenjang. Maka dari itu, mengembangkan dan berinovasi pada suatu media yang mampu menjawab tantangan zaman semakin dibutuhkan dan urgensinya seratus persen.
Mengapa? Banyak media yang berorientasi pada pemenuhan aspek kognitif peserta didik, namun aspek afektif dan psikomotorik tidak diperhatikan. Semakin tercerabutnya kearifan lokal dan karakter konservasi juga menjadi perhatian serius yang harus diteliti dan diwujudkan secara riil dalam bentuk media untuk pembelajaran di sekolah.
Dalam kerja pengembangan media, guru atau siapa saja memang bisa melihat dari aspek kebutuhan peserta didik dan pendidik terhadap pengembangan wayang. Dalam buku ini, penulis lebih spesifik mengkaji media wayang dan itu berbasis wayang tumbuhan dan hewan. Tidak hanya itu, wayang itu juga bermuatan konservasi pada pembelajaran menulis naskah drama kreatif dapat dilihat dari aspek kemasan, isi, karakter, keterampilan menulis, materi, buku pedoman, dan RPP.
Peserta didik dan juga pendidik, khususnya di jenjang SD/MI bahkan juga SMP/MA dan SMA/SMK/MA sesuai hasil penelitian yang dituangkan dalam buku yang Anda baca ini sangat membutuhkan media wayang tumbuhan dan hewan dalam rangka untuk membantu kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis naskah drama. Kelebihan media wayang tumbuhan dan hewan di sini memiliki karakter nilai yang sudah dituangkan dalam sistem pendidikan nasional.
Di sini, media wayang tumbuhan dan hewan merupakan salah satu media yang memiliki muatan nilai-nilai konservasi yang cocok untuk menjawab tantangan zaman dan juga mampu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Wayang yang didesain untuk media pembelajaran yang memiliki karakter tertentu tentu berbeda dengan media wayang biasa.
Nilai-nilai atau karakter-karakter tersebut yaitu terdiri atas religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, lalu cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, lalu gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, juga tanggung jawab, dan konservasi. Pemanfaatan media wayang tumbuhan dan hewan dalam pembelajaran menulis naskah drama kreatif melalui wayang tumbuhan dan hewan di sini, bisa dilaksanakan secara berkelompok dengan satu kelompok terdiri atas 2-3 orang.
Di sini lah ada kelebihan dibandingkan dengan media yang lain, karena peserta didik secara empirik memerankan peran/drama melalui wayang buatan dari guru. Di kelas, guru hanya memberi contoh sekali dan selanjutnya, anak-anak belajar sesuai dengan tema yang diberikan sesuai kelompoknya dengan media wayang tersebut. Jadi media wayang sangat efektif dan efesien yang bisa digunakan di jenjang SD/MI dan umumnya di semua jenjang sekolah, yaitu SMP/MTs, SMA/SMK/MA.
Dalam konteks bahasa, di sini keefektifan media wayang tumbuhan dan hewan dapat diukur dari hasil karya siswa dalam menulis naskah drama kreatif, namun materi lain bisa menyesuaikan sesuai dengan SK dan KD. Hasil penelitian yang dituangkan di buku ini, menunjukkan nilai rata-rata siswa berada pada kategori sangat baik.
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, juga memperlihatkan peserta didik merasa dimudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Pendidik dalam konteks ini juga merasa terbantu dalam menyampaikan materi. Oleh karena itu, di sini bisa untuk disimpulkan bahwa media ini efektif dalam pembelajaran.
Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada kurun waktu satu tahun saat menempuh studi. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia untuk membantu menyempurnakan buku ini.
Pada Bab I, buku membahas konsep media pembelajaran, yang berisi tentang konsep media pembelajaran, macam-macam media pembelajaran, karakteristik pemilihan Media pembelajaran, lalu juga tujuan, fungsi dan manfaat media dalam pembelajaran. Kemudian pada Bab II tentang merancang media pembelajaran wayang yang berisi rancangan media wayang, media wayang tumbuhan dan hewan, media wayang bermuatan konservasi.
