Saat ini para pihak semakin menyadari pentingnya pengetahuan yang bersumber dari berbagai sumber yang bersifat majemuk. Termasuk di antaranya adalah pengetahuan dari masyarakat, dan penggemar alam. Dengan demikian, buku ini mempromosikan tiga pendekatan penting, yaitu ilmu murni, sains warga atau ilmu khalayak (Vohland dkk 2021) dan pengetahuan tradisional atau kearifan lokal. Setiap orang dapat menjadi penemu. Dunia membutuhkan agar Indonesia mengembangkan kapasitas lebih banyak peneliti, pengamat, dan penemu spesies.
Besar harapan, buku ini dapat membantu menguraikan sekat-sekat ilmu pengetahuan, agar lebih banyak warga, dan penduduk setempat dengan kearifan lokal dapat berlomba-lomba berkontribusi bagi ilmu pengetahuan keanekaragaman hayati dan konservasi di Indonesia.