Kajian Perempuan Malaysia-Indonesia Dalam Sastra

·
Yayasan Pustaka Obor Indonesia
4.2
5 รีวิว
eBook
396
หน้า
คะแนนและรีวิวไม่ได้รับการตรวจสอบยืนยัน  ดูข้อมูลเพิ่มเติม

เกี่ยวกับ eBook เล่มนี้

Buku ini merupakan gabungan tulisan dua sarjana sastra dari dua Negara serumpun, yaitu Norhayati Ab. Rahman (Malaysia) dan Free Hearty (Indonesia), sebagai bagian dari usaha mempererat kesepahaman budaya, termasuk sastra, antara kedua negara.

Norhayati mengawali tulisannya dengan menyorot aspek kehidupan perempuan pengusaha dalam teks sastra Melayu modern Malaysia, sebelum beralih kepada aspek kompleksitas suara perempuan perkotaan dalam media sastra di Malaysia dan Indonesia. Sastra tradisional turut mendapat perhatian dalam buku ini dengan membincangkan keterlibatan dan peran yang dimainkan perempuan dalam hubungan Melayu-Cina, berdasarkan teks sastra tradisional. Juga diangkat nuansa pengalaman hidup sebagai dasar pengembangan naratif dalam novel perempuan Malaysia dan Indonesia, di samping membandingkan kepengarangan muslimah antara pengarang Malaysia (Fatimah Busu) dan Indonesia (TitisBasino P.I). Dibahas pula ini masalah memartabatkan perempuan dalam novel Lentera Mustika yang ditulis oleh pengarang Nisah Harun, sebelum memfokusk ananalisis pada peran dan sumbangan pengarang perempuan Malaysia-Indonesia dalam peradaban Melayu serantau. Di samping itu juga, ditampilkan terbitnya ufuk baru dalam gagasan pemikiran pengarang perempuan Malaysia.

Bagian kedua memaparkan tulisan Free Hearty, yang dimulai dengan pembahasan tentang harkat perempuan dalam Tetesan Tinta, yang melontarkan kritikan terhadap penggunaan bahasa dalam laporan berita di koran yang terkesan bias gender. Kemudian dibahas tentang ketidakadilan “Perang dan Puisi”, yakni antara aspek yang memberi inspirasi kepada sastrawan untuk mengekspresikan pemikiran terhadap peristiwa yang terjadi. Ulasan perempuan dalam konstruksi budaya tentang perempuan yang dikatakan selalu menarik, tetapi tertindas, dan isu ini menjadi topik bahasan yang menarik dan mendapat banyak perhatian. Pembahasan selanjutnya tentang Melayu, Sastra, dan Budaya, dengan pembiacaraan tentang karya pengarang Malaysia melalui kupasan terhadap puisi penyair Rosmiati Shaari, juga masalah jender dalam beberapa karya Habiburrahman El Shirazi menjadi aspek kupasan selanjutnya. Dibahas pula aspek nilai dalam cerpen karya anggota PSBNS dalam Kumpulan Cerpen Cerita Etnik 5 Negara Serumpun, diikuti bahasan puisi penyair Ijamala dari Malaysia. Untuk mengenang Gerson Poyk, Free Hearty membincangkan Nostalgia Flobamora, yang ditulis oleh pengarang tersebut. Bagian ini diakhiri dengan membicarakan karya Burung Merak yang ditulis oleh Jasni Matlani, pengarang dari Malaysia.

การให้คะแนนและรีวิว

4.2
5 รีวิว

เกี่ยวกับผู้แต่ง

Free Hearty, lahir di Kuta Cane, Aceh Tenggara, 20 April 1952. Anak kelima dari bapak yang tentara, seniman, dan budayawan Sumatera Barat, Z. Bakry, dengan Ibu Fatimah Noer. Setelah menghabiskan masa kanak-kanak dan Sekolah Rakyat di Makassar, Sulawesi, lalu penulis menyelesaikan SR, SMP, SKKA dan S1 di Padang. Lewat skripsi S1 penulis sudah mulai mengamati tokoh perempuan lewat The death of a Salesman karya Arthur Miller pada tahun 1986. S2 dilanjutkan di Universitas Gadjah Mada, Jogja, dalam bidang Kajian Wilayah Amerika, dengan fokus penelitian untuk tesisnya tentang perempuan kulit hitam Amerika dalam karya Alice Walker The Color Purple pada tahun 1994. Buku ini merupakan hasil pengamatan pada tiga sastra Timur Tengah untuk disertasi S3 di Universitas Indonesia pada tahun 2005.