Sementara itu, pada Bab III tentang desain media pembelajaran wayang, beritisi tentang Garis Besar Isi Media dan Jabaran Materi (GBIM dan JM) media wayang, lalu nilai-nilai karakter media wayang, pengembangan media wayang, desain media wayang berkarakter, manfaat dan kelebihan media wayang dan juga urgensi media berbasis konservasi di abad 21.
Semoga hadirnya buku ini menjadi salah satu sumbangsih terhadap perjalanan dunia pendidikan di Nusantara. Khusus untuk guru, semoga memiliki jiwa untuk menjadi “Master of Puppets” di dalam kelas dan lebih luas di luar kelas. Selamat membaca! (*)
HAMIDULLOH IBDA, lahir di Pati, pada tanggal 17 Juni. Ibda, mengawali pendidikan dasar di MI Himmatul Muta’allimin Pati (2003), lalu di MTs Himmatul Muta’allimin Pati (2005), dan kemudian MA Manahijul Huda Ngagel (2006) dan pindah MA Madarijul Huda Pati yang lulus pada 2008. Ia merupakan lulusan Jurusan PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang (sekarang UIN Walisongo) pada tahun 2013. Sebagai kado ulang tahunnya, pada 17 Juni 2016, ia lulus dari Prodi Pendidikan Dasar (S2) konsentrasi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Ia juga pernah mampir nyantri di Pondok Pesantren Mamba’ul Huda Kembang, Dukuhseti, Pati, yang diasuh alm. KH. Zabidi Hasbullah Rais Syuriah MWC NU Dukuhseti, Pati.
Penulis adalah dosen tetap pada prodi PGMI Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Temanggung yang mengampu sejumlah mata kuliah. Seperti Filsafat Umum, Filsafat Pendidikan, Filsafat Pendidikan Islam, Pengembangan Sistem Evaluasi Pembelajaran, Filsafat Ilmu, Filsafat Pendidikan Dasar, Bahasa Indonesia Lanjutan, Bahasa Indonesia MI/SD, Pengembangan Karya Ilmiah, Pembelajaran Literasi MI/SD, Pembelajaran Sastra MI/SD, Teacherpreneurship, dan lainnya. Sejak 30 Desember 2017, ia dilantik menjadi Kaprodi PGMI STAINU Temanggung periode 2018-2020. Ibda juga didaulat menjadi tutor Bahasa Indonesia pada Lembaga Bahasa (LB) STAINU Temanggung periode 2018-2020.
Sejak 12 Desember 2017, Ibda juga menjadi Pengurus Bidang Penjaminan Mutu Perkumpulan Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PD-PGMI) Korwil Jateng-DIY Masa Bakti 2017-2022. Sejak Oktober 2017, Ibda juga didaulat menjadi pengurus Bidang Literasi Media di Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Jateng periode 2017-2022 bersama jurnalis dan pemilik media siber se Jateng. Ayah dari Sastra Nadira Iswara ini juga didaulat menjadi Pengurus Bidang Diklat dan Litbang LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah periode 2018-2023, dan anggota Satuan Komunitas (Sako) Ma’arif NU Jawa Tengah periode 2019-2023.
Ibda juga menjadi Pimred Majalah Ma’arif NU Jawa Tengah periode 2018-2023, Sekretaris Redaksi Jurnal ASNA LP Ma’arif NU Jawa Tengah periode 2018-2023, editor Jurnal Ilmiah Citra Ilmu (2018-sekarang), editor Jurnal Wahana Akademika (2019-sekarang), dan reviewer JRTIE: Journal Of Research And Thought On Islamic Education (2019-sekarang).
