Memodernisasi Pertanian Indonesia

· PT. RajaGrafindo Persada - Murai Kencana
4,8
4 opinie
E-book
290
Strony
Oceny i opinie nie są weryfikowane. Więcej informacji

Informacje o e-booku

Diwarnai berbagai pencapaian dan tantangan dalam beberapa dasawarsa terakhir, ketahanan pangan masih menjadi prioritas para pembuat kebijakan dan upaya-upaya pembangunan di Indonesia. Terlepas dari penurunan capaian akibat pandemi COVID-19, kemiskinan di Indonesia telah berkurang secara sangat signifikan sejak krisis finansial Asia, mencapai kurang dari 10% pada 2019. Kemajuan juga dapat dilihat dalam hal peningkatan konsumsi kalori harian dan penurunan tingkat stunting. Namun, banyak tantangan masih menghadang. Di sisi produksi, sektor pertanian kesulitan untuk memperbaiki produktivitas, penghidupan masyarakat, dan keberlanjutan–sebuah tantangan yang kian diperparah oleh fenomena cuaca ekstrem, perubahan iklim, dan emisi. Sementara itu, di sisi konsumsi, akses terhadap ketahanan pangan dan gizi masih belum dirasakan oleh semua masyarakat secara merata. Modernisasi pertanian dipandang sebagai sebuah upaya yang dapat dilakukan untuk menanggapi berbagai tantangan di sektor pertanian. Peningkatan investasi pada mekanisasi pertanian dan teknologi digital sangatlah dibutuhkan untuk mentransformasikan sektor ini menjadi sebuah sistem yang lebih inklusif, efisien, serta berkelanjutan. Melalui peningkatan produktivitas dan pendapatan yang diharapkan dari upaya ini–termasuk bagi para petani rakyat–modernisasi pertanian akan mendukung transformasi ekonomi Indonesia secara struktural sehingga beralih ke sektor yang lebih produktif dan menghasilkan di luar pertanian. Tantangan-tantangan yang hadir dalam upaya untuk mencapai ketahanan pangan dan modernisasi pertanian di Indonesia menjadi konteks yang mendasari buku ini. Meski solusi atas masalah kerawanan pangan bersifat kompleks dan melibatkan banyak pemangku kepentingan, buku ini berfokus pada optimalisasi peran sektor swasta dalam memperkuat ketahanan pangan. Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) telah mengumpulkan sejumlah pakar beragam topik terkait sektor pertanian, ketahanan pangan, serta kontribusi sektor swasta. CIPS adalah lembaga pengkaji kebijakan (think tank) independen, nirlaba, dan nonpartisan yang mengadvokasikan reformasi kebijakan praktis yang berdasar pada penelitian dan analisis kebijakan berbasis bukti. CIPS menyusun buku ini sebagai bagian dari komitmennya untuk memberdayakan masyarakat Indonesia demi mewujudkan kehidupan yang damai dan sejahtera dengan mendukung perdagangan pangan dan pasar pertanian yang terbuka guna memastikan ketahanan pangan dan penghidupan berkelanjutan. Publikasi ini dapat terwujud melalui dukungan hibah dari John Templeton Foundation. Semua opini yang ditulis dalam buku ini sepenuhnya adalah milik penulis dan tidak serta-merta mencerminkan pandangan John Templeton Foundation.  Aditya Alta adalah Kepala Peneliti Bidang Pertanian di Center for Indonesian Policy Studies, Jakarta, Indonesia. Dr. Risti Permani adalah dosen senior bidang agribisnis di Fakultas Pertanian dan Ilmu Pangan University of Queensland, Brisbane, Australia, dan anggota dewan direksi di Center for Indonesian Policy Studies, Jakarta, Indonesia. Dr. Maria Monica Wihardja adalah peneliti tamu di ISEAS-Yusof Ishak Institute, Singapura, dan anggota dewan direksi di Center for Indonesian Policy Studies, Jakarta, Indonesia.

Oceny i opinie

4,8
4 opinie

Oceń tego e-booka

Podziel się z nami swoją opinią.

Informacje o czytaniu

Smartfony i tablety
Zainstaluj aplikację Książki Google Play na AndroidaiPada/iPhone'a. Synchronizuje się ona automatycznie z kontem i pozwala na czytanie w dowolnym miejscu, w trybie online i offline.
Laptopy i komputery
Audiobooków kupionych w Google Play możesz słuchać w przeglądarce internetowej na komputerze.
Czytniki e-booków i inne urządzenia
Aby czytać na e-papierze, na czytnikach takich jak Kobo, musisz pobrać plik i przesłać go na swoje urządzenie. Aby przesłać pliki na obsługiwany czytnik, postępuj zgodnie ze szczegółowymi instrukcjami z Centrum pomocy.