Pertama, Saudara telah menunjukkan fakta bahwa ekspresi budaya, dalam hal ini kacapi indung gaya Yusdiana dalam tembang Sunda Cianjuran” merupakan ekpresi individual dalam konteks kebudayaan. Artinya, sekalipun seseorang menampilkan gaya pribadinya tetapi tetap ia dapat mengkhalayak karena dapat diterima sebagai bagian sistem budaya yang menjadi rujukan masyarakatnya. Dari sini, sesungguhnya dapat dipahami bahwa potensi kreatif senantiasa hadir dalam kehidupan manusia, sekalipun kehidupan warga masyarakatnya cenderung bersifat tradisional. Sekaligus ini menunjukkan potensi seni sebagai pemelihara nilai dan juga pembaharu dalam satu peradaban.
Kedua, dalam penelitian Sdr. tersirat bahwa suatu pemahaman fenomena kehidupan tidaklah selalu harus melihat fenomena dalam cakupan populatif yang luas. Penelitian Sdr. menunjukkan bahwa dengan memilih kasus individu secara tepat, dan dipertanggungjawabkan secara metodologis, dapat ditemukan prinsip-prinsip dasar secara teoretik untuk menjelaskan suatu bentuk fenomena kehidupan dan kemanusiaan – dalam hal ini kesenian. Temuan Sdr. dalam disertasi ini dapat membuka wawasan bagi pemahaman yang mendasar tentang peristiwa kecil tetapi berimplikasi universal dan berlaku umum.
Ketiga, disertasi Saudara menunjukkan juga arti penting sebuah keunikan, yang kecil – dan kadang dianggap bukan masalah penelitian yang serius--, yang berbeda dalam kecenderungan keseragaman berpikir yang cenderung terjadi dewasa ini. Saya menegaskan di sini bahwa, barangkali, inilah sisi penting sumbangan dari bidang seni dalam kehidupan masyarakat bangsa Indonesia; keunikan dan keberbedaan dalam untaian kesatuan Nusantara.
---Prof. Dr. Tjetjep Rohendi Rohidi, MA---
Penulis adalah dosen Pendidikan Seni Musik di Universitas Pendidikan Indonesia.