Sebelumnya, ia pernah mengajar di STAISA Tuban pada prodi PIAUD. Sebagai jurnalis, tahun 2010 ia pernah menjadi wartawan Harian Pelita, dan tahun 2015 menjadi wartawan Jateng Ekspres dan sejumlah media siber. Tahun 2013, ia pernah menjadi guru jurnalistik di MTs Al-anwar Suburan, Mranggen, Demak. Pada 2014, ia bekerja sebagai staf bidang media di KPU Jawa Tengah, dan sejak Mei 2015-Februari 2017, ia bekerja sebagai Tenaga Ahli Fraksi DPRD Kota Semarang.
Pria penggemar Metallica ini juga dikenal sebagai pegiat literasi, media dan juga pemerhati pendidikan. Selain aktif di dunia jurnalistik, ia juga aktif serta konsen belajar memajukan pendidikan. Tahun 2010-2011, Ibda mendirikan bimbingan belajar Insan Kamil dan tahun 2013 menggagas Smarta School sebagai wahana menularkan ilmu dan spirit memajukan pendidikan. Sebelum wisuda S1, Ibda mendapat penghargaan dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Edukasi FITK IAIN Walisongo Semarang sebagai Mahasiswa Teladan nominasi “Mahasiswa Penulis Terproduktif”.
Ratusan, bahkan ribuan tulisan mantan Sekretaris IPNU Dukuhseti ini terserak di media massa, baik cetak, online, nasional dan lokal, berupa artikel, opini, gagasan, wacana, perspektif, kolom, resensi, laporan, esai, fiksi dan nonfiksi. Koran seperti Harian Pelita, Jurnal Nasional, Kompas, Koran Jakarta, Media Indonesia, Republika, Sinar Harapan, Suara Karya dan lainnya telah memuat tulisannya.
Di wilayah Jawa, tulisannya pernah dimuat di koran Barometer, Duta Masyarakat, Harian Semarang, Harian Bhirawa, Jateng Pos, Joglosemar, Koran Muria, Malang Post, Radar Tegal, Rakyat Jateng, Satelitpost, Solopos, Suara Merdeka, Wawasan, dan sebagainya.
Media luar Jawa seperti Harian Singgalang, Harian Tabengan, Harian Vokal, Harian Haluan, Haluan Kepri, Jurnal Medan, Koran Madura, Lampung Post, Metro Siantar, Padang Ekspres, Pikiran Merdeka, Radar Bangka, Radar Lampung, Radar Totabuan, Riau Pos, Surat Kabar PAB Indonesia, Waspada, dan sebagainya juga pernah ditembusnya.
Banyak juga tulisannya dipublikasikan media online, seperti media Atjehlink.com, Beritagar.id, Detik.com, Islamcendekia.com, Islami.co, Dutaislam.com, Koranfakta.com, Tempo.co, Koranmuria.com, Lintasgayo.com, Okezone.com, Rimanews.com, Murianews.com, Faktualnews.co, Siedoo.com Alif.id, Tabayuna.com, Harianguru.com, Harianblora.com, Hariantemanggung.com, Harianjateng.com, NU Online (Nu.or.id), Pcnutemanggung.or.id, Indonesiana.id, Qureta.com, Harakatuna.com, Jalandamai.org, Scholae.co, Nusantaranews.co, Indotimur.com, Wartanasional.com, Basabasi.co, Ngopibareng.id, dan media lain yang tidak terlacak. Tulisan penyuka makanan Capcai ini pernah meramaikan majalah dan tabloid seperti Majalah KNPI, Tuntas, Tabloid SKM Amanat, Rausyanfikr, Majalah G-News, Majalah Ma’arif, dan sebagainya.
