peristiwa demi peristiwa pun terjalin di kepala
Marah Rusli, menjadi sebuah kisah yang kemudian
mewujud dalam sebuah buku berjudul La Hami. Maka,
benarlah teori yang mengatakan bahwa sastra merupakan
tiruan (mimesis) atas peristiwa dalam kejadian sehari-hari
(imitation of reality) sehingga karya sastra boleh dikatakan
sebagai dokumen yang mencatat realitas masa lalu menurut
pengamatan penulisnya.
Aroma Sumbawa di dalam novel ini, serupa kopi yang
baru dituang air panas, mengepul ke udara bersama katakata
yang mewujudkan peristiwa demi peristiwa berlatar
Pulau Sumbawa. Akibatnya, siapa pun yang menghirupnya
dapat merasai pulau yang terkenal dengan kehebatan kudakudanya
itu.