Karunia pikir dengan hidup tanpa mengusik kehidupan orang lain saja itu sudah cukup, nyatanya hal itu tidak menjadi jaminan bahwa orang lain pun akan berlaku sama sepertinya. Kerasnya kehidupan, rumitnya cinta, dan pahitnya kehilangan membuat Karunia mulai mempertanyakan kenapa kehidupannya tak seindah namanya?
Meski begitu, ada juga beberapa hal yang baru Karunia mengerti setelah ia menjadi dewasa. Lantas, mampukah Karunia bertahan dan memahami arti kedewasaan yang sesungguhnya dalam seperempat abad kehidupannya?