Selain menulis di media massa, Ibda telah menulis buku Demokrasi Setengah Hati (Kalam Nusantara, 2013), Stop Pacaran, Ayo Nikah! (Lintang Rasi Aksara Books, 2014). Kemudian ia menulis buku Siapkah Saya Menjadi Guru SD Revolusioner? (Kalam Nusantara, 2014-2015), Sing Penting NUlis Terus: Panduan Praktis Menulis Artikel dan Esai di Koran (Formaci, 2017), Media Pembelajaran Berbasis Wayang (Pilar Nusantara, 2017), dan Media Literasi Sekolah (Teori dan Praktik) (Pilar Nusantara, 2018), Senandung Keluarga Sastra : Serpihan Cinta dan Enigma Rasa (Pilar Nusantara, 2018), Teacherpreneurship (Konsep dan Aplikasi) (Pilar Nusantara, 2018), Filsafat Umum Zaman Now (CV. Kataba Group, 2018), Bahasa Indonesia tingkat Lanjut untuk Mahasiswa (CV. Pilar Nusantara, 2019), dan Stop Nikah Ayo Pacaran! (Formaci, 2019), Konsep dan Aplikasi Literasi Baru di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 (Pilar Nusantara, 2019).
Penyuka makanan serabi ini juga menjadi tim editor buku Gagasan Kepemimpinan, Refleksi Ke-Indonesiaan dan Ke-Islaman (Buku Litera, 2013). Ia juga pernah menjadi tim editor buku Pelabuhan Perikanan (Badan Penerbitan Undip, 2013), tim editor buku Hukum Islam Progresif: Zina dalam Wacana Pembaruan Hukum Pidana di Indonesia (Lintang Rasi Aksara Books, 2014). Ibda juga mengedit buku Desain Pembelajaran MTK SD Menyenangkan (Formaci, 2017), Bukan BMI Biasa; Kisah Sukses BMI Hongkong (Formaci, 2017), Metode Dakwah Khalifah Abu Bakar Assiddiq (Formaci, 2017), Sisi Lain Barongan Blora (Pilar Nusantara, 2017), Negeri Puisi (Antologi Puisi) (Pilar Nusantara, 2017), KH. Ilyas Kalipaing: Pejuang Tarbiyah (Formaci, 2017), Guru Zaman Now (Guruku, Sahabatku) (Formaci, 2017), Konsep Ideal Labschool (Pilar Nusantara, 2017), Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (Pilar Nusantara, 2018), Kiat-Kiat Menulis Karya Ilmiah Remaja (Pilar Nusantara, 2018), Raf! Sebuah Novel (Pilar Nusantara, 2018), Catatan Dai dari Kota Judi (Pilar Nusantara, 2018), Membangun Karakter Anak dengan Alquran (Pilar Nusantara, 2018), Patriot Is Me : Antologi Puisi (CV. Pilar Nusantara, 2018), Tradisi-tradisi Islam Nusantara Perspektif Filsafat dan Ilmu Pengetahuan (Formaci, 2019), Analisis Pemahaman Konsep?: Two-Tier Test sebagai Alternatif (CV. Pilar Nusantara, 2019), Sejarah dan Legenda Desa di Temanggung, Magelang, Dan Semarang (CV. Pilar Nusantara, 2019), Problematika Anak SD/MI dan Solusinya (Formaci, 2019), Mendeteksi Guru Bergairah di Era Milenial: Konsep dan Acuan dalam Meningkatkan Gairah Mengajar (CV. Pilar Nusantara, 2019), Cetak Biru Pendidikan Indonesia tahun 2045 (CV. Harian Jateng Network, 2019), Kosmologi Langit (CV. Pilar Nusantara, 2019), Ke-NU-an Ahlussunah Waljamaah (Kataba Group, 2019), Bahan Ajar Tematik Kelas IV SD Semester II: Tempat Tinggalku Sub Tema Aku Bangga dengan Daerah Tempat Tinggalku (Pilar Nusantara, 2019), dan Model Pendidikan Islam Antiradikalisme (CV. Asna Pustaka, 2019). Dua bukunya, telah mendapat Hak kekayaan intelektual (HKI) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, yaitu Media Literasi Sekolah (Teori dan Praktik), dan Konsep dan Aplikasi Literasi Baru di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
