Kapita Selekta Pemasyarakatan Edisi II
Tentang eBook ini
Lalu, mari kita lihat lebih dalam, pencapaian apa yang hingga saat ini masih mengusik hati kecil kita? Sebagian mungkin menyorot masalah zero halinar di Lapas/Rutan, sebagian lagi mungkin mengkritisi model pembinaan, ada juga dari kita yang ingin keadilan restoratif untuk mengatasi overcrowding segera diberlakukan.
Gagasan dan buah pemikiran semacam ini mungkin sering kita abaikan. Hingga akhirnya kita lupa bahwa kontribusi semacam ini, suatu saat akan sangat dibutuhkan. Sekecil apapun harapan kita kini, adalah jejak yang akan kita wariskan.
Untuk itu, gagasan dan harapan ini membutuhkan wadah untuk didengarkan. Sebagian besar dari kita pasti sudah menyadari, bahwa tulisan mampu membuat gagasan dan pemikiran kita abadi. Inilah alasan mendasar kami menggagas penerbitan buku ini. Buku yang meskipun sederhana, kami harap bisa menjadi legacy para insan yang peduli.
Rating dan ulasan
- Tandai sebagai tidak pantas
- Tandai sebagai tidak pantas
- Tandai sebagai tidak pantas
Tentang pengarang
Wahyu Saefudin lahir di Banyumas, 3 Mei 1992. Ia menyelesaikan pendidikan S-1 dalam bidang Psikologi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Saat ini penulis yang bekerja sebagai Pembimbing Kemasyarakatan di Bapas Kelas II Pontianak sedang melanjutkan pendidikan S-2 dalam bidang Master of Counseling and Islamic Psyhotherapy, di UniSZA, Malaysia. Penulis sudah menerbitkan beberapa karya di antaranya: Buku Psikologi Pemasyarakatan (2020), Mengembalikan Fungsi Keluarga (2019), dan beberapa buku lain yang ditulis bersama. Selain itu, Ia juga aktif sebagai Ketua Kompartemen Keanggotaan dan Keorganisasian di Himpunan Psikologi Indonesia Kalimantan Barat.
Mirna merupakan salah satu pendiri, yang saat ini menempati posisi Direktur Humas dan Kerjasama Kemenkumham Muda. Perempuan asal Jember ini, kini menjalankan tugas sebagai Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Pertama di Bapas Kelas II Madiun. Menjadi ibu dari tiga orang anak, tidak menjadikan Mirna berhenti mengabdikan diri pada passion yang ia miliki. Perhatiannya pada isu peradilan pidana anak, membuatnya menggagas pendirian komunitas Mahar Bumi, yang bergerak di bidang pemenuhan serta perlindungan Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH).
Mirna juga memiliki minat literasi yang layak diapresiasi. Beberapa jurnal ilmiah, artikel populer, modul dan bahkan karya sastra seperti cerpen dan sajak telah ia hasilkan. Selain itu Mirna cukup aktif di berbagai komunitas pemuda, yang progresif mendorong perubahan ekosistem positif. Aktif di banyak kegiatan ekstra, tak lantas membuatnya lalai dalam menjalankan peran sebagai ASN. Terbukti pada akhir tahun 2020 lalu, ia pernah meraih penghargaan Pegawai Berprestasi, dari Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur.