Pengamatan dan perhatian penulis terhadap sastra, budaya, dan perempuan semakin dipertajam dengan banyaknya kesempatan yang diperoleh untuk mendalami hal tersebut. Penulis mendapat kesempatan keliling Great Britain pada 1996, untuk mendalami masalah budaya. Tahun 2004 mengikuti kongres perempuan di Perth, Australia.

Selain pengamat sastra, penulis pernah menjadi wartawan Skh Haluan Padang. Penulis juga sering menulis fiksi dan esai di berbagai media, seperti Padang Ekspress, Singgalang, dan lain sebagainya. Buku fiksi yang telah diterbitkan adalah Perempuan dalam Perempuan, dan kumpulan cerpen bersama anggota WPI (Wanita Penulis Indonesia) berjudul “…. Ungu Perkawinan”. Sedang puisinya diterbitkan dengan judul Gaga bersama rekan-rekan. Buku Sajak Berdua, merupakan kumpulan puisi yang pernah dibacakan sendiri di depan peserta seminar sastra kontemporer di Singapura tahun 1996. Buku ini ditawarkan oleh Allibris di Inggris lewat internet. Penulis yang berprofesi sebagai dosen ini pernah mendapat penghargaan dari Presiden Soeharto sebagai Dosen Teladan pada 1996. Novel terbarunya berjudul Tuhan telah Memutuskan, telah diluncurkan di Padang dan di Jakarta. Sebuah buku non-fiksi lain dengan judul Woman in seeking and Man is in waiting menunggu terbit. Tahun 2015 terbit bukunya berjudul Keadilan Jender. Perspektif Feminis Muslim dalam Sastra Timur Tengah (Yayasan Pustaka Obor Indonesia).

Dr. Norhayati AB. Rahman, Dosen Kanan di Jabatan Kesusastraan Melayu, Akademi Pengajian Melayu, Universiti Malaya, 50603 Kuala Lumpur. Bidang pengkhususan beliau ialah Kesusastraan Melayu Modern dan Kesusastraan Melayu Tradisional, selain mempunyai keahlian dalam bidang Kesusastraan Bandingan, serta Sastra dan Gender. Beliau telah menghasilkan ratusan artikel kajian ilmiah, termasuk yang mutakhir berjudul “Migrasi Dunia Melayu Dengan Induk Malaysia-Indonesia Dalam Karya Sasterawan Negara Arena Wati” (2015), dan “Wajah Sastra Malaysia: Seharusnya Bagaimana?” (2015), “Manifestasi Kearifan Masyarakat Melayu Tradisional dalam Karya Sastrawan Fatimah Busu” (2015), “Wacana Islam dan Masyarakat dalam Novel-Novel SN Abdullah Husain” (2016), “Sejarah Hubungan Melayu Bugis Sebagai Asas Pembinaan Naratif Dalam Novel Sastrawan Negara Arena Wati” (2016), “Teknologi Maritim Melayu Malaysia dan Indonesia dalam Novel Sastrawan Negara Arena Wati” (2016), dan banyak lagi.

Buku beliau berjudul Puitika Sastra Wanita Indonesia dan Malaysia: Satu Bacaan Ginokritik, (2012) telah dianugerahi sebagai Pemenang Hadiah Sastra Perdana Malaysia (HSPM) 2013, yang disampaikanoleh YAB Timbalan Perdana Menteri Malaysia, pada 27 November 2013 di Kuala Lumpur. Buku yang sama kemudian dinobatkan sebagai penerima Anugerah Akademik Negara (AAN), yang disampaikan oleh YAB Perdana Menteri Malaysia pada 2 Oktober 2014. Dengan dua kemenangan hadiah paling prestise di Malaysia, buku tersebut ikut dipamerkan oleh penerbit di Pesta Buku Antarabangsa Kuala Lumpur, Pesta Buku Antarabangsa Tokyo dan Pesta Buku Antarabangsa Frankfurt dan beberapa pesta buku lain. Atas permintaan antarabangsa, buku tersebut telah diterjemahkan ke bahasa Inggris berjudul The Poetics of Women’s Writing in Malaysia and Indonesia: A Gynocritics Reading (2016).

