KITA BELI KESOMBONGAN MERTUAMU, NDUK!: SEASON 1

· MDP
5.0
3 reviews
Ebook
773
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

"Mas, tahun ini kita mudik ke rumah ibuku ya."

"Nggak! Kita mudik tempat ibuku!" tolak Bang Arman.

"Lho, kita tiap tahun selalu mudik tempat ibumu. Masa sekali pun kita nggak pernah mudik ke rumah ibuku."

"Turuti saja perintah suami. Jangan bantah!" Bang Arman membanting sendok ke atas piringnya.

"Lho, Bang, kamu mau ke mana? Makan malamnya kok nggak dihabiskan sih?"

"Mending aku pergi. Bikin selera makan hilang saja kamu!"

Aku hanya bisa menatap diam punggung Bang Arman yang menghilang di balik pintu, yang juga ditutup dengan dibanting.

Sambil menghela napas, kuelus dada yang terasa perih. Seakan ada duri tajam yang menghujam di sana.

Selama lima tahun menikah, tak sekali pun Bang Arman bersedia diajak mudik ke kampung Bapak dan Ibu. Sekali dua kali, aku masih bisa paham. Tapi, ini sudah menginjak tahun keenam, Bang Arman tetap saja menolak.

**

Seperti biasa, seminggu sebelum lebaran, Bang Arman sudah libur bekerja. Kemudian sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk mudik. Dan lagi-lagi, mudik ke rumah ibunya.

Berkali-kali Bapak menelepon, memohon agar Bang Arman mau membawaku dan Indah--putri semata wayang kami pulang. Tetap saja Bang Arman bergeming dan tidak mengindahkan permintaan Bapak.

Setiba di kampung mertua, aku hanya diam seribu bahasa. Sementara Bang Arman larut dalam keseruan bersama kakak dan adiknya juga keluarga besar lainnya.

"Nia, kamu kenapa? Dari tadi diam saja," tegur Kak Ima.

"Halah, paling merajuk, karena Arman tak mau membawanya pulang ke kampung bapaknya." Ibu yang menyahut.

"Oalah, jadi cuma gara-gara itu toh? Seperti anak-anak kamu itu, Nia."

Hatiku semakin perih mendengar celotehan mereka, yang seakan aku ini adalah lelucon. Keterlaluan.

"Nia, dari pada diam di situ saja, mendingan kamu ke dapur, siapin makanan!" perintah Ibu.

"Iya nih. Aku sudah lapar banget. Biasanya kamu selalu sigap menyiapkan makanan, Kak Nia," sambung Ella--adik iparku.

"Siapkan saja sendiri! Kenapa harus aku?"

Seketika mereka terpaku. Ini kali pertama aku membantah perintah Ibu.

"Apa? Kamu berani membantah Ibu, Nia?"

"Kenapa nggak, Kak? Selama ini cukup aku mengalah. Kalian perintah apa saja, selalu aku turuti. Tapi, tidak untuk kali ini."


Ratings and reviews

5.0
3 reviews

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.