Saat ini, ia masih aktif menulis artikel, karya tulis ilmiah, jurnal, juga menyelesaikan berbagai karya beberapa buku bertemakan pendidikan, sosial, kebangsaan dan keagamaan. Beberapa jurnal dan prosidingnya pernah dimuat di Journal of Primary Education Pascasarjana UNNES (2016), Jurnal MAGISTRA PGMI Unwahas (2017), Jurnal SHAHIH IAIN Surakarta (2017), Jurnal TARBAWI UNISNU Jepara (2017), Internasional Journal Ihya’ Ulumuddin UIN Walisongo (2017), Jurnal Khittah LAKPESDAM PCNU Pati (2018), Jurnal Etika & Pemilu DKPP RI (2018), JRTIE: Journal Of Research And Thought Of Islamic Education IAIN Pontianak (2018), Jurnal Islam Nusantara LTN PBNU (2018), Jurnal Analisis UIN Lampung (2018), Jurnal Equilibrium Pascasarjana IAIN Kudus (2018), Jurnal Wahana Akademika Kopertais X Jawa Tengah (2018), Abjadia: International Journal of Education (2019), Jurnal Hendep Kemdikbud (2019), Borneo International Journal of Islamic Studies IAIN Samarinda (2019), International Journal Of English Education And Linguistics UNUJA (2019), Prosiding Seminar Nasional LB STAINU Temanggung (2019), Southeast Asian Journal of Islamic Education (2019), Jurnal Jalabahasa Balai Bahasa Jawa Tengah (2019), Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Kemsos RI (2019), Jurnal Penelitian IAIN Pekalongan (2019), dan lainnya.
Pada peringatan Hari Santri Nasional (HASAN) 2017, Ibda juga mengikuti Lomba Esai HASAN 2017 dan masuk 12 nominasi besar kategori umum dengan esai berjudul “Bahaya FDS bagi NKRI!”. Ia juga menjadi Juara I Lomba Esai Tingkat Nasional Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM 2018, Juara I Lomba Artikel Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud RI 2018, Penulis Artikel Jurnal Ilmiah Terbanyak STAINU Temanggung 2019, Juara Harapan VI Sayembara Jurnal Internasional ABJADIA 2019, dan Nominasi Nomor 5 Lomba Artikel Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud RI 2019.
Sebagai akademisi muda, Ibda juga aktif di acara-acara diskusi, pelatihan, workshop dan juga seminar. Ibda sering mengisi ceramah pendidikan dan ceramah jurnalistik di organisasi mahasiswa, ormas pemuda, pondok pesantren dan di sekolah-sekolah serta kampus seperti UNNES, UIN Walisongo Semarang, Undip, Unisfat Demak, STAI Pati, STAINU Temanggung, dan lainnya. Kemudian juga Pondok Pesantren seperti Ponpes Durrotu Aswaja Semarang, Ponpes Miftahul Ulum Jogoloyo, Demak, Ponpes Hidayatul Qur'an dan Padepokan Silat Harimau Putih / Pagar Nusa Kaliwungu, Kendal, Ponpes Al-anwar Suburan, Mranggen, Demak, di MWC NU, Fatayat, IPNU-IPPNU NU, LBH, PMII, HMI, GMNI, Dinkominfo, dan lainnya.
Kurun 2014-2015, Ibda juga aktif menjadi pembicara pada acara Lentera Budaya dan Dialog Merah Putih di Cakra Semarang TV yang mengangkat tema-tema pendidikan, budaya, juga demokrasi, politik dan kebangsaan. Profil bisa dilihat di akun medsos facebook Hamidulloh Ibda, twitter @HamidullohHI atau instagram Hamidulloh_Ibda. Bagi Anda pecinta revolusi, jika berkenan ingin berdiskusi, dan juga membaca beberapa karya lintas tema, bisa klik di blog pribadinya hamidullohibda.com atau surel [email protected]. Selebihnya, cari sendiri di Google. (*).