Lastri terdiam, matanya berkaca-kaca kala mendengar ucapan menantunya itu. Bukan, bukan karena hanya lauk tempe, tapi lebih pada kata-kata yang menyuruhnya untuk makan banyak-banyak.
Lastri yang lumpuh karena saraf terjepit di bagian punggungnya lima bulan yang lalu, kini ia harus menggunakan kursi roda dan separuh badannya tak bisa digerakkan.
"Bu, maafin Saskia ya, disini Ibu hanya bisa makan begini, Saskia belum ada rejeki untuk membeli lauk yang lebih enak, tapi nanti Saskia janji kalau ada rejeki, akan bawa ibu terapi juga menyediakan makanan yang sehat." Saskia tersedu. Ia merasa berdosa karena memberikan Ibu mertuanya hanya dengan lauk seadanya.