Beliau juga berminat dalam penulisan kreatif terutama puisi dan cerpen. Karya kreatif menggunakan nama pena Haryatie Ab. Rahman telah disiarkan dalam pelbagai media massa di Malaysia, seperti akhbar Watan, Mastika, Dewan Siswa, Dewan Sastra, Mingguan Perdana, Mingguan Famili, Mingguan Wanita, Majalah Nona, Mingguan Malaysia, Berita Minggu, Mingguan Islam, Mingguan Warta Perdana, Berita Minggu (Berita Harian), dan dalam beberapa antologi puisi bersama. Pernah memenangi hadiah dalam Hadiah Sastra Kumpulan Utusan (kategori cerpen) dan hadiah penulisan sastra Kelantan (kategori puisi). Antara puisi terbaru yang diterbitkan termasuk “Tragedi Bumi Gaza” (antologi Ketika Gaza Penyair Membantah, 2012), “Atas Nama Cinta” (antologi Tanduo Oh Tanduo, 2013), puisi “Citra Negeriku”, “Laut Cinta” dan “Nokhtah Perjalanan” dalam antologi IKOSAS (2014), “Kanang Anak Langkau” (Titis Darah Kanang, DBP:2015), ‘Keberangkatan’, dan ‘Perjalanan’ (antologi Mengenang R. Hamzah Dua, 2014), “Kepada Politikus”, “Tanah Duka” dan “Citra Perempuan Silam” (antologi Bahtera Peradaban, 2016), “Malam” (Berita Harian, Juni 2012), “Pujangga Cinta” (Dewan Sastra, Agustus 2013), “Catatan Kembara (2)”, (Dewan Sastra, Januari 2014), “Menantimu di Anjung Malam” (Dewan Sastra, Juli 2014), “Topeng” (Dewan Sastra, Januari 2015), “Berguru Pada Sejarah” (Dewan Sastra, Agustus 2015), dan “Balada di Lampu Isyarat” (Dewan Sastra, Mei 2016).

Selain bertugas sebagai dosen di Universitas Malaya, beliau juga menjawat sebagai Timbalan Pengarah, Pusat Kajian Kecemerlangan Melayu (PKKM), Universiti Malaya. Berpengalaman sebagai Panel Penilai hadiah/anugerah sastra di Malaysia, termasuk Hadiah Sastra Kumpulan Utusan (HSKU), Hadiah Sastra Perdana Malaysia (HSPM), dan Anugerah Akademik Negara (AAN). Pada masa yang sama, beliau aktif dalam kegiatan kesusastraan di Malaysia, sebagai Munsyi Sastra (Dewan Bahasa dan Pustaka), dan sebagai anggota Majlis Sastra Asia Tenggara (MASTERA) Malaysia. Beliau bisa dihubungi di alamat e-mel [email protected]

ให้คะแนน eBook นี้

แสดงความเห็นของคุณให้เรารับรู้

ข้อมูลในการอ่าน

สมาร์ทโฟนและแท็บเล็ต
ติดตั้งแอป Google Play Books สำหรับ Android และ iPad/iPhone แอปจะซิงค์โดยอัตโนมัติกับบัญชีของคุณ และช่วยให้คุณอ่านแบบออนไลน์หรือออฟไลน์ได้ทุกที่
แล็ปท็อปและคอมพิวเตอร์
คุณฟังหนังสือเสียงที่ซื้อจาก Google Play โดยใช้เว็บเบราว์เซอร์ในคอมพิวเตอร์ได้
eReader และอุปกรณ์อื่นๆ
หากต้องการอ่านบนอุปกรณ์ e-ink เช่น Kobo eReader คุณจะต้องดาวน์โหลดและโอนไฟล์ไปยังอุปกรณ์ของคุณ โปรดทำตามวิธีการอย่างละเอียดในศูนย์ช่วยเหลือเพื่อโอนไฟล์ไปยัง eReader ที่รองรับ